Helo Indonesia

Tradisi 1 Sura di Pura Mangkunegaran Solo: Usai Pusaka Dijamas, Warga pun Menadah Berkah dari Udik-udik

Rabu, 10 Juli 2024 08:48
    Bagikan  
Tradisi 1 Sura di Pura Mangkunegaran Solo: Usai Pusaka Dijamas, Warga pun Menadah Berkah dari Udik-udik

Prosesi tradisi kirab Pusaka Dalem 1 Sura di Pura Mangkunegaran Solo, suasana warga ikuti udik-udik, dan koin yang diyakini membawa berkah. Foto: Ist/surakartanews/RRI

HELOINDONESIA.COM - Dua kerajaan pewaris Dinasti Mataram Islam, , yaitu Kraton Kasunanan Surakarta dan Pura Mangkunegaran melaksanakan tradisi peringatan malam 1 Sura (Satu Suro) atau pergantian tahun versi penanggalan Jawa pada Minggu malam 7 Juli 2024 lalu.

Seperti tradisi yang sudah berlangsung lama, Kerabat kerajaan Mangkunegaran memperingati Malam 1 Sura atau Mapag 1 Suro JE 1958 Pura Mangkunegaran dengan kirab pusaka, dan menyebar udik-udik.

udik

Peringatan adat menjemput 1 Sura JE 1958 dipusatkan di Pendhapa Ageng Pura Mangkunegaran, Solo, pada Minggu 7 Juli 2024 pukul 19.00 WIB. Selanjutnya, pusaka dikeluarkan pada pukul 19.30 WIB.

Baca juga: Hari Ini SJI Kalsel Digelar, PWI Perkuat Wartawan Berintegritas dan Multitasking  

Dalam prosesi tersebut, Adipati Aryo (KGPAA) Mangkunegara X melepas peserta kirab malam 1 Sura yang membawa enam pusaka. Keenam pusaka yang dibawa peserta kirab terdiri atas lima tombak dan satu pusaka berada dalam jodang (peti kayu yang berisi pusaka leluhur).

Pangeran Sepuh GPH Paundrakarna Jiwo Suryonegoro yang merupakan kakak dari KGPAA Mangkunegara X atau Gusti Bhre Cakrahutomo bertindak sebagai Cucuk Lampah atau pemimpin dari pasukan yang berjalan di barisan terdepan. Gusti Bhre sendiri tidak ikut dalam kirab sesuai aturan Pura Mangkunegaran.

"Tak sangoni puji pandonga rahayu kanti wilujeng (aku beri doa agar selamat),'' kata Gusti Bhre.

Meriah

Kirab Pusaka Dalem pada malam 1 Sura yang digelar Pura Mangkunegaran Solo tampak meriah. Ribuan abdi dalem, kerabat Pura Mangkunegaran, pejabat dan tamu mengikuti kirab Pusaka Dalem dengan menyusuri sejumlah ruas jalan di sekitar pura.

Para lelaki berjalan mengenakan beskap, jarit, keris, dan blangkon, sedangkan perempuan berkebaya. Sambil berjalan dalam satu barisan, mereka melakoni tapa bisu alias tanpa berbicara.

Sejumlah tokoh hadir dalam kirab ini. Selain putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep dan istri Erina Gudono, ada anak Ketua DPR Puan Maharani, Diah Pikatan Orissa Putri Hapsari, Wakil Wali Kota Teguh Prakosa, Dandim 0735 Letkol Eko Hardianto, dan Kapolresta Surakarta Kombes Pol Iwan Saktiadi.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuning Raka tak hadir pada tradisi tersebut. Ini pertama kali Gibran absen dalam Kirab Pusaka Dalem sejak menjadi Wali Kota Solo.

Baca juga: Traktor Siluman Buatan Petani Kebumen Tembus Pasar Nasional

Kirab Pusaka Dalem menjadi momentum refleksi, doa, dan harapan pada malam Sura di Pura Mangkunegaran Solo. Lebih kurang 2.000 orang berjalan dengan pakaian adat Jawa lengkap berwarna hitam.

Laki-laki mengenakan beskap, jarit, keris, dan belangkon. Sedangkan perempuan berkebaya. Mereka berjalan satu barisan tanpa bicara alias tapa bisu. Ketika barisan terakhir mulai berjalan meninggalkan Pendhapa Ageng Pura Mangkunegaran.

koin

Start kirab pusaka dimulai sekitar pukul 19.31 WIB dari Pendhapa Ageng Pura Mangkunegaran selanjutnya melintas ke arah Selatan menuju Ngarsopuro (Jalan Diponegoro). Begitu tiba di Jalan Slamet Riyadi, terus bergerak ke arah Barat dan masuk ke Jalan Kartini.

Parade kirab bergerak ke arah Utara menuju Jl RM Said, Jalan Teuku Umar, hingga kembali ke area pendhapa.

Selepas kirab, ada tradisi yang ditunggu - tunggu oleh warga masyarakat di Pura Mangkunegaran yaitu berebut mengambil air kembang bekas jamasan Pusaka Dalem dan uang koin yang disebarkan keluarga Mangkunegara X saat udik-udik (tradisi menebar uang).

Seperti dikutip dari surakarta.co.id, kata ''Jamasan” sendiri berasal dari bahasa Jawa Krama Inggil yang memiliki arti cuci, membersihkan, atau mandi. Sedangkan “pusaka” adalah sebutan bagi benda-benda yang dianggap keramat atau memiliki kekuatan tersendiri.

Kerumunan dan keriuhan warga pun terlihat. Mereka rela berdesak-desakan untuk mendapatkan air kembang dan koin udik-udik.

Sebagaian warga mempercayai, air sisa jamasan pusaka dan koin tersebut diyakini bisa mendatangkan berkah bagi yang memperolehnya. 

Tradisi 1 Sura di Pura Mangkunegaran Solo merupakan salah satu dari sembilan Calender of Cultural Event unggulan di Kota Solo yang menjadi magnet wisatawan di bulan Juli 2024. Tradisi ini pun masuk dalam Calender of Event wisata Jawa Tengah. (Aji)