Tiga Turunan Maut Cangar-Pacet yang Perlu Diperhatikan Pengendara, Memiliki Kemiringan Hingga 45 Derajat

Kamis, 11 Juli 2024 13:52
Pengendara yang mengalami rem blong bisa menyelamatkan dengan cara menabrakkan sepeda motor di karung-karung pinggir jakan ruas Cangar-Pacet. tangkapan layar

HELOINDONESIA.COM - Jika Anda melakukan perjalanan dari Kota Batu ke arah Pacet, Kabupaten Mojokerto bakal melintasi jalur sangar yakni rute ekstrem Cangar Batu- Pacet Mojokerto, Jawa Timur.

Namun sisi plus dari kawasan tanjakan dan turunan ektrem ini jalur Batu-Cangar-Pacet-Mojokerto ini memiliki keindahan dan tempat wisata yang menarik.

Jalur ini merupakan jalur alternatif rute terdekat wilayah Mojokerto dan sekitarnya menuju ke arah Kota Batu atau ke wilayah Kabupaten Malang.

Dengan melintasi jalur ini Anda akan menghemat waktu sekitar 2 jam dibanding jika Anda melintasi rute melalui Pandaan, Kabupaten Pasuruan, tentu jalur ini lebih singkat.

Baca juga: Inilah Daftar Korban Avanza Terguling-guling Masuk Jurang di Turunan Sendi, Pacet Mojokerto, Satu Tewas

Namun demikian waktu lebih dekat namun terdapat sejumlah titik yang menjadi momok bagi para pengguna jalan karena jalur yang naik, turun belokan ekstrem dan rawan kecelakaan.

Sudah tidak terhitung lagi kecelakaan yang terjadi baik roda dua, roda empat yang mengalami kecelakaan hingga masuk ke dalam jurang, rata-rata masalah mereka adalah dipengereman menjadi tidak berfungsi atau rem blong.

Berikut ini perlu Anda ketahui beberapa titik rawan kecelakaan yang harus menjadi perhatian bagi Anda jika melintas di kawasan ini, antara lain.

Baca juga: Tarif Jalan Tol Surabaya-Mojokerto Semakin Mahal, Mulai Besuk Naik Menjadi 43,5 Ribu untuk Kendaraan Golongan Satu

Turunan AMD Pacet
Turunan AMD Pacet merupakan daerah yang menurun atau menanjak yang ekstrem di Desa Sendi, Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto, memiliki kemiringan hingga 45 derajat.

Di turunan ini, jika Anda dari arah Cangar, sisi kiri terdapat jurang yang cukup dalam dan sisi kanan adalah tebing, kawasan ini berdekatan dengan turunan Sendi, masih di kawasan yang sama.

Di turunan ini, terakhir terjadi kecelakaan yang menewaskan 2 orang dan melukai 9 orang sebuah mobil Toyota Avanza yang mengalami kecelakaan rem blong kemudian menabrak pohon dan masuk jurang.

Baca juga: Tabrakan Adu Banteng Sepeda Motor vs Truk, Warga Purwoasri Kediri Tewas di Jalan Raya Puri Mojokerto

Turunan Rest Area Sendi
Turunan Sendi terletak di Desa Sendi, Kecamatan Pacet juga memiliki rute jalan yang tak kalah mengerikan di banding rute sebelumnya turunan AMD Pacet.

Di lokasi ini juga kerap terjadi kecelakan tunggal, biasanya rem blong, baik sepeda motor maupun kendaraan roda empat atau mobil.

Meskipun kemiringan di lokasi turunan ini tidak seekstrem dibanding turunan AMB namun juga terdapat jurang dan tebing di sisi kiri dan kanannya.

Baca juga: Kematian Terjadi Lagi Dua Remaja Ngebut Tewas Tabrak Pohon di Mojokerto, Naik Yamaha NMax, Saat Jalan Sepi Justru Berbahaya

Tikungan Gotekan
Kawasan ini merupakan rute turunan dan tikungan tajam Gotekan, masuk wilayah Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto juga tak kalah mengerikan rute jalan ini.

Rute ini memiliki kemiringan turunan sekitar 30 derajat, kendaraan roda dua dan roda empat kerap mengalami rem blong di ruas jalan ini.

Turunan yang panjang membuat sistem pengeremam mudah panas, sehingga jika dibiarkan bisa terbakar, ini sangat berbahaya, apalagi turunan ini berujung jurang sedalam 50 meter, menjadi ancaman.

Korban kecelakaan di kawasan ini belakangan bisa dikurangi jumlah korban kecelakaan lantara sudah disiapkan pemasangan pengaman kecelakaan berupa sak sekam untuk menahan benturan kecelakaan pengendara yang mengalami rem blong.

Baca juga: Apa itu Baby Blues yang Diduga Briptu FN Alami usai Bakar Suami di Mojokerto? Kenali Gejala dan Cara Atasinya

Untuk itu polisi menghimbau agar saat melintasi jalur ini pengemudi wajib sering berhenti untuk mendinginkan pengereman atau kampas rem.

Polisi Mojokerto menyarankan agar pada pengendara paling tidak melakukan pendinginan terhadap fitur pengereman minimal merekomendasi untuk 4 kali berhenti.

Khusus untuk kendaraan matik setiap kali berhenti sebaiknya dilakukan semaksimal mungkini dengan beristirahat minimal 10 menit supaya rem dingin.

Sementara untuk kendaraan non matic sebaiknya selalu menggunakan gigi satu untuk melakukan perjalanan di satu turunan curam ini.

Terkait jalan yang ektrem ini Yoga Ningrat dari Yoga Motoshop (YMS) mengungkapkan hal yang sering menyebabkan rem motor skutik tiba-tiba blong itu disebabkan karena gaya berkendara.

Baca juga: Apa itu Baby Blues yang Diduga Briptu FN Alami usai Bakar Suami di Mojokerto? Kenali Gejala dan Cara Atasinya

Cara mengendarai motor para pengendara yang menyebabkan rem blong lantara kerap melakukan rem pada posisi satu bagian saja.

Pada dalam pengereman bisa dilakukan dengan kombinas, saat turunan pakai rem depan lebih banyak dari pada rem belakang atau lebih banyak rem belakang atau sebalinya sesuai dengan medan jalan.

Namun biasanya banyak pengendara yang lebih suka menggunakan satu rem saja, baik rem depan atau rem belakang yang melewati jalan turunan.

Mengapa rem blong? Hal ini lantara rem mendidih, lantaran ada pememuaian dari minyak rem, yakni standar pabrik kebantakan DOt 3 dimina titik didihnya tak setinggi DOT 4.

Baca juga: Inilah Daftar Korban Avanza Terguling-guling Masuk Jurang di Turunan Sendi, Pacet Mojokerto, Satu Tewas

Untuk informasi saja, minyak rem DOT 3 biasanya memiliki titik didih hingga 205 derajat selsius, sedangkan minya rem DOT 4 lebih tinggi mencapai 230 derajat selsius.

Namun ada juga rem motor blong lantara selam remnya memuai, gejalanya rem blong sendiri dirasakan saat handel rem terasa mbagel atau loss tak ada tekanan, kalau ada tanda-tanda seperti ini sebaiknya Anda langsung berhenti saja.

Bisa jadi karena rem tromol juga blong kurang menggigit, rem blong sendiri selain kotoran, ketebalan kampas rem dan tromolnya juuga sudah waktunya diperhatikan.

Baca juga: Rem Blong di Jalur Cangar Pacet! Mobil Honda Civic Turbo Milik Warga Solo, Nyungsep Tabrak Warung

Belum lagi motor skutik tidak memiliki engine brake, sehingga untuk menahan laju motor saat turunan sepenuhnya mengandalkan rem.

Tentu ini berbeda dengan jenis motor sport atau bebek masing ada engin brake yang membantu menahan motor.

Baca juga: Fakta Rem Blong! Truk Tangki Tabrak Penonton Karnaval Pacet, 2 Tewas 13 Luka-luka

Jika Anda mengalami masalah seperti itu sebaiknya melakukan upgrate pengereman atau mengganti dua komponen itu.

Mengganti minyak rem DOT 4 dengan DOT 5 yang memiliki titik didih lebih tinggi, mengganti selang rem aftermarket atau racing yang lebih kuat yang memiliki anyaman serat baja akan lebih tahan terhadap tekanan dan panas. **

Berita Terkini