Helo Indonesia

3 Capres Punya Jejak Dosa Masa Lalu Soal Lingkungan Hidup, Ustadz Kiki LPL: Prabowo Pilihan Terburuk

M. Haikal - Nasional -> Politik
Selasa, 9 Januari 2024 21:10
    Bagikan  
Dosa Masa Lalu,
Foto: ist

Dosa Masa Lalu, - Diskusi bertema Menakar Politik Keberpihakan Kepada HAM dan Lingkungan Hidup di Pilpres 2024 yang digelar oleh Lembaga Peradaban Luhur (LPL)

HELOINDONESIA.COM - Manusia tidak ada yang sempurna, tidak juga tidak terlepas dari kesalahan, termasuk dosa masa lalu.

Termasuk pada diri masing-masing calon presiden dan calon wakil presiden yang bakal bertarung di Pilpres 2024 mendatang.

Mulai dari Paslon no urut 1 Anies Baswedan, Paslon 02 Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Ketiganya memiliki "dosa masa lalu".

Demikian kesimpulan dari diskusi Lembaga Peradaban Luhur (LPL) seperti dikutip dari *beberapa channel YouTube yang menayangkan acara tersebut, Rabu (10/01/2023)

Baca juga: Inilah Daftar Lima Pemain PSIS Semarang yang Kontraknya Berakhir April hingga Juni 2024, Termasuk Fortes dan Vitinho

Dalam diskusi dengan tema "Menakar Politik Keberpihakan Kepada HAM dan Lingkungan Hidup di Pilpres 2024" itu menghadirkan pembicara Cak Rofi`i dari Nahdiyyin United dan M. Islah dari Eknas WALHI dengan moderator Ustadz Rakhmad Zailani Kiki.

Cak Rofi'i menyoroti tentang cawapres nomor urut 2 yang usianya paling muda dan diyakini bakal mewakili kalangan anak muda, milenial dan Gen Z.

"Usia muda tidak menentukan bakal bisa mengambil hati anak muda. Kadang ada usia muda tapi pikirannya sempit," paparnya.

Dia menilai, Gibran melakukan dua kali kesalahan yang sama dan tidak bisa membedakan mana asam folat dan asam sulfat.

Baca juga: TKN Fanta dan TKD Lampung Optimis Prabowo-Gibran Satu Putaran

"Kalau melakukan dua kali kesalahan, harus dipertanyakan kepintarannya. Ada dua kemungkinan yang dilakukan Gibran, pertama sengaja menyesatkan, kedua memang tidak mau belajar," papar Cak Rofi'i.

Soal asam sulfat ini, lanjut Cak Rofi'i, dua kali dia mengungkapkan kalimat tersebut di hadapan publik.

"Dua kesalahan yang sama ini selalu berulang. Jadi usia muda tidak menentukan dia pintar," tegasnya. 

Sementara itu, M. Islah dari EKNAS WALHI mengatakan, semua capres memiliki kesalahan dalam persoalan lingkungan hidup.

Baca juga: Pedagang Otak-otak Meninggal Kesetrum Listrik

"Anies menebangi pohon mahoni di Monas untuk Formula E, Ganjar di kasus Wadas dan Prabowo di kasus Food Estate," ujarnya. 

Namun, lanjutnya, Prabowo punya kesalahan tambahan.

"Dari rekam jejak yang ada, Prabowo memiliki kesalahan juga di masalah HAM, pelanggaran HAM berat," paparnya. 

Sementara itu, Kepala LPL, KH Rakhmad Zailani Kiki alias Ustadz Kiki mengatakan bahwa rakyat sudah bisa menilai mana yang harus dipilih dari rekam jejak kesalahan-kesalahan ketiga capres.

Baca juga: Pastikan Pelipatan Surat Suara Dilipat dengan Cermat, M. Firsada Lihat Prosesnya

"Ketiga Capres punya jejak masa lalu dalam soal merugikan lingkungan hidup. Tapi yang melanggar HAM cuma Prabowo!” tegasnya dalam siaran pers yang diterima redaksi pada Selasa (9/1/2024).

Karena itu, lanjut Ustadz Kiki, dia menyampaikan bahwa penting untuk terus mengedukasi masyarakat terkait dengan jejak masa lalu capres.

"Karena masyarakat lah yang memiliki kedaulatan, memiliki suara, untuk memilih pemimpin yang terbaik bagi bangsa, bukan elit kekuasaan dan elit politik," paparnya. 

Disinggung soal pilihan dari ketiga capres yang ada, Ustadz Kiki menyarankan untuk mencari yang terbaik.

Baca juga: Dukung Pemenangan Prabowo, Sekjend Gerindra Gelar Bimtek Saksi di Pesawaran

"Tapi dari ketiganya Prabowo pilihan terburuk!" tegasnya.

Ketika ditanya dalam perspektif agama bagaimana memilih pemimpin yang baik dan buruk, Ustadz Kiki akan menjawab dalam diskusi kedua yang akan digelar pada Rabu (10/1/2024) siang.

Ustadz Kiki mengungkapkan bahwa LPL akan menggelar diskusi kedua dengan tema “Bahtsul Masail: Apa Hukumnya Memilih Pemimpin Yang Merupakan Pelaku Pelanggaran HAM?”.

Menurutnya, dengan istilah Bahtsul Masail akan membahas tentang hukum Islam mengenai memilih pemimpin yang merupakan pelaku pelanggaran HAM.

Baca juga: DPO, Rudy Widjaja Tak Berkutik Saat Diamankan Tim Tabur Kejaksaan Agung

"Dengan adanya diskusi ini diharapkan dapat memberikan wawasan kepada masyarakat, terutama umat Islam yang mayoritas di Indonesia, tentang memilih pemimpin yang baik, yang menjunjung HAM dalam perspektif Islam," tandasnya.