Helo Indonesia

Lebih Gercep Ormas Ketimbang Aparat Ada Anak Miskin Tak Sekolah

Nabila Putri - Nasional -> Peristiwa
Selasa, 26 September 2023 15:06
    Bagikan  
Lebih Gercep Ormas Ketimbang Aparat Ada Anak Miskin Tak Sekolah

Johan Syahril (Foto HBM/Helo)

LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM - Entah bagaimana nasib dua anak keluarga pasangan Abdul Muin Aris Mugiharto dan Aprida Sari Alie yang tak bisa menyekolahkan kedua anaknya karena keterbatasan ekonomi jika tak ada organisasi masa (ormas) yang peduli seperti Ormas Garuda Berwarna Nusantara (OGBN).

Baru dua pekan diselesaikan Pemkot Bandarlampung masalah tersebut, bobol lagi ada anak usia sembilan tahun belum sekolah. Anak pasangan Lanang Wibowo dan Ervina ini, selain keterbatasan ekonomi, perjuangan mereka selama ini "mentok".

Beruntung, kembali OGBN yang dipimpin Johan Syahril mengetahui hal ini. Setelah diketahui ormas yang concern pada dunia pendidikan ini dan viral, Camat Langkapura Andi bersama Disdik gerak cepat (gercep) menangani anak tak sekolah sekian lama.

Baca juga: Gercep, Camat Langkapura Tangani Anak 9 Tahun Belum Sekolah

"Saya kasihan masih ada anak kita yang tak sekolah akibat miskin, ketidakpahaman orangtuanya, serta sikap aparat terkait dalam melayani warganya," katanya kepada Helo Indonesia Lampung, Selasa (26/9/2023).

Sebetulnya, orangtua bocah tersebut sudah berusaha memasukkan anaknya ke sekolah. Tapi, pihak sekolah meminta syarat-syarat yang mereka sulit penuhi, misalnya surat pindah sang ibu dari Jakarta, dll.

Jangankan ongkos buat mengurus surat menyurat tersebut, buat makan sehari-hari, pas-pasan, ngontrak sepetak rumah, dan tak ada perabotan.
Sudah disodorkan surat nikah dan kartu keluarga (KK) suaminya, tak laku dan aparat tak membantunya.

Baca juga: Pemprov Lampung Fasilitasi Pencari Kerja Melalui Job Fair Pada Gelaran Pekan Raya Lampung Tahun 2023

Penggiat pendidikan Johan Syahril sudah menyarankan pihak kelurahan membuatkan surat keterangan domisili yang kemudian dibuatkan oleh Lurah Langkapura Baru Cecep.

"Saya sarankan keluarga tersebut menemui pihak sekolah namun pihak sekolah menolak halus dengan administrasi tak jelas walau sudah ditunjukkan data-data yang ada," katanya di Kantor Helo Indonesia Lampung. Apa boleh buat, kata dia, pilihannya: no viral no tindakan. (HBM)