Pria Lamongan ini Meninggal Dunia Setelah Motornya Menabrak Truk Berhenti Menunggu Palang Pintu Terbuka

Rabu, 17 Juli 2024 19:50
Seorang pengendara di Lamongan tewas setelah menabrak bak truk tronton yang sedang berhenti menunggu KA lewat di perlintasan KA di Lamongan. dokumen polres lamongan

HELOINDONESIA.COM - Kejadian kecelakaan ini sebenarnya sudah cukup lama terjadi pada Senin (15/7/2024), namun terpaksa kami turunkan lantaran untuk mengedukasi masyarakat.

Betapa seramnya jika Anda melakukan perjalanan berkendara di jalan raya kemudian mengalami kecelakaan hingga berakhir dengan kematian.

Perlu Anda ketahui angka kecelakaan lalu lintas di Jawa Timur pada tahun 2023 lalu memiliki rekor tertinggi di Indonesia dengan jumlah kejadian mencapai 30 ribu kasus kecelakaan.

Dengan tingkat kematian mencapai 5.239 orang sebagian besar dialami oleh kelompok usia produktif 25-40 tahun yang jumlahnya mencapai 77 persen.

Baca juga: Astaga! Pasangan Suami Istri Tewas di Jalan Raya Lamongan-Babat, Tertabrak Kendaraan lain Terus Ditinggal Lari

Sementara tahun 2024 hingga bulan Juni 2024 lalu engka kecelakaan sudah mencapai 13.704 kasus kecelakaan dengan kematian mencapai 2.167 orang.

Sementara kecelakaan yang terjadi di Lamongan kali ini merupakakan bagian kecil dari sejumlah peristiwa kecelakaan yang terjadi di Jawa Timur.

Kecelakaan yang terjadi di Jalan Raya Babat - Lamongan tepatnya di depan RS Muhammadiyah Lamongan, kelurahan Tumenggungan, Kecamatan Kota Lamongan pada Senin (15/7/2024) petang.

Kecelakaan ini cukup tragis hingga menewaskan seorang pengendara Adbul Kholik (54) warga Kedungboyountung, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan.

Baca juga: Bus Trans Jatim Buka Rute Surabaya - Bangkalan, dan Penambahan Rute Bunder Gresik - Paciran Lamongan

Kecelakaan yang terjadi pukul 17:45 WIB ini diduga karena kurang konsentrasi saat mengendarai sepeda motornya L 6221I yang melaju dari arah barat ke timur di jalan raya Babat-Lamongan.

Korban Abdul Kholik mengendarai sepeda motor matik tiba-tiba menarak bagian belakang truk tronton yang sedang menunggu palang pintu kereta dibuka setelah KA melintas di perlintasan KA itu.

Peristiwa itu sempat mengagetkan para pengguna jalan lainnya yang mengurangi kecepatan dan berjalan pelan karena menjelang perlintasan kereta api.

Namun tidak demikian dengan Abdul Kholik yang tetap menggeber kendaraannya hingga kendaraan yang dikendarai menabrak bagian belakang truk tronton.

Baca juga: Anak-anak Tewas Bermain Layangan di Tengah Rel KA Double Track Bojonegoro, ini Salah Siapa

Sejumlah saksi mata menyebutkan korban terdengan suara benturan yang cukup keras, diduga korban melaju dengan kencang dan tidak konsentrasi dari arah barat ke timur di jalur kanan.

Korban menlamun dan tidak mengetahui jika di depannya ada truk tronton yang besar sedang berhenti menjelang palang pintu perlintasan KA di terbuka.

Kerasnya benturan yang terjadi menyebabkan pengendara meninggal seketika di tempat kejadian perkara, dengan posisi yang mengenaskan.

Kondisi sepeda motor sampai masuk ke dalam kolong truk sementara kepala korban mengalami luka parah, khususnya bagian kepalanya, perut dan bagian dada.

Korban terlihat juga masuk berada di atas motornya dengan posisi sebagian tubuhnya terjepit antara baktruk dan sepeda motor yang dikendarai dengan posisi masih di atas motor.

Baca juga: Di Gresik Mobil Terios Mengindari Truk Parkir, Terguling ke Luar Marka dan menabrak 5 Pemotor, Seorang Tewas

Kasat Lantas Polres Lamongan AKP Widyagana Putra Dhirotsaha melalui Kanit Gakkum, Ipda Hadi Siswanto saat dikonfirmasi tribunjatim.com mengungkapkan korban kecelakaan diduga karena kurang konsentrasi dalam berkendara.

Truk yang ditabrak korban dalam posisi sedang berhenti menunggu dibukanya palang pintu KA lantara ada ka yang melintas.

Kasat Lantas menghimbau agar pengendara motor maupun mobil agar tetap fokus dalam berkendara, jika mengantuk segera minggir beristirahat.

Sebelumnya Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Komarudin mengungkapkan keprihatinannya, banyaknya korban kecelakaan lalu lintas di Jawa Timur terjadi hingga sekarang ini.

Baca juga: Inilah Daftar Korban Kecelakaan Elf Tabrak Tronton di Tol Boyolali-Solo, Menewaskan 6 Orang dan Belasan Luka

Dalam wawancara Mahameru Podcast Ditlantas Polda Jatim, Selasa (16/7/2024) mengungkapkan kesadaran masyarakat dalam berkendara.

"Itu merupakan catatan yang memprihatinkan bagi kita semua, dimana tahun 2023, kurun waktu 1 tahun sudah sebanyak itu yang meninggal dunia," ungkap Kombes Pol Komarudin.

Menurut Komarudin, terjadinya kecelakaan sebenarnya dimulai dari diri kita masing-masing yang kurang empati sebagai pengguna jalan.

"Hal-hal yang terjadi di jalan mulai dari kemacetan sampai kecelakaan lalu lintas. Ini ternyata tidak lepas dari kurang empatinya kita sebagai pengguna jalan," jelas Komarudin.

Baca juga: Inilah Daftar Korban Kecelakaan Elf Tabrak Tronton di Tol Boyolali-Solo, Menewaskan 6 Orang dan Belasan Luka

Kemudian Komarudin mengatakan, lalu apa yang harus kita lakukan? Apakah hal itu kita anggap hal yang biasa.

"Karena masyarakat kita menganggap kecelakaan atau meninggal dalam kecelakaan merupakan hal yang biasa. Ini yang nggak boleh lagi terjadi, oleh karena perlunya ada empati dari semua pengguna jalan."

Komorudin kemudian mencontohkan, kalau ada orang yang ugal-ugalan di jalan bukan dia yang mebahayakan, tetapai orang di sekitarnya juga terancam nyawanya.

"Kalau kita pinjam bahasa dari militer saat di medan perang, kalau kita berada di jalan pilihannya cuma dua. Kill or to be kill. Serem nggak kira-kira tuh?," tanya Komarudin.

Baca juga: Korban Tewas Lalu Lintas di Jatim Tahun 2023 Mencapai 5 Ribu Lebih, Tahun 2024 Bisa Lebih Banyak

Jadi kalau kita di jalan kemudian kita melanggaran aturan, tambah Komarudin maka kita akan membahayakan orang lain, kita nabrak orang lain menjadi korban.

"Tetapi juga sebaliknya, kita sudah patuh, kita sudah tertip, kita tidak melanggar, ada orang ugal-ugalan di jalan kita bisa jadi korban. Kita yang sudah tertip jadi korban juga."

Lalu bagaimana untuk menyelesaikan ini, tentu siapapun yang ada di jalan yang harus patuh, kuncinya itu.

"Itu sebuah keniscayaan, salah satu faktor utama, ya kita harus patuh. Semua tanpa kecuali. Pengguna jalan itu ada pejalan kaki. Jangan menganggap pengguna jalan itu yang memakai motor, pakai mobil. Bersepeda juga."

Baca juga: Truk Terguling di Seberang Jurang Tanjakan Jemblung Sooko-Trenggalek, Pengemudi Asal Ngawi Tak Mengetahui Situasi Jalan

Menurutnya kita sudah berjalan tertip, ada penyeberang jalan sembarangan, tertabrak dan terjadi kecelakaan.

"Kalau penyeberan ditabrak mobil yang menjadi korban yang jalan atau penyeberangnya. Kalau naik motor bisa juga motornya yang jauh juga," katanya.

Jadi semua pengguna jalan tanpa kecuali ya harus patuh pada aturan, lalu bagaimana dengan pengguna jalan yang lain lalu kita abai, lupa. Jadi siapapun yang ada di jalan itu adalah pengguna jalan.

"Ini harus saya katakan mohon maaf untuk pengguna jalan jika Anda melanggar sendiri, menabrak sendiri, mati sendiri ini sebenarnya tidak apa-apa. Cuma masalahnya kalau kecelakaan itu kalau mati suka ngajak-ajak orang," guraunya. **



Berita Terkini