Helo Indonesia

Indonesia-Turki akan Terus Kerja Sama dan Aktif Tangani Masalah Palestina

Jumadi - Internasional
Senin, 13 November 2023 12:39
    Bagikan  
Presiden Jokowi bertemu Recep Tayyip Erdogan
ist

Presiden Jokowi bertemu Recep Tayyip Erdogan - Dua pemimpin negara membahas masalah Palestina

HELOINDONESIA.COM - Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

Dalam pertemuan tersebut, kedua Presiden itu menyepakati kerja sama untuk menyelesaikan masalah Gaza, terus memberikan dukungan perjuangan bangsa Palestina, dan mewujudkan kemerdekaan Palestina.

“Serta mengingatkan dunia untuk selesaikan akar masalah yaitu kemerdekaan Palestina berdasarkan two state solution,” kata Presiden Jokowi di King Abdulaziz International Convention Center (KAICC), Riyadh, Arab Saudi.

Baca juga: Ini Reaksi PDIP Lampung Atas Diperiksanya Sudin oleh KPK

Presiden Jokowi menekankan bahwa OKI harus bersatu dan berada di depan serta mendesak gencatan senjata segera dilakukan, menyuarakan dimulainya jeda kemanusiaan.

“Dan memastikan akses bantuan kemanusiaan yang aman, predictable, sustainable, dan menjangkau seluruh warga,” imbuhnya.

Tidak hanya itu, Presiden Jokowi juga menegaskan bahwa Indonesia akan menggunakan semua saluran untuk menyuarakan keadilan dan kemanusiaan bagi bangsa Palestina, termasuk Sidang Majelis Umum PBB, Dewan HAM, dan Mahkamah Kejahatan Internasional.

Kedua pemimpin negara tersebut menyebut bahwa Turki dan Indonesia selalu aktif untuk terus mencoba berkontribusi pada penyelesaian masalah di Gaza.

Baca juga: 7 Tanaman Mengandung Antiseptik Alami, Bermanfaat untuk Obati Luka dan Penyakit

Selain itu, kedua pemimpin juga membahas penguatan kerja sama bilateral dan sepakat untuk mengintensifkan perundingan Indonesia-Turkey Comprehensive Economic Partnership Agreement (IT-CEPA) sehingga dapat diselesaikan pada tahun 2024.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi ditemani Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi.