Helo Indonesia

Jangan Takut Konsumsi Kolesterol Tinggi, Hindari Konsumsi Karbohidrat Tinggi Berlebihan

Aris Mohpian Pumuka - Ragam -> Kesehatan
Selasa, 18 Juni 2024 13:45
    Bagikan  
Kolesterol
Unsplash / Jose

Kolesterol - Konsumsi makanan hewani yang mengandung kolesterol tinggi, bagus dan tidak berbahaya bagi kesehatan tubuh.

HELOINDONESIA.COM - Dalam sepekan ini, masyarakat di seluruh pelosok negri disuguhkan menu makanan yang mengandung kolesterol tinggi, seperti daging sapi  atau daging kambing. Maklum, hari-hari ini mayoritas warga tengah merayakan Idul Adha 1445 Hijriah. Yang kental dengan ritus penyembelihan hewan kurban.

Ada sebagian dari mereka yang senang acara menyantap daging. Kesempatan yang ditunggu-tunggu membuat sate kambing atau atau menyantap daging rendang. Sebagian lagi, agak ragu mengkonsumsinya. Dihantui kolesterol.

Bagaimanakah sebenarnya kegunaan kolesterol bagi tubuh manusia. Yuk kita simak penjelasannya. Dari Wikipedia kita peroleh keterangan, bahwa olesterol adalah metabolit yang mengandung lemak steroid, dalam Inggris disebut waxy steroid. Yang ditemukan pada membran sel dan disirkulasikan dalam plasma darah.

Kolesterol merupakan jenis lipid khusus yang disebut steroid, suatu lipid yang memiliki struktur kimia empat cincin atom karbon. Steroid lain termasuk steroid hormon seperti kortisol, estrogen, dan testosteron; semua hormon steroid ini terbuat dari perubahan struktur dasar kimia kolesterol.

Baca juga: Nonton Drama Korea High School Return of a Gangster Ep 8 Sub Indo

Penjelasan ini agak asing dan jlimet bagi sebagian orang. Sederhananya begini: kolesterol adalah waxy, bahan seperti lemak, yang ditemukan di semua sel tubuh. Ia diproduksi di hati, tetapi juga dapat ditemukan di beberapa makanan. Terutama makanan atau nutrisi yang mengandung hewani, seperti telur, ikan dan daging.

Yang jelas, kolesterol diperlukan agar tubuh bekerja dengan benar karena berguna dalam produksi hormon, vitamin D, dan asam empedu (bile acid). Asam empedu adalah asam steroid yang diproduksi oleh hati dan disimpan di dalam empedu.

Bukan cuma di Indonesia kolesterol kerap diperdebatkan, malah di Amerika Serikat juga sudah sejak lama, pada 2015, telah menghapus kolesterol dari daftar nutrisi yang berbahaya jika dikonsumsi berlebihan. Artinya, mesti dikonsumsi berlebih, kolesterol tidak berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia.

Tubuh manusia sendiri menyimpan kolesterol. Dari mana tubuh memperoleh kolesterol? Sebanyak 80% dihasilkan melalui liver (hati) dan 20% sisanya dari asupan makanan hewani. Bahkan 25% kolesterol yang ada di tubuh ada di dalam struktur otak kita.

Baca juga: 6 Resep Olahan Daging Sapi Kurban yang Mudah Dibuat

Keberadaan kolesterol di dalam tubuh, tentu saja memiliki banyak manfaat . Antara lain sebagai pelindung sel, membantu produksi vitamin D, pembentuk hormon, pembentuk asam empedu dan menjaga fungsi otak.

Sebenarnya, yang harus ditakutkan adalah bila kita mengkonsumsi makanan berkarbohidrat tinggi yang berlebih. Mengkonsumnya sejak kita bangun pagi hingga menjelang tidur malam. Karbohidrat tinggi itu seperti nasi, gandum, kentang, singkong, tepung dan segala jenis makanan yang akan menjadi glukosa di dalam tubuh.

Makanan berkarbohidrat tinggi tersebut, akan diubah menjadi glukosa di dalam tubuh. Glukosa akan menjadi lemak  dan disimpan di dalam anggota tubuh dan dan membuat tubuh Anda menjadi gemuk.

Dampak lainnya, glukosa tinggi meningkatkan tekanan darah menjadi tinggi pula, dan menyebabkan diabetes. Lantaran darah yang mengalir di dalam pembuluh darah menjadi kental karena mengandung glukosa yang tinggi.

Baca juga: Berikut 6 Kode Redeem Game Genshin Impact Terbaru, Ayo Segera Klaim Guys

Glukosa tidak akan membahayakan tubuh bila diubah menjadi energi. Caranya dengan berolahraga, seperti olahraga non-kardio yakni angkat beban. Saat manusia berolahraga, glukosa akan diubah menjadi energi. Sebagian glukosa berkurang di dalam aliran darah dan darah tidak kental lagi. Darah menjadi encer dan bening.

Bila malas berolahraga, glukosa akan menumpuk di dalam aliran darah. Bila, darah tak lagi mampu menampungnya, glukosa dikeluarkan dan diubah menjadi lemak dan disimpan dalam anggota tubuh. Tubuh menjadi gudang tempat penyimpanan lemak. Lemak disimpan di paha, pantat, perut, pipi lalu orang menjadi gemuk.

Adakah Hubungan Kolesterol dengan Pertumbuhan Otot?

Terdapat tiga penelitian ilmiah yang membuktikan bahwa kolesterol bisa membantu pertumbuhan otot. Penelitian pertama  terhadap 49 orang dewasa, mereka diberi pelatihan angkat beban selama 12 minggu dengan diberi asupan nutrisi lengkap, termasuk hewani.

Hasilnya membuktikan bahwa kolesterol sangat bagus untuk perkembangan massa otot. Terdapat korelasi secara linier antara asupan kolesterol dan peningkatan massa otot. Semakin banyak kolesterol yang dikonsumsi maka semakin banyak massa otot yang bisa berkembang.

Baca juga: Nikmatnya Rasa Sate Daging Kurban Idul Adha 

Penelitian kedua, adalah dengan membandingkan antara dua kelompok orang dewasa dengan tinggi kolesterol (~800 mg/d) dan rendah kolesterol (< 200 mg/d). Hasilnya, kelompok tinggi Kolesterol memiliki hampir tiga kali lipat lebih banyak Sintesis Protein Myofibrillar selama 22 jam setelah latihan beban, dibandingkan dengan kelompok rendah kolesterol.

Sintesis Protein Myofibrillar adalah pengukuran perkembangan otot, terutama menunjukkan bagaimana cepatnya otot membuat protein baru. Sehingga penelitian kedua ini membuktikan memang kolesterol sangat bagus untuk pertumbuhan otot.

Penelitian ketiga juga membuktikan bahwa mengkonsumsi telur ayam utuh (termasuk kuning telurnya) menstimulasi Sintesis Protein Myofibrillar lebih banyak, daripada jumlah yang sama dari protein di putih telur saja. Kuning telur itu kaya akan kolesterol, sehingga membuktikan mengkomsumsi telur utuh merupakan sumber makanan sangat bagus untuk bangun otot. Delapan puluh persen nutrisi yang diperlukan tubuh ada  di dalam telur. Sisanya, 20% nutrisi diperoleh dari makanan lain.

Beberepa daftar makanan berkolesterol per 100 g; antara lain,

  1. Telur Puyuh 3.680 mg
  2. Otak Sapi 2.400 mg
  3. Kuning Telur Ayam 2.000 mg
  4. Cumi-cumi 1.170 mg
  5. Otak Kambing 1.149 mg
  6. Jeroan (Babat) Kambing 610 mg
  7. Hati Kambing & Ayam 536 mg
  8. Jeroan Sapi 380 mg
  9. Butter 300 mg
  10. Ginjal Kambing 288 mg
  11. Santan Kelapa 185 mg
  12. Kerang 160 mg
  13. Udang 150 mg
  14. Kepiting 150 mg
  15. Keju 140 mg
  16. Torpedo Kambing 132 mg
  17. Lidah Kambing 132 mg
  18. Gajih Kambing 130 mg
  19. Gajih Sapi 130 mg
  20. Daging Sapi Berlemak 125 mg
  21. Ikan Bawal 130 mg
  22. Jantung Kambing 114 mg
  23. Burung Dara 110 mg
  24. Daging Sapi tanpa lemak 105 mg
  25. Iga Sapi 100 mg
  26. Daging Asap (Ham) 98 mg
  27. Daging Kambing tanpa lemak 70 mg
  28. Daging Kelinci 65 mg
  29. Daging Ayam tanpa kulit 60 mg
  30. Daging Bebek tanpa kulit 50 mg.

Baca juga: Bolehkah Olahraga Tidak Memakai Bra? Ini Penjelasannya

Dafar menu di atas disebut juga protein hewani. Kolesterol dihasilkan dari makanan hewani. Dengan penjelasan ini, masihkah Anda takut memiliki kolesterol tinggi? Jawabannya, tidak! Santap saja sekarang segala menu makanan yang dihidangkan di depan hidung Anda, seperti sate atau rendang dan makanan apa saja yang mengandung kolesterol tinggi.