Helo Indonesia

Kisah Cahyo Awwali, Penjual Kebab Disabilitas dari Kaliori yang Kini Bisa Bersekolah di SMKN

Jumat, 14 Juni 2024 21:22
    Bagikan  
Kisah Cahyo Awwali, Penjual Kebab Disabilitas dari Kaliori yang Kini Bisa Bersekolah di SMKN

Cahyo Awwali saat mendapatkan bantuan sepeda listrik roda tiga dan mendapatkan kesempatan melanjutkan ke SMK Negeri

REMBANG, HELOINDONESIA.COM - Kisah hidup dan keuletan Cahyo Awwali Ardandi sebagai penjual kebab sempat viral beberapa waktu lalu.

Remaja penyandang disabilitas dari Dukuh Gobog, Desa Gunungsari, Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah itu menyita perhatian di jagat maya berkat kegigihannya dalam menghadapi keterbatasan. Masyarakat pun dibikin simpati terhadapnya.

Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) Kabupaten Rembang bersama Kementerian Sosial melalui Sentra Margo Laras Pati memberikan dukungan langsung kepada Cahyo. Mereka tidak hanya membantu usaha kebabnya, tetapi juga memastikan pendidikan Cahyo berlanjut setelah lulus dari SMPN 2 Kaliori.

Baca juga: Graha Padma Walikota Cup 2024: PB Djarum Tempatkan 11 Finalis, Jordana Ingin Juara

Pada Kamis (13/6/2024), Sentra Margo Laras Pati dan Dinsos PPKB memberikan bantuan berupa sepeda listrik roda tiga yang telah dimodifikasi kepada Cahyo. Selain itu, Cahyo juga menerima bantuan bahan-bahan pembuatan kebab, kebutuhan sehari-hari serta peralatan dan perlengkapan sekolah.

Cahyo sangat senang saat mencoba sepeda roda tiga barunya. Dia mengatakan, "Alhamdulillah senang, bisa untuk sekolah dan cari rezeki. Jualan kebab, air mineral, dan kopi."

Cahyo juga telah mendaftar di SMKN 1 Rembang berkat bantuan dari pemerintah, sehingga tidak lagi khawatir setelah kelulusannya dari SMPN 2 Kaliori.

"Bagaimana tidak bingung, gimana ya, biayanya itu lo. Terima kasih untuk pemerintah telah memberikan semuanya," ucap remaja 16 tahun tersebut.

Advokasi

Wahyu Sri Pamarto Putro, Pekerja Sosial Sentra Margo Laras di Pati, menjelaskan bahwa setelah berkoordinasi dengan Dinsos PPKB Rembang, mereka mengetahui keinginan kuat Cahyo untuk melanjutkan sekolah ke SMK.

Baca juga: Kampanye Ngenal Tengker di Kota Lama oleh Mahasiswa Ilkom USM Diserbu Pengunjung

"Kami bersama Dinsos PPKB mengadvokasi hak Cahyo terkait menempuh pendidikan ke jenjang lebih lanjut. Dengan pertimbangan jarak yang lebih dekat dengan rumahnya, akhirnya kami daftarkan ke SMKN 1 Rembang melalui jalur inklusi, alhamdulillah hasil asesmen dinas pendidikan provinsi Cahyo masih mampu mengikuti pelajaran," terangnya.

Terkait bantuan sepeda listrik roda tiga dengan box kaca, Wahyu menjelaskan bahwa sepeda tersebut akan memudahkan Cahyo saat berjualan dan juga sebagai sarana untuk pergi ke sekolah.

"Cahyo ini kalau Sabtu Minggu jualan dan menempuh jarak yang jauh, ngojek dan jalan kaki, jadi kami bantu sepeda listrik ini. Selain untuk jualan juga bisa digunakan berangkat ke sekolah," tambahnya.

Sementara itu Kepala Dinsos PPKB Rembang Prapto Raharjo menambahkan dengan program Ayang Mesra (Pelayanan Penyandang Pemerlu Kesejahteraan Sosial) , yaitu pendataan penyandang disabilitas melalui admin desa. Dari data tersebut akan diketahui apa yang dibutuhkan mereka.

Baca juga: Lebih Sehat Mana, Aromaterapi Alami atau Parfum yang Mengandung Bahan Kimiawi? Cek Faktanya!

"Apakah mereka butuh alat bantu, modal usaha. Kita bantu fasilitasi ke pihak- pihak yang akan membantu yang bersangkutan. Kita galang melalui CSR, kalau sifatnya vertikal dinas sosial provinsi dan kementerian sosial melalui sentra margo laras pati,  seperti yang kita lakukan terhadap cahyo, " tutur remaja yang mempunyai cita- cita jadi pengusaha ini.

Sejak usia 2 tahun, Cahyo hidup berdua bersama neneknya, Gini (70 tahun). Kebab yang dijualnya dibuat sendiri bersama sang nenek untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari. (Aji)