HELOINDONESIA.COM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) diharapkan sudah memetakan titik-titik yang berpotensi rawan gangguan.
Hal tersebut menurut PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, lantaran Bawaslu juga telah menetapkan dan menempatkan Jakarta sebagai daerah paling rawan gangguan.
"Tentunya KPU dan Bawaslu sudah menentukan titik-titiknya (yang berpotensi rawan) agar ini menjadi aman dan kondusif," ujar Pj. Gubernur Heru di Gedung Balai Pertemuan Metro Jaya, Jakarta Selatan, pada Senin (13/11).
"Sehingga kita memerlukan tindakan mitigasi dan deteksi dini untuk mencegah potensi kerawanan agar tidak meluas dan mengganggu stabilitas," imbuh Heru.
Baca juga: Ini Kata Heru Budi Soal Jakarta Paling Rawan Politisasi SARA Pemilu
Pernyataan itu dikatakannya saat seluruh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) DKI Jakarta dan tokoh masyarakat berkumpul di Markas Polda Metro Jaya. Pertemuan ini sebagai upaya untuk menciptakan kondisi Jakarta yang kondusif, aman, dan nyaman jelang Pemilihan Umum (Pemilu).
Heru mengungkapkamn, pertemuan ini penting sebagai langkah awal dalam menciptakan suasana pemilu yang sehat
Heru menilai, salah satu tantangan besar yang sering dihadapi ketika pemilu yaitu berita hoaks yang bersifat merusak reputasi pihak lain. Untuk itu, penting dilakukan sinergi dengan berbagai macam pihak yang dekat dengan masyarakat agar dapat menjamin kelancaran proses pemilu.
"Kita harus memilah berita-brerita yang memang hoaks (supaya) bisa kita abaikan. Sekali lagi harapan kami adalah melalui tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk bisa memberikan informasi terbaik bagi masyarakat," terang Heru.