Helo Indonesia

BKKBN Jateng Sebut Peran Media Penting untuk Percepat Turunkan Stunting

Sabtu, 9 Desember 2023 06:02
    Bagikan  
BKKBN Jateng Sebut Peran Media Penting untuk Percepat Turunkan Stunting

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah Eka Sulistia Ediningsih, Ketua PWI Jateng Amir Machmud NS dan Kepala Perum LKBN Antara Biro Jateng Teguh Imam Wibowo saat talkshow interaktif. Peserta roadshow menyimak acara.Foto-foto: Aji

SOLO, HELOINDONESIA.COM - Menguatkan segala potensi yang dimiliki, dilakukan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Tengah untuk mempercepat target prevalensi stunting 14 persen pada tahun 2024.

Salah satu langkah yang ditempuh, dengan mengoptimalkan peran media di segala lini dan melakukan mobilisasi sosial melalui kerja sama pentahelix.

Hal tersebut disampaikan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Eka Sulistia Ediningsih dalam Talkshow Interaktif sebagai bagian roadshow bertema "Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Melalui Penguatan Sinergitas Pemerintah dan Media" di Aston Hotel Solo, Kamis 7 Desember 2023. Kegiatan roadshow berlangsung selama dua hari,  6-7 Desember 2023.

bkkbn2

''Kami melakukan kampanye nasional, dan hal terpenting yaitu melibatkan media massa di segala lini, melakukan komunikasi kelompok, komunikasi massa. Demikian juga mobilisasi sosial dengan pentahelix yang ada, mulai kementerian, lembaga, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, dan organisasi lain,'' kata Eka.

Talkshow juga menghadirkan nara sumber Ketua PWI Jateng Amir Machmud NS yang mengangkat materi ''Mengemas Sosialisasi Stunting'', dan Kepala Perum LKBN Antara Biro Jateng Teguh Imam Wibowo. Diskusi dipandu Koordinator Siaran RRI Semarang Otok Indro Misliwantono.

Baca juga: Muhammadiyah Sepakat dengan Gagasan Penempatan Pengungsi Rohingya di Tempat Khusus

Dalam paparannya, Eka menyajikan data statistik kondisi prevalensi stunting di Jateng, lalu dampak yang ditimbulkan dari stunting dan PR yang dihadapi dalam mengatasi masalah gagal tumbuh dan berkembang pada anak itu.

Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Nasional yang dibagi dalam lima pilar pun dijabarkannya. Dia menyinggung keberadaan media yang masuk pada Pilar 2 yaitu kampanye dan komunikasi perubahan perilaku.

''Kerjasama pentahelix tidak hanya antara pemerintah, tetapi juga melibatkan dunia usaha, organisasi masyarakat, dan media," tandasnya.

Spesialisasi

Terkait peran media, Ketua PWI Jateng Amir Machmud NS menyitir tentang tanggung jawab sosial media yaitu untuk mencerahkan dan menyadarkan publik, serta narasi yang disampaikan Bill Kobach dan Tom Rosentiel dalam Elemen-Elemen Jurnalisme, bahwa sesungguhnya media itu bertugas memberikan cahaya, dan orang-orang akan menemukan jalannya.

Dia mengapresiasi upaya menghadirkan wartawan dalam roadshow ini. Di mata Amir, kegiatan ini bermanfaat sebagai upaya memperkuat kompetensi sumber daya wartawan tentang BKKBN, khususnya dalam penanganan stunting. Selain itu, mendorong spesialisasi pewarta unggul yang memiliki pemahaman di atas rata-rata.

Baca juga: KPU Pastikan Debat Antar Capres-Cawapres Tetap Bisa Saling Respons

Dalam konteks spesialisasi ini, Amir mengibaratkan saat kita melakukan tahapan-tahapan dalam laku beragama, apakah masih level syariat, hakikat, dan makrifat. Kalau tataran  syariat dimaknai sekadar menjalankan kewajiban, sesudah itu selesai. Sedangkan level hakikat lahir dari pemahaman mendalam, sedangkan makrifat itu penuh dengan filosofi dan estetika.

''Sama juga pemberitaan, apakah wartawan hanya sebatas level syariat cukup menyajikan data sesuai kaidah 5W1H? Apakah tidak ingin mencapai taraf hakikat dan makrifat, dimana tulisannya mendalam dan indah sehingga bisa menimbulkan pemahaman bagi orang lain? Saya ingin mengajak, dengan kegiatan ini wartawan memiliki spesialisasi,'' tandasnya.

Dia  berharap melalui kerja sama ini bisa meningkatkan kapasitas kompetensi wartawan. Amir berharap, kerja sama ini tak sebatas pada seminar, namun juga melibatkan wartawan dalam lomba-lomba menulis.

Sedangkan Kepala LKBN Antara Biro Jateng Teguh Imam Wibowo mengatakan, wartawan berpotensi mengubah laku masyarakat dalam pencegahan stunting jika pemberitaannya masif dan berulang-ulang.

Baca juga: Samuel Wattimena: Pelajari Ekosistem Usaha Itu Penting Sebelum Terjun Jadi Entrepreneur

Sebelumnya, saat acara pembukaan roadshow ini, Rabu malam (6/7),  Sekretaris Daerah Kota Surakarta, Budi Murtono, menyampaikan apresiasi kepada BKKBN Provinsi Jawa Tengah atas penyelenggaraan acara tersebut. Menurutnya, masalah stunting perlu pendekatan komprehensif dari berbagai aspek. Pembukaan roadshow dihadiri secara daring Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Hasyim Gautama.

"Masalah stunting menjadi perhatian nasional dan prioritas Presiden. Penanggulangan stunting membutuhkan pendekatan komprehensif melalui pemberdayaan ekonomi, keluarga, edukasi pola asuh, hidup sehat, dan pemahaman sumber daya alam," ujarnya.

Murtono menyoroti peran penting media massa dalam menyosialisasikan program pemerintah terkait pencegahan stunting.

"Media massa, termasuk media sosial, menjadi saluran informasi yang sangat diakses masyarakat. Dukungan dari media massa merupakan elemen strategis dalam upaya penanggulangan stunting," katanya.

Selain wartawan, kegiatan ini juga diikuti pranata humas kabupaten/kota, DPD IPeKB, Ikatan Penulis Keluarga Berencana Jateng, Dinas Kominfo Jateng, dan Unicef. (Aji)