Helo Indonesia

Ketua LKB Beky Mardani Apresiasi Kumpulan Puisi Dol Karya Budayawan Betawi Yahya Andi

Ratu Mandiri - Hiburan -> Seni Budaya
Senin, 8 Juli 2024 23:47
    Bagikan  
Budayawan
Istyimewa

Budayawan - Budayawan Betawi Yahya Sandi

HELOINDONESIA.COM - Setelah sukses meluncurkan “Sihir Sindir” (2016), “Jampe Sayur Asem” (2017), dan “Cerita Dari Dapur” (2020), kali ini Budayawan Betawi Yahya Andi meracau lagi lewat “DOL” (2024).

Ketua Umum Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB) Beky Mardani tak hanya mengucapkan selamat atas terbitnya buku “DOL”, tapi juga mengapresiasi konten di dalamnya yang sarat dengan cermin realitas saat ini. “Bang Yahya mampu melihat realitas itu dan menuliskannya dalam bentuk kumpulan puisi,” ujar Beky kepada Gerbang Jakarta.

Sebagai anak Betawi, kata Beky, Yahya ingin menunjukkan realitas sosial saat ini, ketika keadaban dan kesantunan sosial orang Betawi mulai tergerus. “Buku ini menambah khazanah literasi sastra, khususnya puisi, dalam genre yang jarang kita jumpai. Saya sangat mengapresiasi hal ini dan berharap banyak penulis Betawi lain mengikuti jejak Bang Yahya yang sangat produktif dalam menulis,” tutup Beky.

Baca juga: Bamus Betawi 1982 Gelar Rapimnas Menuju Sukses Daerah Kota Jakarta 

JADI SAKSI
Aula Lantai 4 Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin, Taman Ismail Marzuki, pada Jumat (5/7/2024) sore menjadi saksi serunya acara bedah buku kumpulan puisi karya budayawan yang biasa disapa Bang Yahya ini. Dol secara harfiah, kata Yahya, bisa berarti sesuatu yang sudah rusak atau di luar kelaziman, sehingga menimbulkan kekeliruan.

Kekeliruan apa? Imbuh Yahya, bukan hanya fenomena dol yang terjadi pada masyarakat Betawi, tapi juga Jakarta, Indonesia, bahkan dunia. Misalnya kekeliruan tentang sejarah Betawi, Jakarta dan situs-situs yang dikeramatkan tapi (sejatinya) tidak keramat. Bahkan bisa kita sebut sebagai situs sesat,” tegas Yahya kepada Gerbang Jakarta.

Yahya juga meracau tentang masyarakat urban kota-kota besar yang tak lagi peduli pada kotanya. Jakarta misalnya, cuma dijadikan tempat cari duit. “Mereka enggak mikirin pegimane merawatnya, apelagi memuliakannya,” sergah Yahya dengan nada tinggi.

Tak hanya bicara soal Betawi dan Jakarta, Yahya pun menunjukkan kepeduliannya pada Indonesia dan dunia. Makanya ada puisi memprihatinkan ketidakadilan yang menimpa masyarakat adat Melayu di Rempang, hingga ketidakadilan yang bertahun-tahun diderita orang Palestina dalam perseteruannya dengan Yahudi zionis.

Baca juga: Resep, Cara, dan Tips Membuat Gabus Pucung Khas Betawi yang Gurih dan Menyehatkan

Cermin Realitas Kini

Pada kesempatan itu, Firmansyah Wahid selaku Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) DKI Jakarta, sangat mengapresiasi buku kumpulan puisi “DOL” karya Yahya Andi Saputra ini. Firmansyah bilang, buku Yahya memperkaya khazanah sastra yang sangat berguna sebagai bagian dari literasi masyarakat.

“Apalagi Bang Yahya ini tokoh dan sastrawan Betawi yang juga memberikan kontribusi dalam dunia pendidikan dengan profesinya sebagai dosen di perguruan tinggi,” imbuh Firman. “Saya ingin kultur budaya Betawi langgeng, tertulis, dan bahkan dapat dinikmati dan menjadi pembelajaran bagi masyarakat luas.”