Helo Indonesia

PDIP Mulai Lancarkan Serangan Terbuka ke Jokowi dan Gibran Buntut Dikecewakan

Drajat Kurniawan - Nasional -> Politik
Sabtu, 11 November 2023 19:07
    Bagikan  
Gibran, Jokowi,
Foto: tangkapan layar

Gibran, Jokowi, - Presiden Jokowi dan Gibran Rakabuming Raka.

HELOINDONESIA.COM - PDI Perjuangan sudah mulai mengungkapkan kekecewaannya sehingga melakukan serangan secara terbuka, terhadap Gibran Rakabuming dan Joko Widodo.

Menanggapi hal itu, Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas menilai wajar jika PDI Perjuangan melakukan hal ini. Pasalnya kalau Presiden Jokowi juga membuat kecewa PDI Perjuangan dan Megawati. Sehingga mendapatkan serangan dari partai berlogo banteng itu.

"Walaupun dalam beberapa kesempatan Jokowi selalu ingin mengatakan dan menunjukkan akan bersikap netral pada pilpres 2024, namun publik tidak akan percaya karena tidak akan mungkin Jokowi membiarkan anaknya berjuang sendiri," kata Fernando dalam keterangannya dikutip Sabtu (11/11).

Selain itu, menurut Fernando, PDIP juga kecewa karena Jokowi dianggap tidak memberikan pendidikan politik, dan etika politik dalam perpolitikan di Indonesia.

Baca juga: Ini Respon Jokowi Soal MKMK Copot Anwar Usman dari Jabatannya

Dia menyebutkan bagaimana seorang Gibran yang dibesarkan dalam politik oleh PDIP, tidak menunjukkan suatu kepatutan bahwa sebelum melangkah berseberangan. Seharusnya terlebih dahulu keluar dan mengembalikan Kartu Tanda Anggota.

“Seolah ingin menunjukkan kepongahannya seakan apa yang diraih karena keberhasilannya dan capaiannya sendiri tanpa andil dari PDI Perjuangan yang membesarkannya dan Jokowi, Bapaknya,” ujarnya.

"Saya yakin PDI Perjuangan sudah membaca tentang adanya upaya untuk menyalahgunakan kekuasaan dan alat negara sehingga melakukan serangan kepada Gibran dan Jokowi,” imbuhnya.

Baca juga: Jokowi Ingatkan Jangan Coba-coba Intervensi Pemilu 2024

PDI Perjuangan pemilu 2024 meliuhat ada ancaman pada pemilu dan pilpres 2024 dari demokrasi yang luber dan jurdil menjadi demokrasi semu.

"Maka akan sangat diragukan netralitas TNI dan Polri pada pemilu dan pilpres 2024 karena Jokowi dianggap bukan sekedar cawe-cawe, namun akan sangat mungkin memanfaatkan alat negara dan para Pejabat Kepala Daerah untuk membantu kemenangan pasangan Prabowo dan Gibran," tandasnya.