Helo Indonesia

Anies-Kaesang Duet Sempurna, Burhanuddin Bilang Mustahil Bersatu

Aris Mohpian Pumuka - Nasional -> Politik
Sabtu, 22 Juni 2024 18:45
    Bagikan  
Berbeda
Aris Mohpian Pumuka

Berbeda - Kaesang Pangarep beda dan tidak bisa diduetkan dengan Anies Baswedan dalam ajang Pilkada Jakarta 2024.

JAKARTA, HELOINDONESIA.COM - Duet maut Anies Baswedan-Kaesang Pangarep bakal memenangkan kontestasi Pilgub (pemilihan gubernur) 2024 di Jakarta. Keduanya saling melengkapi kekurangan kantong suara di wilayahnya. Namun, usulan itu sulit terwujud karena keduanya berbeda ideologi. 

Menurut Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi, elektabilitas Anies tinggi di Jakarta Selatan, Pusat dan Timur. Tapi kalah di Jakarta Barat dan Utara, yang bisa diisi Kaesang. 

"Tapi, di akar rumput keduanya tidak bisa disatukan karena perbedaan ideologi," kata Burhanuddin kepada wartawan, pada Jumat (2q/6/2024) di Jakarta. 

Ia menyebut sosok yang cocok mendampingi Anies, harus meningkatkan elektabilitasnya yang sudah tinggi, serta membawa gerbong partai. Kaesang, yang didukung KIM  (Koalisi Indonesia Maju), memang memiliki yang kurang pada diri Anies. 

Di bagian lain, ia menilai untuk sekarang ini tingkat keterpilihan di Pilgub Jakarta, masih dipegang Anies, Ridwan Kamil dan Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok.

"Dari ketiga kandidat itu, Ahok gagal ke putaran kedua. Yang lolos cuma Anis dan Kang Emil di putaran kedua," ujar Burhanuddin menjelaskan hasil surveinya. 

Kaesang sendiri yang juga putra bungsu Presiden Joko Widodo, saat menyambangi kantor pimpinan PW Muhammadiyah DKI Jakarta, pada Jumat (21/6), menolak disandingkan dengan Anies. 

"Saya beda dengan mas Anies," katanya singkat. Sikap Kaesang berbeda dengan sebelumnya. Saat itu ia tidak berkeberatan  bila diduetkan dengan Anies di Pilkada Jakarta. 

Supaya Tidak Redup di Pilpres 2029

Nama Anies mencuat kembali ke permukaan dalam perhelatan Pilkada Jakarta, setelah Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKB DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas, dalam jumpa pers, Rabu (12/6),  mengusung Anies sebagai calon Gubernur Jakarta di Pilkada 2024 mendatang. 

"Seluruh proses-proses pencalonan Pilkada untuk tahun 2024-2029 itu sudah kita jalankan. Puncaknya tanggal 8-9 Juni itu kita mengadakan raker desk pilkada DKI Jakarta di Puncak, Bogor, untuk menentukan calon. Dan kami mengusung mas Anies," ujarnya. 

Jauh-jauh hari sebelumnya, sumber Helo Indonesia menyebutkan bahwa Anies memang berniat kembali ke ajang Pilkada DKI Jakarta. "Ikut dalam peruntungan Pilgub, guna menjaga elektabilitas Anies terpelihara hingga Pilpres 2024," kata sumber Helo Indonesia beberapa waktu lalu.

Di bagian lain, Wakil Ketua Majelis Syura, Dr Hidayat Nur Wahid mengaku PKS tidak menutup pintu koalisi dengan PDI Perjuangan di Pilkada Serentak 2024.

Kendati berbeda ideologi, katanya, kenyataannya selama ini PDIP dan PKS punya pengalaman untuk berkoalisi di sejumlah daerah.

Menurutnya, PDI Perjuangan dan PKS selama ini dinilai sulit berkoalisi, karena ideologi dan basis massa keduanya yang dianggap saling bertentangan satu sama lain. Namun pandangan itu sepertinya tidak akan lagi menjadi hambatan untuk mereka berkoalisi di Pilkada serentak 2024.

Wakil Ketua Majelis Syura ini mengatakan, PKS dan PDI Perjuangan sangat terbuka menjalin kerja sama politik di Pilkada, termasuk di Jakarta.

"Sekarang di dalam badai Pilkada kita mencair lagi, kita bisa membangun koalisi-koalisi yang baru, dan kalaupun nanti PDIP mendukung apa yang juga dipikirkan oleh PKS tentu itu juga baik saja." katanya. 

Di Pilkada Jakarta, kendati belum mengusung secara resmi baik PKS maupun PDI Perjuangan memiliki ketertarikan yang sama, untuk mendorong Anies Baswedan kembali. Namun, PDI Perjuangan memberi catatan terhadap Anies. Ada kesepakatan yang mesti dicapai dulu, bila mantan Mendikbud itu mau diusung PDI Perjuangan.

"Seandainya kita mendukung atau mengusung calon dari luar, apa kemudian kesepakatan yang bisa kita ambil? nilai-nilai demokrasi lah, secara ideologis lah, bagaimana kita bersikap terhadap situasi yang sekarang makin tidak mudah lah." ucap Mantan Gubernur Jateng/Politisi PDIP, Ganjar Pranowo.

Koalis PKS dan PDI Perjuangan cukup syarat untuk mengusung Anies Baswedan, terlebih jika ditambah PKB dan Partai Nasdem. Kolaborasi empat mesin politik itu bukan tidak mungkin membuat Anies mudah mendapat kemenangan. 

Nasdem sendiri sampai sekarang belum secara terbuka mengumumkan calonnya di Pilkada Jakarta. Sebelumnya, Bendahara Umum Nasdem Ahmad Sahroni pernah mendeklarasikan akan maju di Pilgub Jakarta. Belakangan, ia mencabut sendiri omongannya dan tidak bersedia maju sebagai calon gubernur dari Nasdem.