Helo Indonesia

Cara Meruqyah Diri Sendiri Menurut Syariat Islam, Lengkap Bacaan dan Doanya

Restiyan Ningsih - Ragam
Kamis, 25 Januari 2024 10:34
    Bagikan  
Cara ruqyah Mandiri
unsplash

Cara ruqyah Mandiri - Tata cara dan bacaan Cara ruqyah Mandiri

HELOINDONESIA.COM - Ruqyah adalah istilah dalam Islam yang merujuk pada upaya penyembuhan atau perlindungan dari gangguan rohaniah atau penyakit yang disebabkan oleh kekuatan-kekuatan gaib.

Ruqyah bisa dilakukan oleh seorang pribadi untuk dirinya sendiri atau oleh orang lain sebagai bentuk pertolongan.

Dalam konteks ruqyah mandiri, seseorang dapat melakukan upaya penyembuhan diri sendiri dengan membaca ayat-ayat Al-Quran atau doa-doa yang dia yakini memiliki kekuatan penyembuhan.

Hal ini biasanya dilakukan sebagai langkah pertama untuk meredakan masalah rohaniah atau penyakit yang mungkin dirasakan oleh seseorang.

Cara Ruqyah Sendiri

1. Persiapan

• Bersihkan rumah dari patung, gambar - gambar mahluk bernyawa, azimat dan barang haram ..
• Sholat sunnah hajat / mutlak 2 rokaat / Tahajud
• Tetap punya wudu, menutup aurat sempura dan menghadap kiblat
• Tobatan nasuha (Inget inget dosa, minta ampun pada Allah dan minta maaf pada suami atau orang tua, berjanji tidak akan mengulanginya dan akan memperbaiki diri)
• Khusus bagi yg gangguan Jin Nasab : Harus Ikrar berlepas diri dari kerja sama, ritual atau persekutuan yg pernah di lakukan oleh leluhur dengan khodam (bangsa jin)

*Contoh Ikrar "Ya Allah hamba dengan tulus Ihklas karena mu ya Allah menyatakan berlepas diri Ikatan kerja sama/persekutuan yg pernah di lakukan oleh orang tua atau leluhur hamba, putuskan ikatanya, lepaskan belenggunya dan hilangkan gangguannya dari hamba dan seluruh keturunan hamba"

Baca juga: Pemburu Rusa dan Ratusan Kg Ikan Ditangkap Polhut TNWK

2. Membaca Bismillah

بِسۡمِ اللّٰهِ الَّذِى لَايَضُرُّ مَعَ اسۡمِهِ شَيۡئٌ فِى الۡاَرۡضِ وَلَافِى السَّمَآءِ وَهُوَ السَّمِيۡعُ الۡعَلِيۡمُ

"Dengan menyebut nama Allah yang bersama nama-Nya sesuatu itu tidak berbahaya di bumi dan di langit. Dan Dia Maha Mendengar lagi Mengetahui." (Sahih Ibnu Majah no. 3869) di baca 1/3x.

Letakan tangan kanan di bagian yg sakit lalu baca doa berikut

Dari 'Utsman bin Abu Al 'Ash Ats Tsaqafi berkata, "Saya datang menemui Nabi ﷺ, dan (saat itu) saya menderita penyakit yang sangat menggangguku, maka Nabi ﷺ bersabda kepadaku, "Letakkanlah tangan kananmu di atas yang sakit lalu ucapkanlah:

بِسۡمِ اللّٰهِ ٣x
اَعُوۡذُ بِعِزَّةِ اللّٰهِ وَقُدۡرَتِهِ مِنۡ شَرّ مَا اَجِدُ وَاُحَاذِرُ ٧x

"Dengan nama Allah (di baca 3x), Aku berlindung dengan keagungan Allah dan kekuasaan-Nya dari keburukan yang aku rasakan dan aku hindari. ( di baca hingga 7x) " Lalu saya mengucapkan doa tersebut, maka (dengan itu) Allah menyembuhkanku." (Sahih Ibnu Majah no. 3522)

Baca juga: Kalah Laga Uji Coba Melawan Persis Solo, Evaluasi Arema akan Dilakukan

3. Membaca Ta'awudz

Pilih salah satu doa ta'awudz di bawah ini sesuai keluhan atau gangguan yg di alami ..

Doa ta'awudz untuk gangguan setan umum

اَعُوۡذُ بِاللَّهِ السَّمِيۡعِ الۡعَلِيۡمِ مِنَ الشَّيۡطَانِ الرَّجِيۡمِ مِنۡ هَمۡزِهِ وَنَفۡخِهِ وَنَفۡثِهِ

"Aku berlindung kepada Allah Yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui dari gangguan syaitan yang terkutuk, dari kegilaannya, kesombongannya, dan nyanyiannya yang tercela)." (HR. Abu Daud, no. 775; Tirmidzi, no. 242; An-Nasai, 2:142; Ibnu Majah, no. 804; Ahmad, 8:51. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan sanad hadits ini hasan).

Do'a ta'awudz jika susah tidur

Dari Al-Walid bin Al-Walid berkata,
"Wahai Rasulullah, aku sedang sedih (murung)." Nabi ﷺ lantas bersabda, Jika engkau hendak tidur, ucapkanlah:

اَعُوۡذُ بِكَلِمَاتِ اللّٰهِ التَّآمَّةِ مِنۡ غَضَبِهِ وَعِقَابِهِ وَشَرّ عِبَادِهِ وَمِنۡ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِيۡنِ وَاَنۡ يَحۡضُرُوۡنِ

"Aku meminta perlindungan dengan kalimat Allah yang sempurna dari murka-Nya, dari siksa-Nya, dari kejelekan makhluk-Nya, dan dari godaan setan ketika hadir".
Siapa yang membacanya, setan pasti tidak akan menimpakan mudarat padamu. Setan pun tidak akan mendekatimu." (HR. Ahmad, 4:57. Syaikh Musthafa Al-‘Adawi mengatakan bahwa sanad hadits ini mursal, tetapi punya syawahid atau penguat dari hadits ‘Amr bin Syu’aib, dari bapaknya, dari kakeknya)

Doa ta'awudz saat setan menyakiti secara nyata

Abu Tayah meriwayatkan bahwa ada seseorang bertanya kepada Abdurrahman bin Janbasy, ‘Apa yang dilakukan Rasulullah ﷺ ketika setan hampir saja membunuh beliau.

Kemudian Abdurrahman menceritakan, Suatu ketika datang beberapa setan dari berbagai lembah untuk menyakiti Rasulullah ﷺ Mereka turun dari beberapa pegunungan, dan diantara mereka ada salah satu yang membawa obor dengan api menyala-nyala. Dia ingin membakar Rasulullah ﷺ Beliaupun merasa takut. Kemudian datang Jibril ‘alaihis salam, dan mengajarkan, ‘Hai Muhammad, ucapkan..!’ kata Jibril. "Apa yang harus kuucapkan?" tanya Nabi ﷺ, Tegas Jibril, "Ucapkan,

اَعُوۡذُ بِكَلِمَاتِ اللّٰهِ التَّامَّاتِ الَّتِى لَا يُجَاوِزُهُنَّ بَرٌّ وَلَا فَاجِرٌ مِنۡ شَرّ مَا خَلَقَ وَذَرَاَ وَبَرَاَ وَمِنۡ شَرّمَا يَنۡزِلُ مِنَ السَّمَآءِ وَمِنۡ شَرّ مَا يَعۡرُجُ فِيۡهَا وَمِنۡ شَرّ مَا ذَرَاَ فِى الۡاَرۡضِ وَمِنۡ شَرّ مَا يَخۡرُجُ مِنۡهَا وَمِنۡ شَرّ فِتَنِ اللَّيۡلِ وَالنَّهَارِ وَمِنۡ شَرّ كُلّ طَارِقٍ اِلاَّ طَارِقًا يَطۡرُقُ بِخَيۡرٍ يَا رَحۡمَنُ

"Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, yang tidak akan dilewati oleh orang baik dan orang durhaka, dari kejahatan apa yang diciptakan dan dijadikan-Nya, dari kejahatan apa yang turun dari langit dan yang naik ke dalamnya, dari kejahatan yang tumbuh di bumi dan yang keluar darinya, dari kejahatan fitnah-fitnah malam dan siang, serta dari kejahatan-kejahatan yang datang (di waktu malam) kecuali dengan tujuan baik, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih." Seketika itu, api yang dibawa setan tadi langsung padam dan merekapun pergi. (HR. Ahmad 3/419 dengan sanad yang shahih, Ibnus Sunni no. 637, Majma’uz Zawa’id 10/127 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth)

Do'a ta'awudz jika terkena penyakit ain

اَعُوۡذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنۡ كُلّ شَيۡطَانٍ وَهَامَّةٍ ، وَمِنۡ كُلّ عَيۡنٍ لاَمَّةٍ

"Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang telah sempurna dari godaan setan, binatang beracun dan dari penyakit Ain." (Bukhari Fathul baari VI/408, 3371)

Baca juga: Waskita Karya Targetkan 7 Proyek IKN Rampung di Semester I/2024

4. Membaca Doa Kesembuhan

Dari Zainab istrinya Abdullah, Zainab berkata, "Seorang wanita tua menemui kami hendak menjampi-jampi dari penyakit demam. Dan kami memiliki dipan yang panjang kaki-kakinya, dan apabila Abdullah hendak masuk maka ia akan berdehem dan bersuara. Suatu hari ia masuk, ketika wanita tua itu mendengar suaranya, maka ia bersembunyi. Kemudian Abdullah datang dan duduk di sampingku dan membelaiku, ternyata ia menyentuh suatu jahitan benang, maka dia berkata, 'Apa ini?' aku lalu menjawab, 'Jimat, di dalamnya terdapat jampi-jampiku untuk pengobatan penyakit demam." Abdullah lalu menariknya dengan paksa, kemudian ia putus dan membuangnya seraya berkata, "Sungguh saat ini keluarga Abdullah telah melakukan praktik kesyirikkan, saya mendengar Rasulullah ﷺ bersabda,

اِنَّ الرُّقٰى وَالتَّمَآئِمَ وَالتّوَلَةَ شِرۡكٌ

"Sesungguhnya jampi-jampi, jimat dan pelet adalah syirik."

Aku berkata, "Suatu hari aku keluar, lantas si fulan memandangiku hingga mataku selalu berair, jika mataku di jampi maka air matanya akan berhenti, namun jika tidak di jampi maka ia akan selalu berair." Abdullah berkata, "Itu adalah (perbuatan) setan, jika kamu mentaatinya maka setan akan meninggalkanmu, tapi jika kamu tidak mentaatinya maka ia akan menusuk matamu dengan jari-jarinya. Akan tetapi sekiranya kamu melakukan apa yang pernah dilakukan oleh Rasulullah ﷺ maka itu akan lebih baik bagimu dan lebih layak mendapatkan kesembuhan, kamu mengguyur kedua matamu dengan air sambil membaca :

اَذۡهِبِ الۡبَاسَ رَبَّ النَّاسِ اِشۡفِ اَنۡتَ الشَّافِي لَآ شِفَآءَ اِلَّا شِفَآؤُكَ شِفَاءً لَآ يُغَادِرُ سَقَمًا

"Hilangkanlah kesusahan, wahai Rabb manusia, sembuhkanlah. Sebab Engkaulah Maha Penyembuh, yang tidak ada kesembuhan melainkan kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan rasa sakit".(Shahih Ibnu Majah no. 3530, Shahih Abu Daud no. 3883, Maktabatul Ma'arif Riyadh, Ahmad 1: 381)

5. Membaca Ayat-ayat Ruqyah

Membaca Al-Fatihah 1x, 3x atau 7x baca (HR Bukhori Fathul barri no. 5736, Sahih Tirmizdi no. 2063)

بِسۡمِ اللَّهِ الرَّحۡمَنِ الرَّحِيۡمِ (١) اَلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبّ الۡعَالَمِيۡنَ (٢) اَلرَّحۡمَنِ الرَّحِيۡمِ (٣) مَالِكِ يَوۡمِ الدّيۡنِ (٤) اِيَّاكَ نَعۡبُدُ وَاِيَّاكَ نَسۡتَعِيۡنُ (٥) اِهۡدِنَا الصّرَاطَ الۡمُسۡتَقِيۡمَ (٦) صِرَاطَ الَّذِيۡنَ اَنۡعَمۡتَ عَلَيۡهِمۡ غَيۡرِ الۡمَغۡضُوۡبِ عَلَيۡهِمۡ وَلَا الضَّالّيۡنَ (٧)

Membaca 10 ayat dari surat Al-Baqarah (4 ayat awal, ayat Kursi, 2 ayat setelahnya & 3 ayat terakhir) (Tafsir Ibnu Katsir, Hadist Dari Abdullah ibnu Mas'ud)

QS. Al-Baqarah : 1-4

الٓمّٓ (١) ذٰلِكَ الۡكِتٰبُ لَا رَيۡبَۛ فِيۡهِۛ هُدًى لِلۡمُتَّقِيۡنَ ۙ (٢) اَلَّذِيۡنَ يُؤۡمِنُوۡنَ بِالۡغَيۡبِ وَيُقِيۡمُوۡنَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقۡنَاهُمۡ يُنۡفِقُوۡنَ (٣) وَالَّذِيۡنَ يُؤۡمِنُوۡنَ بِمَآ اُنۡزِلَ اِلَيۡكَ وَمَآ اُنۡزِلَ مِنۡ قَبۡلِكَ وَبِالۡاٰخِرَةِ هُمۡ يُوۡقِنُوۡنَ (٤)

Q.S Al-Baqarah : 102

وَاتَّبَعُوۡا مَا تَتۡلُوا الشَّيٰطِيۡنُ عَلٰى مُلۡكِ سُلَيۡمٰنَ ۚ وَمَا كَفَرَ سُلَيۡمٰنُ وَلٰكِنَّ الشَّيٰطِيۡنَ كَفَرُوۡا يُعَلّمُوۡنَ النَّاسَ السّحۡرَ وَمَآ اُنۡزِلَ عَلَى الۡمَلَكَيۡنِ بِبَابِلَ هَارُوۡتَ وَمَارُوۡتَ ۗ وَمَا يُعَلّمٰنِ مِنۡ اَحَدٍ حَتّٰى يَقُوۡلَآ اِنَّمَا نَحۡنُ فِتۡنَةٌ فَلَا تَكۡفُرۡ ۗ فَيَتَعَلَّمُوۡنَ مِنۡهُمَا مَا يُفَرّقُوۡنَ بِهٖ بَيۡنَ الۡمَرۡءِ وَزَوۡجِهٖ ۗ وَمَا هُمۡ بِضَاۤرّيۡنَ بِهٖ مِنۡ اَحَدٍ اِلَّا بِاِذۡنِ اللّٰهِ ۗ وَيَتَعَلَّمُوۡنَ مَا يَضُرُّهُمۡ وَلَا يَنۡفَعُهُمۡ ۗ وَلَقَدۡ عَلِمُوۡا لَمَنِ اشۡتَرٰىهُ مَا لَهٗ فِى الۡاٰخِرَةِ مِنۡ خَلَاقٍ ۗ وَلَبِئۡسَ مَا شَرَوۡا بِهٖٓ اَنۡفُسَهُمۡ ۗ لَوۡ كَانُوۡا يَعۡلَمُوۡنَ

QS. Al Baqarah : 163-164

وَاِلٰهُكُمۡ اِلٰهٌ وَّاحِدٌ ۚ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الرَّحۡمٰنُ الرَّحِيۡمُ (١٦٣) اِنَّ فِيۡ خَلۡقِ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ وَاخۡتِلَافِ الَّيۡلِ وَالنَّهَارِ وَالۡفُلۡكِ الَّتِيۡ تَجۡرِيۡ فِى الۡبَحۡرِ بِمَا يَنۡفَعُ النَّاسَ وَمَآ اَنۡزَلَ اللّٰهُ مِنَ السَّمَاۤءِ مِنۡ مَّاۤءٍ فَاَحۡيَا بِهِ الۡاَرۡضَ بَعۡدَ مَوۡتِهَا وَبَثَّ فِيۡهَا مِنۡ كُلّ دَاۤبَّةٍ ۖ وَّتَصۡرِيۡفِ الرّيٰحِ وَالسَّحَابِ الۡمُسَخَّرِ بَيۡنَ السَّمَاۤءِ وَالۡاَرۡضِ لَاٰيٰتٍ لّقَوۡمٍ يَّعۡقِلُوۡنَ (١٦٤)

QS. Al Baqarah : 255-257

اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۚ اَلۡحَيُّ الۡقَيُّوۡمُ ۚ لَا تَأۡخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوۡمٌ ۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الۡاَرۡضِ ۗ مَنۡ ذَا الَّذِيۡ يَشۡفَعُ عِنۡدَهٗٓ اِلَّا بِاِذۡنِهٖ ۗ يَعۡلَمُ مَا بَيۡنَ اَيۡدِيۡهِمۡ وَمَا خَلۡفَهُمۡ ۚ وَلَا يُحِيۡطُوۡنَ بِشَيۡءٍ مِنۡ عِلۡمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَ ۚ وَسِعَ كُرۡسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضَ ۚ وَلَا يَئُوۡدُهٗ حِفۡظُهُمَا ۚ وَهُوَ الۡعَلِيُّ الۡعَظِيۡمُ (٢٥٥) لَآ اِكۡرَاهَ فِى الدّيۡنِ ۗ قَدۡ تَّبَيَّنَ الرُّشۡدُ مِنَ الۡغَيّ ۚ فَمَنۡ يَّكۡفُرۡ بِالطَّاغُوۡتِ وَيُؤۡمِنۡ بِاللّٰهِ فَقَدِ اسۡتَمۡسَكَ بِالۡعُرۡوَةِ الۡوُثۡقٰى لَا انۡفِصَامَ لَهَا ۗ وَاللّٰهُ سَمِيۡعٌ عَلِيۡمٌ (٢٥٦) اَللّٰهُ وَلِيُّ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا يُخۡرِجُهُمۡ مِنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوۡرِ ۗ وَالَّذِيۡنَ كَفَرُوۡآ اَوۡلِيَاۤؤُهُمُ الطَّاغُوۡتُ يُخۡرِجُوۡنَهُمۡ مِنَ النُّوۡرِ اِلَى الظُّلُمٰتِ ۗ اُولٰۤىِٕكَ اَصۡحٰبُ النَّارِ ۚ هُمۡ فِيۡهَا خٰلِدُوۡنَ (٢٥٧)

QS. Al-Baqarah : 284-286

لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الۡاَرۡضِ ۗ وَاِنۡ تُبۡدُوۡا مَا فِيۡ اَنۡفُسِكُمۡ اَوۡ تُخۡفُوۡهُ يُحَاسِبۡكُمۡ بِهِ اللّٰهُ ۗ فَيَغۡفِرُ لِمَنۡ يَّشَاۤءُ وَيُعَذّبُ مَنۡ يَّشَاۤءُ ۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلّ شَيۡءٍ قَدِيۡرٌ (٢٨٤) اٰمَنَ الرَّسُوۡلُ بِمَآ اُنۡزِلَ اِلَيۡهِ مِنۡ رَّبّهٖ وَالۡمُؤۡمِنُوۡنَ ۗ كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ ۗ لَا نُفَرّقُ بَيۡنَ اَحَدٍ مِنۡ رُّسُلِهٖ ۗ وَقَالُوۡا سَمِعۡنَا وَاَطَعۡنَا غُفۡرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيۡكَ الۡمَصِيۡرُ (٢٨٥) لَا يُكَلّفُ اللّٰهُ نَفۡسًا اِلَّا وُسۡعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتۡ وَعَلَيۡهَا مَا اكۡتَسَبَتۡ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذۡنَآ اِنۡ نَّسِيۡنَآ اَوۡ اَخۡطَأۡنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحۡمِلۡ عَلَيۡنَآ اِصۡرًا كَمَا حَمَلۡتَهٗ عَلَى الَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمّلۡنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖ ۚ وَاعۡفُ عَنَّا ۗ وَاغۡفِرۡ لَنَا ۗ وَارۡحَمۡنَا ۗ اَنۡتَ مَوۡلٰىنَا فَانۡصُرۡنَا عَلَى الۡقَوۡمِ الۡكٰفِرِيۡنَ (٢٨٦)

Tutup dengan membaca Al Ihlas, Al Falak dan An Nas

عَنۡ اَبِيۡ سَعِيۡدٍ قَالَ كَانَ رَسُوۡلُ اللّٰهِ ﷺ يَتَعَوَّذُ مِنَ الۡجَانّ وَعَيۡنِ الۡاِنۡسَانِ حَتّٰى نَزَلَتِ الۡمُعَوّذَتَانِ فَلَمَّا نَزَلَتَا اَخَذَ بِهِمَا وَتَرَكَ مَا سِوَاهُمَا قال أبو عيسى وفي الباب عن أنس وهذا حديث حسن غريب

Dari Abu Sa'id, ia berkata, Dahulu Rasulullah ﷺ sering berlindung dari Jin dan 'Ain (tatapan mata jahat) manusia hingga turun Al Mu'awwidzatain (Al Falak dan An Nas), maka setelah keduanya turun beliau membacanya dan meninggalkan selainnya. Berkata Abu Isa; Hadits semakna juga diriwayatkan dari Anas dan ini merupakan hadits hasan gharib." (HR. Tirmidzi, Maktabatul Ma'arif Riyadh, no. 2058, Ibnu Majah, no. 3511; An-Nasa’i, 8:271. Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilaly menyatakan dalam Bahjah An-Nazhirin Syarh Riyadh Ash-Shalihin, 2:217, sanad hadits ini sahih)

Dari Mu’adz bin Abdullah bin Khubaib, dari bapaknya ia berkata,

خَرَجْنَا فِى لَيْلَةِ مَطَرٍ وَظُلْمَةٍ شَدِيدَةٍ نَطْلُبُ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ لِيُصَلِّىَ لَنَا فَأَدْرَكْنَاهُ فَقَالَ أَصَلَّيْتُمْ فَلَمْ أَقُلْ شَيْئًا فَقَالَ قُلْ فَلَمْ أَقُلْ شَيْئًا ثُمَّ قَالَ قُلْ فَلَمْ أَقُلْ شَيْئًا ثُمَّ قَالَ قُلْ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا أَقُولُ قَالَ (قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ) وَالْمُعَوِّذَتَيْنِ حِينَ تُمْسِى وَحِينَ تُصْبِحُ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ تَكْفِيكَ مِنْ كُلِّ شَىْءٍ

"Pada malam hujan lagi gelap gulita kami keluar mencari Rasulullah ﷺ untuk shalat bersama kami, lalu kami menemukannya. Beliau bersabda, "Apakah kalian telah shalat?" Namun, sedikit pun aku tidak berkata-kata. Beliau bersabda, "Katakanlah." Namun sedikit pun aku tidak berkata-kata. Beliau bersabda, "Katakanlah." Namun sedikit pun aku tidak berkata-kata. Kemudian beliau bersabda, "Katakanlah." Hingga aku berkata, "Wahai Rasulullah, apa yang harus aku katakan?" Rasulullah ﷺ bersabda, "Katakanlah (bacalah surah) QUL HUWALLAHU AHAD (surah Al-Ikhlas) dan al-mu’awwidzatain (surah Al-Falaq dan An-Naas) ketika sore dan pagi sebanyak tiga kali, maka dengan ayat-ayat ini akan mencukupkanmu (menjagamu) dari segala keburukan." (HR. Abu Daud, Baitul Afkar Ad Dauliyah, no. 5082 dan An-Nasai, no. 5428. Hasan)

6. Bisa ditiupkan ke air untuk minum dan mandi dicampur 7 lembar daun bidara pergelas

Imam Al-Qurtubi meriwayatkan dari Wahb yang mengatakan, "Hendaknya diambil 7 helai daun sidr, terus ditumbuk di antara dua buah batu, lalu diperas dengan memakai air seraya dibacakan ayat Al-Kursi & Ayat Ruqyah yg lain padanya. Kemudian airnya diminumkan kepada orang yang terkena sihir sebanyak tiga tegukan, sedangkan sisanya dimandikan untuknya. Sesungguhnya cara ini dapat melenyapkan sihir yang mengenainya, dan cara ini amat baik buat lelaki yang mengobati istrinya." (Tafsir Ibnu katsir)

Catatan : 

* Sebaiknya Ruqyah mandiri di baca setiap habis sholat pardu dan sebelum tidur ..
* Bagi yg mau mandi dengan air ruqyah pastikan tidak di dalam kamar mandi yg ada WC nya, siramkan di bilasan terakhir tanpa di siram air yg lain dan pastikan di saring dulu agar tidak terbawa ampas daun bidar arabnya ..