Helo Indonesia

Mbah Soleh Jemaah Haji Tuna Netra Asal Magetan, Ingin Melihat Tanah Suci Dengan Hati

Edo - Nasional
Selasa, 30 Mei 2023 20:15
    Bagikan  
TUNA NETRA
humas pemprov jatim

TUNA NETRA - Mbah Soleh salah satu jemaah haji tuna netra asal Magetan siap berangkat bersama istrinya, Putinah.

HELOINDONESIA.COM - Ibadah Haji merupakan rukun Islam kelima, merupakan kewajiban bagi umat Islam yang mampu untuk pergi berhaji ke tanah suci Makkah.

Hampir dipastikan itu merupakan cita-cita umat Muslim di seluruh dunia agar bisa melaksanakan ibada haji sebelum dipanggil oleh Alloh SWT.

Tak terkecuali yang dialami Moh. Soleh (77) jemaah haji asal Magetan, Jawa Timur ini, sangat bersyukur bisa berangkat haji, mekipun ia adalah seorang tuna netra.

Bagi Moh Soleh atau biasa dipanggil Mbah Soleh tahun 2023 ini merupakan mementum kebahagiaan dirinya bersama sang istri bisa berangkat haji ke tanah suci Makkah, meskipun secara fisik ia tidak bisa melihat.

Sudah 12 tahun Mbah Soleh menunggu momentum ini untuk bisa menunaikan rukun Islam ini bersama sang istri, Putinah, dengan kondisi sudah tidak bisa melihat lagi.

Baca juga: Gubernur Jatim Khofifah Ajak Bahagiakan Para Lansia, Begini Fasilitas yang Diberikan

Mbah Soleh mengatakan awalnya saat itu ia masuk sebagai cadangan, namun setelah dua minggu lalu ia mendapat kabar dipastikan berangkat ke tanah suci.

"Saya baru dua minggu yang lalu mendapat kabar kalau jadi berangkat ke tanah suci, Meskipun saya tidak bisa melihat, hati saya yang akan melihatnya," tutur Mbah Soleh, dari rilis Humas PPIH Embarkasi Surabaya Selasa (30/5/2023).

Kemudian Mbah Soleh menceritakan kalau dia mendaftar haji bersama istrinya, Putinah pada 2011 lalu.

Saat itu dia bertekad mewujudkan cita-cita yang telah dia miliki sejak anak-anaknya masih duduk di bangku sekolah hingga akhirnya dikabulkan ketika anak-anak sudah berkeluarga.

Mbah Soleh mengungkapkan memiliki enam orang anak, namun yang dua sudah meninggal dan kini tinggal empat orang anak.

Baca juga: Tak Lama Tiba di Madinah Jemaah Haji asal Gresik dan Bangkalan Meninggal Dunia

"Saat anak-anak masih sekolah, timbul niatan dalam hati saya kalau anak-anak sudah lulus kuliah, mentas semua, jika tanah yang saya punya masih ada, saya akan menjualnya untuk daftar haji," cerita Mbah Soleh sambil mengenang masa lalu.

Pada tahun 2011, anak-anaknya sudah selesai kuliah semua dan Alhamdulillah ternyata tanah yang dia miliki tidak sampai terjual untuk biaya sekolah anak-anak nya sehingga dia bisa menjualnya untuk daftar haji.

"Tanah sudah terjual, tetapi karena uang yang diperoleh masih belum cukup untuk bisa daftar haji berdua dengan istri saya, maka kami juga meminjam dana talangan haji untuk menutup kekurangan, " jelasnya.

Mbah Soleh ternyata bukan tuna netra bawaan sejak lahir, namun matanya menjadi buta sejak tahun 1977 saat berusia 46 tahun.

Ia mengalami kebutaan setelah bola lampu meledak dan mengenai dua matanya, hingga menyebabkan kebutaan.

"Saat itu saya ingin mengetahui apa baterai yang saya punya masih berfungsi dengan baik atau tidak," ujar Mbah Soleh.

Baca juga: Berusia 119 Tahun, Mbah Harun Jadi Jemaah Haji Tertua dari Indonesia, Tiba di Madinah Sehat

Kemudian ia menempelkan bola lampu hingga meledak.

"Mungkin ada kabelnya yang salah, Tiba-tiba meledak kena dua mata saya. Kedua mata saya rusak parah hingga sampai saat ini saya tidak bisa melihat lagi," urainya.

Setelah mendapat musibah matanya cacat, Mbah Soleh yang sebelumnya bekerja sebagai petani tidak bisa bekerja lagi dan kemudian beralih profesi menjadi tukang pijat.

Sang istripun, Mbah Putinah mau tidak mau saat itu harus menjadi tulang punggung untuk mencari nafkah demi menghidupi keluarga.

"Saya bekerja serabutan seadanya mulai dari bertani hingga buruh pabrik tebu. Pokok ada pekerjaan halal saya mau yang penting dapat uang untuk biaya kebutuhan, " tuturnya mengenang masa-masa sulit.

Setelah sekian lama tidak bekerja, Mbah Soleh mendapat kesempatan belajar memijat. Berbekal ilmu memijat, mbah Soleh sering mendapat panggilan untuk memijat.

Baca juga: Tak Lama Tiba di Madinah Jemaah Haji asal Gresik dan Bangkalan Meninggal Dunia

"Kalau pijat capek biasa, saya tidak melayani. Saya memijat pasien yang sakit seperti panas, batuk-batuk dan sejenis nya.

Di usianya yang sudah uzur inipun, Mbah Soleh masih mampu memijat pasien-pasiennya.

Karena banyak orang yang minta tolong untuk memijat, mbah Soleh bisa membiayai anak-anaknya kuliah bahkan membeli tanah.

Sempat tertunda dua tahun karena pandemi Covid, Mbah Soleh bersama istri tercintanya berangkat tahun ini.

"November 2022 tahun lalu, saya dan istri berkesempatan berangkat umroh atas bantuan anak-anak. Tak disangka tak dinyana Mei 2023 saya berangkat lagi ke tanah suci untuk berhaji. Jadi dalam waktu 6 bulan ini saya ke tanah suci dua kali, " tuturnya penuh suka cita. **