Helo Indonesia

MUI Jateng Ingatkan Jangan Golput, Polda Kerahkan 22.746 Personel Keamanan

Selasa, 28 November 2023 12:25
    Bagikan  
MUI Jateng Ingatkan Jangan Golput, Polda Kerahkan 22.746 Personel Keamanan

Suasana dialog interaktif bertema pemilu damai di TVKU

SEMARANG, HELOINDONESIA.COM - Ketua Umum MUI Jawa Tengah Dr KH Ahmad Darodji MSi mengajak kepada sekitar 25 juta masyarakat pemilih di Jawa Tengah untuk menggunakan hak pilih, pada Pemilu 2024, yang akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024.

“Jangan golput dan jangan takut berbeda pilihan, yang penting semua pihak harus saling menghargai pilih masing-masing, menjaga persatuan dan kesatuan. Pemilu adalah pesta demokrasi melalui mekanisme lima tahunan,” ajak Kiai Darodji pada dialog interaktif program “Ulama Menyapa” MUI Jawa Tengah, di TVKU, yang dipandu Myra Azzahra, Senin 27 November 2023.

Baca juga: Ganjar Teringat Ibu ketika Bertemu Meri Hoegeng, Katanya: Beliau Doakan Saya agar Selalu Kuat

Selain Kiai Darodji, tampil pula sebagai narasumber Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Stefanus Satake Bayu dan Kabid Poldagr Badan Kesbangol Jateng Agung Kristiyanto.

Kepala Biro Humas Polda Jateng menegaskan, untuk mengamankan Pemilu 2024, Polda Jawa Tengah mengerahkan sebanyak 22.746 personel Polri, didukung sekitar 5.000 TNI. Pengaman dimulai 29 Oktober 2023 hingga 30 Oktober 2024. Hal yang diamankan termasuk pengamanan VVIP.

Badan Kesbangpol Jawa Tengah dalam mendukung Pemilu 2024, diantaranya menggelar deklarasi pemilu damai, menegakkan dan menjaga netralitas ASN serta memperbanyak pendidikan politik kepada ormas, generasi muda, serta masyarakat luas.

Baca juga: Berpeluang Menang di Pilpres 2024, Pengamat : Prabowo-Gibran Mewakili Semua kelompok

Kiai Darodji lebih lanjut menegaskan, kontribusi MUI Jateng untuk suksesnya Pemilu 2024, menyelenggarakan empat kali seminar bertema pemilu damai.

Empat Topik yang diusung, masing-masing, Pemilu adalah Pesta Bukan Petaka, lalu Menemukan Pemimpin yang Baik, Janji Pemilu adalah Utang, serta Kemenangan Pemilu adalah Kemenangan Bersama.

Rencana, menjelang pemilu 2024, MUI Jawa Tengah akan menyelenggarakan khutbah Jumat serentak di 35 masjid dengan tema urgensi pemilu damai sekaligus mengajak masyarakat untuk tidak golput. Naskah khutbah akan dicetak dalam bahasa Indonesia dan Jawa.


Polda Jawa Tengah, kata Kombes Pol Bayu, akan terus memetakan daerah yang dianggap rawan kerusuhan. Langkah antisipasi meliputi ccoling systeem, pendekatan intens kepada tokoh masyarakat, memasifkan patroli siber di dunia maya serta aktif memeringatkan atas berbagai ujaran kebencian di medsos.

Baca juga: Viral di Media Sosial, Duta Vokalis Sheila On 7 jadi MC Sekaligus Nyanyi di Acara Pernikahan


Menjawab penelpon, Bayu menegaskan, selama ini sinergitas stakeholder, di Jawa Tengah, termasuk dengan MUI Jateng sangat bagus, sehingga Jawa Tengah tetap dalam suasana kondusif. “Kita aktif bersama mengamankan Jawa Tengah. Termasuk kegiatan deklarasi pemilu damai, sangat membantu menciptakan kondusivitas keamanan,” tegasnya.


Sementara Kiai Darodji menjawab penelpon, tentang cara menentukan pilihan di antara banyak calon, memberi kiat, yakni dengan membaca track record diantara pasangan itu yang paling cocok.

Merespons penanya, apakah perlu salat istikharah, untuk menentukan pilihan yang baik, Kiai Darodji menjawab, salat istikharah sebagai pilihan yang bagus meminta kepada Gusti Allah untuk memilihkan yang terbaik.


Penelpon lain bertanya, biasanya menjelang pemilu banyak terjadi serangan fajar. Apa hukumnya bila kita terima uangnya tetapi tidak memilih orangnya. Menjawab hal tersebut Kiai Darodji menegaskan, setiap pemilu, pilkada, pilkades, selalu ada kejadian seperti itu. Maka untuk menuju ke TPS, kita penting untuk membaca basmalah dan diawali salat istikharah.

Baca juga: Membanggakan! Tujuh Desa Wisata di Jateng Sabet Prestasi Nasional dalam LDWN 2023


Menurut Darodji, pemberian amplop seperti itu hukumnya haram bagi penerima dan pemberi. Keduanya akan masuk neraka. Bila uang tersebut diterima dan kemudian diberikan untuk infak masjid, panti asuhan atau yang lain meski kurang baik tetapi dosanya lebih ringan daripada untuk diri sendiri. (Aji)