Helo Indonesia

Banyak Pembangunan Asal APBD/APBN di Tangsel Tak Pasang Papan Nama Proyek, Beda dengan Perusahaan Ini

M. Haikal - Ekonomi
Rabu, 29 November 2023 21:51
    Bagikan  
Papan proyek,
Foto: Heloindonesia

Papan proyek, - Pentingnya sebuah proyek pekerjaan yang berasal dari dana pemerintah APBN/APBD untuk mengikuti aturan yang berlaku.

HELOINDONESIA.COM - Banyak proyek pembangunan di wilayah Kota Tangerang Selatan yang kerap ditemui mengabaikan aturan yang ditetapkan oleh pemerintah.

Misalnya, mereka tidak memasang papan nama yang menunjukkan bahwa proyek tersebut berasal dari APBD atau APBN.

Atau mereka pasang ketika terjadi sidak dari beberapa pihak yang berkepentingan untuk mengetahui jalannya proyek tersebut.

Berbagai alasan mereka kemukakan ketika ditanya tentang tidak adanya papan nama proyek, salah satunya adalah khawatir jadi sasaran "pemalakan" oknum-oknum tertentu.

Ada juga yang beralasan sudah rusak, terjatuh dan beragam alasan sepele lainnya.

Baca juga: Bingung Gak Dapat Sinyal Wifi, Kini Router Nirkabel Portable ASUS RT-AX57 Go Hadir, Tingkatkan Jangkauan Sinyal 25%

Padahal, papan pengumuman sebuah proyek itu sangat penting sebagai penanda bahwa pelaksana pembangunan itu taat pada aturan dan perundang-undangan.

Meski demikian, ada juga pelaksana proyek yang memang benar-benar taat dan tak mengabaikan aturan serta ketentuan yang berlaku.

PT. Harizka Sarana Medika, misalnya. Perusahaan dengan motto "Kualitas kontruksi bangunan dan keselamatan prioritas utama" kini sedang mengerjakan proyek penambahan ruang kelas SDN Pakujaya 1, Kelurahan Pakujaya, Kecamatan Serut, Tangerang Selatan.

Pembangunan proyek itu dikerjakan dari pembiayaan APBD sebesar Rp, 4,559,531,000.

Baca juga: Keyboard Ergonomis Logitech Wave Key Dirilis di India, Diklaim Miliki Tingkat Kenyamanan Maksimal Saat Mengetik

Dari pantauan awak media di lokasi, proyek terlihat nampak sangat kokoh kontruksi bangunannya.

Saat ditemui, Idang selaku pelaksana PT. Harizka Sarana Medika memaparkan terkait kontruksi bangunan dan menceritakannya secara rinci dari awal.

Sebagai pelaksana, dirinya mengaku selalu mengawasi setiap tukang yang bekerja sesuai keahliannya.

Misalnya bagian ngecat, pasang keramik, pasang kaca, kusen, pasang plafon dan lain lain, sesuai dengan keahlian mereka.

Idang mengatakan, sebelum bekerja semua tukang dibriefing lebih dahulu agar agar bisa lebih berhati-hati dalam bekerja.

Baca juga: Kini Bisa Unduh Reel Secara Instan di Instagram, Dapat Diakses Tanpa Koneksi Internet

Para tukang selalu menggunakan Alat Pengaman Diri (APD) seperti helm , rompi , sepatu bot dan tali pengaman.

Bukan hanya APD saja, para tukang juga harus memiliki Jamsostek Ketenaga kerjaan.

Bila ada tukang mengalami kecelakaan saat bekerja, terang Idang, pihaknya sudah menyiapkan P3K.

P3K ini diperlukan ketika ada tukang mengalami luka ringan misalnya menginjak paku atau benda lain.

"Bukan hanya itu saja saya juga bertanggung jawab penuh secara kebijakan membantu pembiayaan bila ada tukang mengalami kecelakaan saat di luar proyek," terang Idang.

Baca juga: Selamat Tinggal Touch ID Ikonik Apple, Perkembangan Terbaru Isyaratkan Apple Hapus Fitur ini

Dari pantauan awak media, papan proyek terpasang jelas di tembok, banner imbauan keselamatan kerja juga terlihat rapi terpajang.

Obat obatan P3K tampak lengkap di tempatnya. Site plan gambar bangunan juga terpampang.

"Nggak ada yang perlu ditutup-tutupi. Semuanya transparan. Jadi kita melaksanakan pembangunan pun bisa berjalan dengan lancar," tandas Idang. (Errick)