Helo Indonesia

Tingkat Kebocoran PAM Jaya Terparah di Dunia. Perlu dana fantastis Rp 6,3 Triliun Buat Perbaikan

Aris Mohpian Pumuka - Nasional -> Peristiwa
Kamis, 27 Juni 2024 13:51
    Bagikan  
Kebocoran
heloindonesia

Kebocoran - Komisi C DPRD DKI Jakarta lakukan kunjungan kerja meninjau fasilitas perawatan air minum di Buaran, Jakarta Timur.

JAKARTA, HELOINDONESIA.COM - Pencurian air dan kebocoran atau Non Revenue Water (NRW) yang dialami Perumda  PAM (Perumda Air Minum) Jaya, cukup parah. Tertinggi di antara negara-negara dunia, sekitar 46,5 persen. Padahal, NRW yang normal berkisar 20 persen.

"Cara mengatasinya menelan dana besar sekali. Pemerintah harus menggelontorkan dana sebesar 6,3 triliun rupiah," kata Wakil Ketua Komisi C DPRD DKI Jakarta Rasyidi kepada wartawan usai kunjungan kerja meninjau pembangunan fasilitas Water Treatment Plan (WTP) Buaran III di Jalan Raya Kalimalang, Jakarta Timur, pada Rabu (26/6/2024).

Padahal, berbagai upaya telah dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Seperti bekerja sama dengan Palyja dan Aetrae sejak tahun 1997. Namun, setelah kontrak berakhir pada 2023 lalu  dan kedua perusahaan asing tersebut hengkang, kebocoran tak kunjung membaik. 

Menurut Rasydi, kebocoran air di Jakarta disebabkan dua faktor utama. Pertama, kondisi pipa jaringan air di Jakarta sudah tua dan harus diganti. Kedua, disebabkan aksi pencurian air dengan berbagai modus.

Baca juga: Gempa Tektonik M5,3 Mengguncang Teluk Tomini, Sulawesi Tengah, Tanpa Potensi Tsunami

"Diharapkan pada tahun 2030, NRW-nya dari 46,5 persen menjadi 27 persen dengan mengeluarkan dana Rp 6,3 triliun,” ungkap Rasyidi.