Helo Indonesia

Persoalan Sekolah dan Pekerjaan Hantui Atlet Andalan Pelatda PON Jateng

Ajie - Olahraga
Kamis, 6 Juni 2024 11:19
    Bagikan  
Persoalan Sekolah dan Pekerjaan Hantui Atlet Andalan Pelatda PON Jateng

Acara Coffee Morning Progress Pelatda PON XXI yang digelar KONI Jateng. Foto: Aji

SEMARANG, HELOINDONESIA.COM - Sejumlah persoalan menghantui para atlet andalan Pelatda Jawa Tengah yang disiapkan menghadapi PON XXI Aceh - Sumut pada September 2024 mendatang. Persoalan itu, diantaranya soal sekolah, pekerjaan, dan cedera.

Hal tersebut terungkap dalam acara ''Coffee Morning Progress Pelatda PON XXI/2024 Aceh-Sumut'' di Kantor KONI Jateng, Semarang, Rabu 5 Juni 2024.

Diskusi yang dipimpin oleh Ketua Umum KONI Jateng Bona Ventura Sulistiana ini menghadirkan Wakil Ketua Umum II KONI Soedjatmiko, Wakil Ketua Umum IV Amir Machmud NS, Ketua Komisi E DPRD Jateng Hamid serta Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana, Kepemudaan dan Olahraga Biro Kesra Provinsi Jateng Woro Boedisayekti.

Baca juga: Cabor Biliar Janjikan Tiga Emas untuk Kontingen PON Jateng, Willy: Target Realistis

Diskusi yang dipandu Kabid Humas-Media Darjo Soyat, juga menghadirkan pengurus KONI lain.
Ketua Umum KONI Jawa Tengah, Bona Ventura Sulistiana pada forum tersebut mengajak semua lini untuk membangun optimisme pada para atlet Jateng yang saat ini menjalani Pelatda PON 2024 di berbagai wilayah.

Itu sebabnya, kata dia, KONI menurunkan tim monitoring dan evaluasi (Monev) bersama tim pendukung untuk mendampingi para atlet dan pelatih yang menjalani pelatda guna menyalakan semangat sekaligus memetakan kendala yang dihadapi menyongsong PON.

Menurut dia, kepercayaan diri harus tumbuh mengingkat PON itu penuh dengan dinamika. Munculnya berbagai fenomena, seperti bonus yang besar, cabang olahraga non-Olimpiade yang sengaja disembunyikan, hingga tuan rumah ''minta jatah'' medali emas.

''Di PON Papua itu lucu, cabang di mana tuan rumah tak punya atlet, ditiadakan. Nah di PON Aceh-Sumut nanti, digelar 10 cabang olahraga yang tidak dipertandingkan di Papua. Ini kesempatan bagus buat Jateng,'' kata Bona.

Baca juga: Amir Machmud Dorong Pesenam Jateng Miliki Semangat Juara di PON Aceh - Sumut

Di bagian lain, Wakil Ketua Umum II KONI Soedjatmiko, menjelaskan progres pelatda pada bulan Juni ini seluruh cabor di Jawa Tengah sudah mengadakan Pelatda sentraliasi.

Setidaknya 600 atlet, 97 pelatih, 60 asisten pelatih melakukan pelatda sentral. Ada 60 persen di Kota Semarang, ada yang di Subang, Surakarta, Salatiga, Kudus, dan beberapa tempat lainnya.

Sebagian besar cabor yang ditarget menjadi lumbung medali emas melaksanakan try out di dalam negeri maupun luar negeri.

Kunjungan Pj Gubernur

Disampaikan Jatmiko, untuk kegiatan Monev, Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana juga dijadwalkan akan meninjau sejumlah Pelatda Jateng guna memacu motivasi para atlet.

Baca juga: Pelatda Kempo Dievaluasi, KONI Jateng Minta Venue Kenshi Dipindah ke Gelora Jatidiri

"Kepada Pj gubernur sendiri, KONI melaporkan dan mengusulkan peraih medali emas mendapatkan Rp 250 juta per keping medali emas,'' ujar doktor olahraga FIK Unnes itu.

Terkait dengan Monev yang dilaksanakan seluruh pengurus KONI, Jatmiko menyampaikan ada berbagai temuan yang menjadi bahan masukan bagi KONI.

Hasil temuan monev, beberapa cabor terkendala masalah organisasi. Ada beberapa cabor atlet andalannya terkendala sekolah, pekerjaan, dan cedera. Ada atlet diterima di sekolah negeri dan belajarnya bersamaan dengan PON. Ada juga yang diterima sebagai anggota TNI. Kendala itu ada di tarung derajat, golf, anggar, dan sambo. Dan KONI akan mencarikan solusi terbaik,'' bebernya.

Ditambahkan dia, Jateng juga perlu mewaspadi Aceh dan Sumut. Aceh mempersiapkan diri dengan serius, demikian Sumatera Utara yang berpotensi menciptakan 'huru hara'.

"Kita waspadai munculnya cabang nonolimpiade, yang tahu-tahu menyumbangkan medali emas banyak buat tuan rumah," katanya.

Baca juga: Resep Kue Bolu Kukus Oreo Anti Gagal, Cocok untuk Cemilan di Rumah

Di bagian lain, Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah, Abdul Hamid, menjelaskan PON XXI Aceh-Sumut tentunya menjadi satu evaluasi yang berharga dari Ketua Umum KONI Jawa Tengah.

"Potensi kita ada di empat besar, karena hasil Babak Kualifikasi (BK) PON menunjukkan seperti itu. Mengalahkan DKI Jakarta, Jabar, dan Jatim situ sangat sulit," katanya.
Pada BK PON, Jateng telah mendulang 117 medali emas, 117 perak, dan 125 perunggu, di mana 10 cabang olahraga menempati urutan pertama dan kedua.Secara umum, hasil Pra-PON berada di peringkat keempat nasional.

Koordinator Kepemudaan dan Olahraga Biro Kesra Provinsi Jateng Woro Boedisayekti, mengungkapkan pemerintah provinsi Jawa Tengah berkomitmen mensupport berjuang di PON.

Dalam kesempatan itu, Woro juga menyampaikan usulan perlunya satu OPD satu cabor untuk pembinaan atlet ke depan. (Aji)