Helo Indonesia

LPAI Pesawaran Soroti Perundungan Santri di Ponpes Al Hadi

Nabila Putri - Nasional -> Peristiwa
Sabtu, 25 November 2023 19:12
    Bagikan  
LPAI Pesawaran Soroti Perundungan Santri di Ponpes Al Hadi

Ketua LPAI Kabupaten Pesawaran Edi Waluyo/Foto: Rama

LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM - Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Kabupaten Pesawaran turut menyoroti dugaan perundungan (bulliying) terhadap AO (13) santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Hadi Desa Sungailangka Kecamatan Gedongtataan Kabupaten Pesawaran oleh teman sesama santri.

Ketua LPAI Kabupaten Pesawaran Edi Waluyo mengatakan, persoalan perundungan anak ini mesti menjadi perhatian semua pihak.

"Kalau melihat kasusnya semua kekerasan terhadap anak itu tidak ada penyelesaian secara damai semua diselesaikan secara hukum. Karena apa? akibatnya nanti fatal kalau semua kasus anak damai-damai terus tidak ada solusi buat anak Indonesia," kata Edi, Sabtu (25/11/2023).

Baca juga: 6 Obat Alami untuk Atasi Flu dan Batuk, Cocok Saat Musim Hujan

Menurutnya, permasalahan perundungan di Ponpes Al Hadi harus benar-benar di sikapi secara serius baik oleh pihak Ponpes Al Hadi sendiri maupun oleh pihak terkait.

"Iya ini tentu jadi persoalan serius di dunia pendidikan. Ini akan jadi tugas kita bersama bagaimana siatem pegawasan yang diterapkan di Ponpes Al Hadi itu, jadi perlu kita telusuri," ujarnya.

Dikatakannya, LPAI akan turun ke Ponpes Al Hadi untuk melihat persoalannya seperti apa. Dan tentu puhaknya akan mendorong Polres Pesawaran untuk mengusut tuntas permasalahan ini.

Baca juga: Di Akhir Masa Jabatan, Nadiem Tak Bisa Sembunyikan Kesedihannya di Upacara Peringatan HGN


"Saya sangat prihatin atas kejadian ini dan berharap tidak ada lagi kasus perundungan terhadap anak di Kabupaten Pesawaran," kata dia.

Sebelumnya, kasus perundungan kembali terjadi di dunia pendidikan. Kali ini, bullying fisik dan verbal terjadi di Ponpes Al Hadi, Desa Sungailangka, Kecamatan Gedongtataan Pesawaran, Provinsi Lampung.

AM (40) mengatakan anak laki-lakinya yang berinisial AO (13) diduga menjadi korban bullying verbal maupun fisik bahkan diduga disuruh minum cairan pembersih lantai, di pesantren modern tersebut. Peristiwa tersebut terjadi pada Senin (20/11/2023).

"Dia dipukul oleh teman-temannya, dicekik leher bajunya oleh seorang pengajar," kata AM kepada Helo Indonesia Lampung, Jumat (24/11/2023). Akibatnya, anaknya sakit dan merasa trauma serta tidak mau kembali ke pesantren. (Rama)