Helo Indonesia

Di Balik Kecanggihannya, ini Bahaya Penggunaan Chat GPT-3

M. Haikal - Teknologi
Senin, 10 Juli 2023 14:39
    Bagikan  
Artifisial intelijen,
Foto: tangkapan layar

Artifisial intelijen, - Artifisial intelijen membahayakan bagi manusia.

HELOINDONESIA.COM - Chat GPT-3 merupakan suatu model bahasa yang dikembangkan Open AI (Artificial Intelligence) dengan teknologi deep learning. 

GPT-3 merupakan singkatan dari Generative Pre-trained Transformer 3. Artinya generasi ketiga dari model ini. 

GPT-3 dianggap sebagai salah satu model bahasa tercanggih saat ini. 

Selain itu, dapat digunakan dalam berbagai aplikasi seperti penulisan teks otomatis, pemahaman bahasa natural, dan penerjemahan otomatis.

Baca juga: 8 Cara Mengobati Sakit Gigi Dengan Bahan Alami

ChatGPT buatan Open AI merupakan teknologi yang luar biasa. 

Di balik kecanggihannya, Chatbot Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan itu juga sangat berbahaya dan mengerikan. 

Sejak diluncurkan pada November 2022 lalu sampai juni 2023 telah muncul beberapa hal yang berbahaya dari ChatGPT antara lain sebagai berikut.

1. Menggantikan pekerjaan penulis

ChatGPT dapat menghasilkan tulisan atau teks dengan berbagai kriteria. 

Baca juga: Pandawara Ungkap Maksud dan Tujuan Bersih-Bersih Pantai Sukaraja

Bahkan bisa menjawab dari apapun pertanyaan yang diajukan. 

Kecanggihan ini membuat para pekerja pada bidang konten penulisan terancam. 

Banyak perusahaan beralih dari mempekerjakan para penulis ke ChatGPT AI karena tidak perlu membayar alias gratis. 

Tidak dapat dipungkiri bahwa dengan menggunakan ChatGPT perusahaan mendapatkan konten dengan lebih mudah dan lebih cepat.

Baca juga: Buka Perkemahan Pramuka Berkebutuhan Khusus 2023, Kak Atikoh Ganjar Pranowo Ikut Flashmob Bareng Peserta

2. Membuat Malware

ChatGPT tanpa membuat malware sendiri tanpa henti. Sebab, ChatGPT merupakan program AI. 

ChatGPT dapat membuat variasi pada kode malware agar sulit dideteksi dan dihentikan. Mutasi kode malware yang cepat sangat berbahaya bagi keamanan perangkat.

Malware adalah software yang bekerja dengan cara memasuki suatu perangkat tanpa izin. 

Selanjutnya menyebabkan kerusakan pada sistem, server dan jaringan komputer. Sehingga jika dibiarkan maka sistem komputer Anda akan mengalami kerusakan.


Baca juga: Gas Melon Mahal dan Langka, Komisi VII DPR Tuntut Pertamina Bereskan Distribusinya

3. Penipuan pada rekrutmen karyawan

Saat seseorang akan melamar pekerjaan, pada prosesnya didahului pendaftaran, serangkaian tes, hingga proses wawancara. 

Berbagai cara dilakukan seseorang agar diterima oleh perusahaan tersebut. Namun, dengan menggunakan teknologi AI tentu bisa mengalahkan para pesaing yang tidak menggunakan teknologi AI.


4. Kecurangan ujian sekolah 

Hadirnya ChatGPT  mengkhawatirkan bagi lembaga pendidikan. Dengan memanfaatkan teknologi AI, siswa bisa berbuat curang dalam mengerjakan setiap ujian. 

Baca juga: Nusantara United Angkat Rasiman sebagai Pelatih Kepala, Ini Rekam Jejaknya

Contohnya di New York, Amerika Serikat sudah banyak guru yang menemukan siswanya menggunakan ChatGPT. 

Sampai akhirnya pemerintah kota New York melarang penggunaan ChatGPT.

5. Menurunnya kemampuan berpikir kritis

Seperti yang diketahui bahwa Chat GPT akan menjawab pertanyaan apapun yang diajukan kepadanya secara rinci dan cepat. 

Baca juga: Fahri Hamzah: Masyarakat Harus Bosan Kepada Para Politisi dan Pemimpin yang Gagal, dan Harus Diganti

Hal ini tentu membuat manusia menjadi malas untuk berpikir dan akan memprioritaskan chatbot ini dalam urusannya yang membuat dirinya perlahan tak mampu lagi berpikir kritis.

Kemunculannya memang menuai beragam tanggapan. Beberapa orang menganggap bahwa Chat GPT dapat membantu mempermudah pekerjaan manusia di bidang olah data, membuat artikel, menyusun kode komputer sederhana, akunting, dan lain sebagainya. 

Sebagian yang lain menganggap bahwa kemunculan Chat GPT berpengaruh pada dominasi peran robot di kehidupan sehari-hari. 

Bahkan untuk waktu yang panjang, perlahan robot akan menggantikan peran dari manusia.