bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

Menko PMK, Muhadjir Effendy Serahkan Dokumen Reog Ponorogo untuk Disidangkan di UNESCO

Edo - Ragam
Senin, 28 Agustus 2023 21:30
    Bagikan  
REOG PONOROGO
humas pemprov jatim

REOG PONOROGO - Penampilan 10 dadak merak Reog Ponorogo saat pentas di pelataran Kemenko PMKm di Jakarta.

HELOINDONESIA.COM - Reog Ponorogo benar-benar menjadi magnet kuat pawai seni budaya dalam memajukan kebudayaan dan seni di Indonesia khususnya di Jakarta, Minggu (27/8/2023).

Sepuluh dadak merak lengkap dengan barongannya berpawai jalan kaki sejauh 1,5 kilometer dari Perpustakaan Nasional hingga Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).

Setelah itu, Reog Ponorogo masih tampil dengan konsep festival selama 25 menit, yang menarik sejumlah wisatawan karena keunikannya.

Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan dokumen pengajuan Reog Ponorogo sebagai warisan budaya tak benda (intangible cultural heritage/ICH).

Baca juga: DPR: Pembangunan Museum dan Monumen Reog Ponorogo Perlu Diadopsi Daerah Lain

Penyerahan dari Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian selaku Ketua Paguyuban Reog, Susiwijono Moegiarso kepada Menko PMK Muhadjir Effendy.

Dokumen itu selanjutnya diteruskan kepada Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid untuk disidangkan di UNESCO pada Desember 2024 mendatang.

Muhadjir Effendy meyakini Reog Ponorogo layak mendapat pengakuan dari UNESCO sebagai warisan budaya tak benda.

Sebab, kesenian asli Ponorogo itu sudah tersebar di berbagai daerah di Tanah Air hingga manca negara.

Baca juga: Grebeg Suro Ponorogo Menampilkan Festival Reog Ponorogo se Indonesia

"Paguyuban Reog Ponorogo tersebar di Malaysia, Thailand, Filipina, dan Singapura. UNESCO seharusnya mengakui reog sebagai warisan budaya dunia dari Ponorogo," tegas Muhadjir.

Menurutnya pengakuan UNESCO terhadap reog Ponorogo akan memberikan kebanggaan tersendiri kepada seluruh warga Ponorogo dan masyarakat Indonesia.

Bersamaan itu, melengkapi 12 warisan budaya Indonesia yang sudah terdaftar di organisasi internasional yang bergerak pada bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan tersebut.

Baca juga: Grebeg Suro Ponorogo Menampilkan Festival Reog Ponorogo se Indonesia

"Kebudayaan adalah alat soft diplomacy yang paling efektif untuk berhubungan dengan negara lain. Suatu negara akan dianggap beradab atau tidak, akan dilihat dari seberapa unggul dan seberapa adiluhung kebudayaannya," terang Muhadjir.

Dalam pawai di Jakarta, Reog Ponorogo bersanding dengan Tari Bali, Pencak Silat, Tari Saman, dan Angklung yang sudah mendapat predikat warisan budaya tak benda.

Baca juga: Cara Mengatasi Sampah Menggunung di Ponorogo, Diubah Jadi Bahan Bakar Gantikan Batu Bara

Pawai itu dimeriahkan kurang lebih 1.000 peserta dengan berbagai penampilan kesenian yang juga menyedot perhatian masyarakat di Jakarta.

Pemkab Ponorogo sengaja mengirimkan 20 pembarong lengkap dengan para penari jatilan, bujangganong, dan pengrawit gamelan reog serta 10 dadak merak. **