Helo Indonesia

Ganjar Tolak Beri Karpet Merah pada Alam jika Terpilih Jadi Presiden

Kamis, 19 Oktober 2023 10:55
    Bagikan  
Ganjar Tolak Beri Karpet Merah pada Alam jika Terpilih Jadi Presiden

Ganjar Pranowo bersama Siti Atikoh dan Alam Ganjar

JAKARTA, HELOINDONESIA.COM - Pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD bertemu dengan ratusan kalangan milenial dan generasi Z di Gedung Arsip Nasional, Jakarta Barat, Rabu malam 18 Oktober 2023.
Acara yang juga dihadiri Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Arjad Rasjid beserta jajaran dan perwakilan dari pengurus partai politik yang tergabung dalam koalisi pengusung itu untuk menyerap aspirasi anak muda.

Baca juga: Wushu Jateng Turunkan 29 Atlet ke Pra-PON, Nomor Taolu Diminta Berkontribusi Lebih

Ganjar tidak sendiri. Dia didampingi istri, Siti Atikoh dan anak semata wayangnya, Muhammad Zinedine Alam Ganjar. Begitu juga dengan Mahfud MD datang bersama istri Zaizatun Nihayati dan kedua anaknya Ikhwan Zaen dan Vina Amalia.

Mereka mendapat sambutan hangat dari para anak muda yang mayoritas aktif di dunia konten kreator dan influencer. Namun, ada yang menarik saat dibuka sesi tanya jawab. Salah seorang musisi, Kandri Muhammad melontarkan pertanyaan kepada Ganjar soal Alam, panggilan akrab anaknya.

"Saya pernah bertemu dengan Alam, dia anak yang pintar. Pertanyaannya adalah apakah nanti jika menjadi presiden Pak Ganjar apakah akan memberikan karpet merah kepada Alam?" tanya Kandri.

Mendengar itu, Ganjar terseyum. Ia menegaskan bahwa tiap anak muda punya peluang yang sama.

"Mungkin saya akan kasih baju merah saja. Buat saya yang penting adalah semua bisa punya kompetensi dan bisa berkompetisi yang sehat," jawab Ganjar.

Harus Terbuka

Mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu menambahkan, pendidikan harus terbuka dan bisa diakses oleh semua warga masyarakat.

"Yang saya sadari adalah kekuasaan itu ada batasnya. Dan kekuasaan itu menggoda. Maka kita harus punya kontrol diri dan tahu diri. Dan saya pengen semua yang sekolah investasi pendidikan kelak siapapun menjadi apapun melalui jalur yang fair," imbuhnya.

Baca juga: Tingkatkan PAD, Pemkot Semarang akan Genjot Sektor Pariwisata

Jawaban serupa disampaikan oleh Mahfud MD. Ia menceritakan pengalaman kedua anaknya yang menempuh pendidikan dengan mandiri tanpa mengandalkan posisinya sebagai pejabat publik.

"Pemerintah itu agar membina generasi muda tanpa diskriminasi, anak muda harus diberi peluang yang bagus. Saya ingin perkenalkan, saya bawa dua anak Ikhwan Zaen zain sekarang dia menyelesaikan di Amsterdam University kebetulan sedang penelitian. Sejak sekolah dia mencari beasiswa sendiri. Tidak menggunakan nama saya," tuturnya.

Begitu pula dengan Vina Amalia, yang lulus Universitas Airlangga Surabaya.

"Vina Amalia ini dokter universitas airlangga sampai lulus sekolah tidak ada yang tahu kalau dia anak saya. Karena saya pesan jangan bilang kalau kamu anak saya," tandasnya. (Aji)