HELOINDONESIA.COM - Partai Demokrat tidak lagi mengincar jatah Cawapres untuk berkoalisi usai menarik dukungan dari Anies Baswedan dan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Pengamat politik Ujang Komarudin menilai peluang Cawapres Demokrat yaang juga Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY, cukup sulit.
Menurut dia, baik menjadui pasangan Ganjar Pranowo maupun Prabowo Subianto, AHY sulit menjadi cawapres.
Pasalnya dikatakannya, kedua calon presiden (capres) tersebut, sudah mengantongi nama Cawapres dan tinggal diumumkan ke publik.
Baca juga: Muncul Wacana Memasangkan Airlangga-AHY, Ramai Dibicarakan
"Baik didorong ke koalisi Partai pendukung Ganjar maupun ke kubu Gerindra, untuk AHY jadi cawapres sudah sulit dan sudah terkunci,” ungkap Ujang di Jakarta, Minggu, (10/9).
Menurut dia, koalisi Indonesia Maju gabungan Partai Gerindra, Golkar dan PAN saat ini tinggal mematangkan hasil penggodokan kandidat cawapres Prabowo Subianto.
Hal sama, imbuh dia, juga terjadi pada PDIP. Namun, sosok tersebut masih dirahasiakan. Dia menilai, meskipun akhirnya Demokrat menjalkin kerja sama politik bersama PDIP, AHY tidak mungkin jadi cawapres Ganjar Pranowo.
Baca juga: Pengamat: Ada Dua Faktor yang Membuat Surya Paloh Tolak AHY Sebagai Cawapres Anies
Daya tawar AHY untuk menjadi pendamping Ganjar Pranowo relatif masih kurang bersaing dengan kandidat lainnya.
"Jadi, saya melihatnya walaupun bergabung dengan PDIP sulit untuk bisa menawarkan posisi Cawapres karena Bargaining Demokrat hari ini tidak terlalu kuat," tandas Ujang.