Helo Indonesia

Peringatan Hakordia Tingkat Jateng, 29 Desa Antikorupsi dan Pelajar Raih Penghargaan

Kamis, 7 Desember 2023 06:45
    Bagikan  
Peringatan Hakordia Tingkat Jateng, 29 Desa Antikorupsi dan Pelajar Raih Penghargaan

Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana didampingi Kadisdikbud Uswatun Hasanah menyerahkan hadiah kepada juara lomba tingkat pelajar dalam peringatan Hakordia. Foto: jatengprov.go.id

SEMARANG, HELOINDONESIA.COM -  Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2023 Tingkat Provinsi Jawa Tengah (Jateng) berlangsung meriah di kompleks GOR Jatidiri Semarang, Rabu 6 Desember 2023.
Sebanyak 29 desa antikorupsi berhasi meraih penghargaan karena bisa melakukan kegiatan antikorupsi sampai desa. 

Ke-29 Desa Antikorupsi di Jateng, yaitu Sijenggung, Maos Lor, Sudagaran, Tegalsambi, Kemiri Barat, Sumberejo, Sidorejo, Semayu, Tangkil, Ngunut, Banyu Urip, Jatilor, Pandansari, Logede, Ngampel Wetan, Jeblog, dan Cemani.

Kemudian Jepang, Karangrejo, Kutoharjo, Paninggaran, Bojongnangka, Karangbawang, Karanggedang, Sraten, Sendang, Rembul, Banyubiru dan Tanurejo.

Selain desa, penghargaan juga diberikan kepada para pelajar yang menjuarai lomba yang berkaitan dengan Hakordia. Dalam momen tersebut, juga diluncurkan 104 Sekolah Berintegritas di Jateng oleh Penjabat (Pj) Gubernur Nana Sudjana.

Baca juga: Safari Politik di Kaltim, Ganjar Tegaskan Siap Lanjutkan Proyek IKN

Mereka mendapatkan penghargaan dari Pemprov Jateng yang diserahkan Pj Gubernur Nana Sudjana, perwakilan KPK, dan Inspektorat Jateng.

Penjabat Gubernur Nana Sudjana menyampaikan, pihaknya mengapresiasi Jawa Tengah, menjadi satu-satunya provinsi yang sudah melibatkan desa dalam pemberantasan korupsi.

“Kami ada 29 desa. Mereka sebagai pucuk yang melaksanakan antikorupsi dan mereka tadi, hasil penilaian KPK dari desa itu, ada empat desa diberikan kesempatan untuk melaksanakan antikorupsi di Kalimantan Timur,” ujar Nana, seusai membuka acara di lokasi, seperti dilansir jatengprov.go.id.

Baca juga: Kuota Haji 2024 Jateng Bertambah 3.000 Jemaah, Nana Dorong Pembangunan Embarkasi Baru

Keempat desa antikorupsi yang mendapat penghargaan di Kalimantan Timur adalah Desa Sraten di Kabupaten Semarang, Desa Sijenggung (Kabupaten Banjarnegara), Desa Bojongnangka (Kabupaten Pemalang), dan Desa Maoslor (Kabupaten Cilacap).

“Mereka juga diberi penghargaan sebagai desa antikorupsi,” terangnya.

Ajak Berantas

Nana menegaskan, korupsi jelas sangat merugikan semua pihak. Oleh karena itu, pihaknya mengajak masyarakat Jateng untuk memberantas korupsi.

“Makanya kami dalam hal ini selaku penyelenggara negara di Provinsi Jateng sampai ke kabupaten dan kota, melibatkan mereka untuk melaksanakan kegiatan antikorupsi,” tegasnya.

Muaranya, tutur Nana, adalah pemerintah yang bersih dan transparan. Sehingga, dari atas sampai tingkat bawah, bisa bersama melakukan tindakan antikorupsi.

Sejumlah elemen hadir dalam peringatan tersebut, mulai dari perwakilan pelajar, perwakilan daerah, KPK, BPK Jateng, BPKP, ombudsman, OPD Provinsi Jateng dan lainnya. Selain penghargaan kepada desa antikorupsi, diberikan pula penghargaan kepada duta antikorupsi dan sejumlah lomba. Ada pula peresmian Sekolah Berintegritas.

Baca juga: Desa Bumiayu Weleri Berhasil Raih Penghargaan 10 Besar Desa Cantik Tingkat Nasional

Inspektur Provinsi Jateng Dhoni Widianto mengatakan, desa antikorupsi di Jateng sebanyak 29 desa. Proses pembentukan desa itu hampir dua tahun. Sejumlah proses ditempuh seperti bintek, pendampingan, penilaian mandiri oleh desa dan perangkat desa, serta penilaian oleh tim provinsi, mulai dari Inspektorat Jateng, Dispermadesdukcapil, Dinas Kominfo, dan supervisi dari KPK.

Dia mengatakan, ada lima indikator pedoman desa antikorupsi dari KPK. Salah satunya penguatan tata kelola, yakni bagaimana terkait akuntabilitas keuangan desa betul-betul dapat dipertanggungjawabkan. Kemudian ada pengawasan yang dilaksanakan dan ditindaklanjuti. Tidak hanya itu, ada juga muatan lokal yang membangun semangat, dan spirit antikorupsi. (Aji)