Helo Indonesia

Hari Kebangkitan Nasional, Mbak Ita Ajak Anak Muda Wujudkan Indonesia Emas 2045

Senin, 20 Mei 2024 11:36
    Bagikan  
Hari Kebangkitan Nasional, Mbak Ita Ajak Anak Muda Wujudkan Indonesia Emas 2045

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu memimpin upacara memperingati momen Hari Kebangkitan Nasional di Balai Kota Semarang,

SEMARANG, HELOINDONESIA.COM - Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengajak anak muda berkolaborasi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Hal itu disampaikan Mbak Ita sapaan akrabnya saat upacara memperingati momen Hari Kebangkitan Nasional di Balai Kota Semarang, Senin 20 Mei 2024.

Dirinya menjelaskan, jika saat ini generasi muda Indonesia sudah tidak lagi berjuang merebutkan kemerdekaan bangsa. Akan tetapi bagaimana anak-anak muda mampu ikut serta atau terlibat dalam kemajuan bangsa.

Baca juga: Persiapan PON 2024, Basket Jateng Panggil Tim Pelatih

Mbak Ita mengaku jika banyak cara untuk mewujudkan kondisi di mana bangsa Indonesia bisa melaju pesat. Salah satunya dengan tranformasi digital.

Namun saat ini hal-hal yang harus dimaksimalkan penangannya adalah persoalan ketahanan pangan, kemiskinan, dan stunting yang selalu diserukan oleh Presiden RI, Joko Widodo.

Kemandirian Pangan

Di Kota Semarang sendiri, Mbak Ita mengaku akan berupaya untuk terus mewujudkan kemandirian pangan dan pertumbuhan ekonomi. Usaha-usaha yang saat ini sudah dan akan terus dilakukan seperti urban farming, dan gerakan pangan murah.

“Anak-anak muda ini akan dibuatkan satu inovasi yang mereka bisa mengimplementasi, makanya kita harapkan di momen Hari Kebangkitan ini generasi muda bisa bangkit lebih baik lagi dan hebat menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

Baca juga: Tim USM Beri Pendampingan Manajemen Strategi Bisnis Bagi Pelaku UMKM

Lebih lanjut, ke depan akan ada tantangan dalam menghadapi bonus demografi. Oleh karena itu, diharapkan anak-anak muda sekarang memiliki kompetensi agar bisa berinovasi untuk memajukan Indonesia.

“Persaingan akan lebih banyak dan lebar, karena dengan adanya bonus demografi hingga 60 persen ini, katakanlah satu lapangan pekerjaan diperebutkan sekitar 20-30 persen penduduk usia produktif Indonesia. Maka harapannya, bagaimana memberikan ruang bagi 30 persen penduduk usai produktif itu bisa menjadi entrepreneur dan pengusaha. Dan inilah harus kita lakukan agar bersama menuju Indonesia Emas,” imbuhnya. (Aji)