Helo Indonesia

Penggiat EO Lia Nilai GSG Unila Belum Layak untuk Konser Musik

Nabila Putri - Nasional -> Peristiwa
Senin, 27 November 2023 20:09
    Bagikan  
Penggiat EO Lia Nilai GSG Unila Belum Layak untuk Konser Musik

Nyaris ricuh, konser musik di GSG Unila (Foto Lia/Helo)

LAMPUNG,HELOINDONESIA.COM- Penggiat event organizer (EO) Lia menilai Gedung Serba Guna (GSG) Universitas Lampung (Unila) belum layak buat mengelar konser musik dengan jumlah penonton ribuan. Pintu kecil dan sedikit serta pendingin ruangan yang tak seimbang dengan jumlah penontonnya.

"Masih ingat kejadian maut konsernya Shela on Seven di GOR Saburai, Enggal, yang menewaskan lima remaja dan delapan dirawat di rumah sakit akibat terinjak-injak pada tahun 2000?' tanyanya kepada Helo Indonesia Lampung, Senin (27/11/2023).

undefined
Lia Widihatmoko

Seharusnya, tambahnya, pihak kampus lebih cermat dan teliti, bagaimana bisa yang acara konser musik tidak menggunakan EO profesional yang sudah memiliki sertifikat penyelanggara acara indoor maupun outdoor agar ada yang bertanggung jawab bila terjadi sesuatu.

Baca juga: Ketum PWI Pusat Dijadwalkan Hadiri Diklat Jurnalistik PWI Lampung

Beberapa syarat gedung bisa buat konser, atara lain alat pendingin gedung yang sesuai kapasitas ruang, jumlah penonton, ventilasi memadai, dan yang paling penting tingkat keamanannya. Pintunya GSG Unila kecil dan hanya dibuka dua dari tiga pintu, depan dan dua di samping.

Menurut dia, penonton konser seharusnya terhibur dan nyaman bukan malah jadi was-was melihat berdesak-desakannya penonton di lantai bawah atau VIP, kata Lia yang ikut menonton konser di GSG Unila.

Konser grup bertajuk Soundnergy 3.0 yang menampilkan Nidji, Maliq D’essentials, dan Whisnu Santika x Bams itu nyaris ricuh di Gedung Serba Guna Universitas Lampung di Gedongmeneng, Kota Bandarlampung, Minggu malam (26/11/2023).

Baca juga: Kampanye Pemilu 2024 Dimulai Besok, Ketum PBNU: Masyarakat Jangan Diajak Ribut atau Bertengkar


Penyebabnya, penonton membludak dan banyak mahasiswa yang memaksa masuk tanpa tiket. Diperkirakan, ada 4000 penonton malam itu.

Akibat membludaknya penonton, panitia beberapa kali "gesekkan" dengan pengunjung. Selain itu, ada sekitar 10 penonton wanita pingsan, terutama akibat berdesakkan dan pengab di dalam gedung. Mereka dievakuasi ke balai pengobatan terdekat.

"GSG ini tidak pas untuk acara konser yang melebihi over kapasitas, panitia tak profesional, seharusnya ditangani juga event organizer konser grup band asal Jakarta ini," ujar Alia. Civil Brings Revolution (CBR) Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil (Himateks) yang menggelar konser tahunan ini.

Di dalam gedung, ada sekitar 300 penonton. Para panitia mahasiswa Fakultas Teknik Unila sampai membuat formasi pagar manusia berlapis menutup pintu masuk agar tak diterobos sejumlah anak muda yang ingin menonton konser gratis.

Baca juga: Wali Kota Eva Serahkan 29 Kendaraan Operasional


Harga tiket lumayan mahal, yakni VVIP Rp 265.00O, VIP Rp235.000, sedangkan untuk tribun 1 Rp 185.000 dan tribun 2 Rp 125.000, kata.seorang panita bersergam abu-abu. Para penonton mulai registrasi masuk pada pukul 19.00 WIB

Panitia membuka dua pintu masuk untuk mengurangi antren penonton, pintu utama dan samping. "Kami tidak menyangka penontob membludaknya seperti," katanya. Apalagi di lantai VIP, Helo Indonesia Lampung melihat begitu sesaknya penonton.

Sedikitnya 57 personel Polresta Bandarlampung dibantu Pamdal serta 1 unit mobil pemadam kebakaran mengendalikan situasi. Ada aparat kepolisian yang sampai memarahi panitia yang dinilainya amatiran sehingga nyaris ricuh. (Hajim)