Helo Indonesia

Tanggapi Surat Suara Telah Dikirim ke Taiwan, TPN Ganjar-Mahfud: Bisa Timbulkan Kecurigaan Manipulasi

Sabtu, 30 Desember 2023 00:39
    Bagikan  
TPN Ganjar-Mahfud
Tangkapan layar

TPN Ganjar-Mahfud - TPN Ganjar-Mahfud tanggapi surat suara yang telah dikirim ke Taiwan

HELOINDONESIA.COM - Tim Pemenangan Nasional (TPN) calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD menilai dikirimnya puluhan ribu surat suara di Taiwan di luar jadwal bisa menimbulkan kecurigaan.

Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis berpandangan, munculnya isu ini menimbulkan dugaan adanya manipuasi terhadap surat suara tersebut meskipun Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah memberikan klarifikasi.

"Kejadian di Taiwan ini bisa menimbulkan kecurigaan bahwa akan ada dugaan manipulasi yang dilakukan walaupun KPU sudah membantah ini," kata Todung dalam konferensi pers di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, di Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (29/12/2023).

Todung menyampaikan, jumlah penduduk Indonesia di Taiwan diperkirakan mencapai lebih dari 260.000 orang.

Baca juga: Dinkes Balam Siapkan 42 Nakes Tersebar di Tujuh Posko

Namun, dari jumlah tersebut tidak semuanya mendaftar sebagai pemilih di pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Ia menyoroti kemungkinan surat suara yang dikirim ke Taiwan tersebut disalahgunakan.

"Kalau tadi dikatakan itu belum dicoblos sama sekali, apakah itu akan bisa dicoblos untuk mereka yang tidak terdaftar? Ini bisa-bisa saja, kemungkinan-kemungkinan semacam ini terjadi," jelasnya.

Todung pun meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk taat aturan terkait proses Pemilu yang tengah berjalan.

Sebelumnya, KPU RI mengaku telah menerima surat klarifikasi Ketua Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Taipei terkait permohonan maaf dan penjelasan di balik pengiriman puluhan ribu surat suara secara dini kepada pemilih di Taiwan via pos.

Baca juga: Vivo V30 Lite 5G Resmi Meluncur, Punya Kamera Selfie 50 MP

Ia berharap agar tidak ada satu pun suara yang disia-siakan atau disalahgunakan pada Pemilu 2024.

"Saya ingin mengingatkan KPU dan Bawaslu untuk betul-betul strict (ketat), comply (mematuhi) ketentuan yang berlaku. Jangan main-main dengan suara pemilih. satu suara pemilih pun itu punya harga, punya nilai, tidak boleh dikhianati, tidak boleh dihilangkan!” tegasnya.