Helo Indonesia

Tewasnya 7 Pekerja di Az Zahra, Komisi V DPRD Lampung Lihat Ada Kelalaian dan Tak Adanya K3

Nabila Putri - Nasional -> Peristiwa
Kamis, 6 Juli 2023 19:18
    Bagikan  
Komisi V DPRD Lampung

Komisi V DPRD Lampung - (Foto Hajim/Helo)

LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM - Tiga anggota Komisi V DPRD Provinsi Lampung yang membidangi Ketenagakerjaan mendatang lokasi jatuh sembilan tenaga kerja dari lift sekolah elite terpadu Az Zahra dekat Polresta Bandarlampung, Kamis (6/7/2023), pukul 14.00 WIB,

Mereka adalah Deni Ribowo, Iswan Caya, dan Suprapto. "Kami datang berempati terhadap para korban," kata Deni Ribowo dari Fraksi Partai Demokrat kepada Helo Indonesia Lampung,

Dia mengajak masyarakat mendoakan mereka yang meninggal dunia agar diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan kuat dan tabah. "Bagi yang luka, semoga cepat sembuh,"ucap dia

Dengan kejadian seperti ini, menurut Deni, momentum agar keselamatan kerja selalu diperhatikan bagi karyawan. Pihaknya belum bisa memastikan siapa yang bertanggung jawab atas musibah kecelakaan kerja.

Baca juga: Pihak Sekolah Az Zahra Cuci Tangan Atas Tewasnya 7 Pekerja, 2 Luka

"Kita tunggu proses penyelidikan dari kepolisian," ujarnya. Dilihatnya, lift dari lantai lima tersebut memang bukan kapasitasnya untuk mengangkut sampai sembilan orang.

Lift ini peruntukannya khusus untuk mengangkut barang, ujarnya. Nantinya, kata dia, harus ada pengawasan tersendiri dari pemilik usaha termasuk perawatannya secara berkala seperti maintenance.

Suprapto, anggota Komisi V DPRD Provinsi Lampung dari Fraksi PAN menambahkan kedatangan ke lokasi untuk melihat apakah pekerja ini sudah mendapatkan jaminan keselamatan ketenagakerjaan dari BPJS dan juga standar keamanan dalam melakukan pekerjaan.

undefined

Kapolres Kombes Pol Ino Kunjungi Korban Jatuh dari Lift Sekolah Az Zahra (Foto Hajim/Helo)

"Kita lihat lokasi tidak ada tanda keselamatan kerja seperti Bendera Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)," katanya. Oleh karena itu, Komisi V DPRD Provinsi Lampung meminta Dinas Tenaga Kerja untuk memastikan bahwa lift ini aman untuk masyarakat dan pekerja,

Setelah semua proses penyelidikan dari kepolisian, pihaknya akan memanggil vendor untuk mengetahui apakah ada kelalaian dalam menjalankan perintah kerja hingga menewaskan 7 orang dan melukai 2 pekerja.

Baca juga: Dinkes Pesawaran Catat Ada 308 Warga Kena TBC Tahun Ini

"Kita minta agar penggunaan lift ini aman dan nyaman bagi penggunanya, jadi jangan sampai ini terulang baik di sekolah Az Zahra maupun di tempat lain," ujar Suprapto.

"Insya Allah, kita panggil vendor ke Komisi V untuk meminta penjelasan atas musibah ini," pungkasnya.

Polresta Bandarlampung tengah menyelidiki kemungkinan terjadinya kelalaian pihak sekolah, termasuk adanya unsur-unsur pidana lainnya, terkait tewasnya tujuh pekerja atas jatuhnya lift sekolah elite AZ Zahra.

Menurut Kasat Reskrim Polresta Bandarlampung Dennis Arya Putra, Al Zahra tak melaporkan peristiwa tersebut. Pihaknya malah tahu adanya kecelakaan tersebut dari seseorang di Rumah Sakit Bumi Waras, Kota Bandarlampung.

"Saya sendiri mendapatkan informasi dari seseorang RS Bumi Waras adanya korban lift jatuh di sekolah elit Az Zahra sekitar pukul 15.O0 WIB yang belum dilaporkan ke pihak Polresta, jadi nanti kita akan olah TKP di lokasi kejadian bersama unit Ranmor dan Identifikasi," ujarnya.

Baca juga: Yusak Bakal Calon Tunggal Bupati Pesawaran dari Golkar

Penjaga sekolah Arifwan yang dikonfirmasi terkait musibah tersebut memilih tutup mulut kenapa tak ada pemberitahuan ke Polresta Bandarlampung. Malah, sang penjaga sekolah bilang tidak ada kejadian apa-apa. "Penjaga siang tidak bilang apa-apa," alasannya.

Akibat kejadian itu, tujuh pekerja tewas dan dua masih kritis akibat jatuhnya lift di sekolah yang berada di Jl. Mayjend DI Panjaitan, dekat Polresta Bandarlampung, Rabu (6/7/2023), pukul 16.40 WIB.

Para korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit Bumi Waras, Durian Payung, Kota Bandarlampung, kata Kasat Reskrim Polresta Bandarlampung Kompol Dennis Arya Putra. Mereka yang tewas langsung diantarkan ke rumah duka.

Untuk sementara, informasinya, lift jatuh diduga membawa material dan dinaikkan sembilan pekerja bangunan yang sedang bekerja di lembaga pendidikan tersebut. "Diduga kelebihan muatan,," katanya kepada sejumlah awak media. (Hajim)