bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

Desa Wisata Kandri, Harmoni Modernitas dan Tradisi di Gunungpati Semarang

Helo Jateng - Ragam -> Traveling
Kamis, 30 Maret 2023 12:13
    Bagikan  
Desa Wisata Kandri, Harmoni Modernitas dan Tradisi di Gunungpati Semarang

Pemandu wisata Dewi Kandri saat mengajari wisatawan bermain egrang di Omah Alas. Foto: Wisnu Aji

SEMARANG,  HELOINDONESIA.COM ? Desir angin yang menyelinap di pepohonan sedang melagukan irama alam, ketika Zubaedi (47) mengajari Chika, seorang wisatawan bermain egrang di Omah Alas, Desa Wisata Kandri, Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Jumat (24/3) siang itu.


Zubaedi adalah salah satu pemandu senior di Desa Wisata Kandri atau populer disebut Dewi Kandri. Sudah bertahun-tahun ini, dia mengabdi di sana sebagai pemandu sekaligus berperan sebagai marketer. 
Omah Alas, hanyalah salah satu spot wisata yang masuk dalam Paket Ariloka (Kearifan Lokal), paket wisata Dewi Kandri. Di Omah Alas wisatawan akan dikenalkan permainan tradisional seperti egrang, bakiak, gasing serta galeri seni patung dari kayu.


??Omah Alas artinya rumah di dalam hutan. Di kawasan yang teduh ini, pengunjung juga bisa mendapati kerajinan tangan khas Kandri,?? ujar mantan karyawan percetakan ini.


Ya, Dewi Kandri saat ini tengah naik daun, sebagai role model bagi desa wisata lain pada tataran lokal dan nasional. Namanya makin ter-branding setelah pada 2021 menerima Sertifikasi Desa Wisata Berkelanjutan dari Kemenparekraf. Sustainable tourism diartikan konsep wisata yang memerhatikan dampak lingkungan, sosial, budaya, ekonomi untuk masa kini dan masa depan, baik  untuk masyarakat lokal maupun wisatawan.


Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pandanaran Syaeful Ansori mengungkapkan sangat bersyukur atas progres Kandri. Dia mengibaratkan Kandri adalah serpihan surga yang terlempar ke Gunungpati. 
Betapa wisata ini secara historis sebenarnya penyangga bagi destinasi utama yaitu Bendungan Jatibarang bersama lanskap alam dan wisata naik speed boat-nya, serta Goa Kreo melalui kekuatan tradisi Sesaji Rewanda (upacara memberi hadiah bagi ratusan monyet ekor panjang) dan atraksi panjat pinang monyet.


??Tekad menggerakkan roda ekonomi masyarakat menjadi spirit kami dalam mengembangkan Dewi Kandri. Kami tak punya modal, lahan sawah dan perkebunan untuk objek wisata semua milik penduduk. Kalaupun ada bangunan sarana prasarana itu bantuan CSR dari perusahaan,?? beber Syaeful.


Dia mengakui, tantangan dunia pariwisata makin kompleks. Maka dari itu upaya keras dilakukan agar spot-spot wisata yang dikelolanya tetap diminati. Dewi Kandri pun tetap menciptakan inovasi, khususnya dalam branding dan pelayanan untuk menyiasati era modernisasi. 


Terobosan yang dilakukan adalah strategi digital marketing melalui media sosial seperti Instagram dan Youtube dan kolaborasi agen-agen travel wisata. Segala tradisi turun temurun seperti Nyadran Kali di Sendang Gede, Nyadran Desa, Sesaji Rewanda dan kuliner Sego Kethek (nasi monyet) bakal dipertahankan sebagai pesona. Secara masif pihaknya juga memberikan pelatihan bagi pemandu dan pengelola sekitar 90 homestay di wilayah RW 1 Kandri.


??Lewat memadukan modernitas dan kearifan lokal, Dewi Kandri bisa berkembang pesat dan menopang industri pariwisata di Kota Semarang. Paket yang kami tawarkan seperti Kandri Wae (edukasi pertanian), Pakemon (paket petik jeruk lemon), Nabuh Gamelan, Cooking Class, dan Mbatik full booked hingga akhir Maret dengan menyasar pelajar, guru, dan orangtua,?? tandasnya.


Paket wisata blanding bersama Pokdarwis lain juga dilakukan, semisal dengan Suko Makmur yang bersama BBWS Pemali-Juana mengelola Wisata Perahu Waduk Jatibarang.


Perhatikan Aksesbilitas 


Kaprogdi Pariwisata FTIK Universitas Semarang Herman NK Paninggiran berharap Dewi Kandri terus mempertahankan daya jual sebagai wisata unggulan Semarang. Yang perlu digenjot dari destinasi ini adalah terpenuhinya 3A yaitu aksesbilitas, amenitas, dan atraksi. Jualan pariwisata, kata dia, adalah memasarkan tingkat kenyamanan, kebersihan, akses lokasi dan keindahan event yang ditawarkan.


Sementara itu, Sekretaris Komisi D DPRD Kota Semarang Anang Budi Utomo menjelaskan, Dewi Kandri adalah wisata rintisan berdasarkan Surat Keputusan Walikota Semarang Nomor  556/407 Tanggal 21 Desember 2012. 
Dia mengapresiasi para pengelola yang bisa mem-branding wisata ini hingga melesat jauh. Hanya saja legislator asal Gunungpati mengingatkan agar memperkuat wisata ini pada sektor ??Empat F ??yaitu Fun, Food,  Family Shelter dan Fashion??.


??Pertahankan agar tetap menyenangkan, perkuat homestay, tingkatkan SDM pengelolanya, dann jangan lupa Fashion yang diartikan buat cenderamata seperti kaos bergambar monyet lucu dan dikasih tulisan, ??Gantengan Ndi??? kata Anang.


Desa Wisata Kandri masuk dalam daftar nomine 10 desa wisata terbaik dalam Gelar Desa Wisata Jawa Tengah (Jateng) 2022 yang diadakan Pemprov melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata  Jateng.

Ya, Dewi Kandri di Kota Semarang telah memberikan dampak ikutan bagi warga setempat. Dia bukan saja hidup dan dihidupkan oleh masyarakat, tapi bisa menghidupi masyarakat. Budaya dan wisata yang dijaga, juga akan menjaga masyarakatnya. (Aji)

Tags