Helo Indonesia

Wajib Diwaspadai Sebelum Terlambat, Berikut 7 Penyebab Terjadinya Stroke yang Harus DIketahui

Senin, 6 November 2023 18:51
    Bagikan  
Ilustrasi
ist

Ilustrasi - Penyebab stroke

HELOINDONESIA.COM - Dari dulu hingga kini, stroke menjadi salah satu penyakit yang paling ditakuti.

Penyakit ini terjadi ketika jaringan otak tidak berfungsi dengan baik dan aliran darah serta oksigen ke dalamnya kurang.

Tanpa pasokan darah, otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi, sehingga sel-sel pada sebagian area otak akan mati.

Kondisi ini menyebabkan bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang rusak tidak dapat berfungsi dengan baik.

Stroke merupakan kondisi gawat darurat yang perlu ditangani secepatnya, karena sel otak dapat mati hanya dalam hitungan menit.

Baca juga: 25 Usaha dengan Modal di Bawah 1 Juta: Peluang Bisnis Kreatif untuk Pemula

Tindakan penanganan yang cepat dan tepat dapat meminimalkan tingkat kerusakan otak dan mencegah kemungkinan munculnya komplikasi.

Dilansir dari Halodoc, berikut 7 hal yang dapat menyebabkan dan meningkatkan risiko stroke.

1. Tingginya tekanan darah

Penyebab paling umum terjadinya stroke adalah tingginya tekanan darah, atau dalam dunia medis disebut hipertensi.

Sebaiknya kamu waspada akan ancaman stroke jika memiliki tekanan darah lebih dari 140/90.

2. Kebiasaan merokok

Memiliki kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko terkena stroke.

Pasalnya, nikotin yang terkandung di dalam rokok dapat meningkatkan tekanan darah (penyebab paling umum dari stroke).

Selain itu, asap rokok juga dapat menyebabkan lemak di arteri leher utama menumpuk, darah menjadi lebih kental, dan lebih rentan membeku.

Bahaya rokok ini juga perlu diwaspadai oleh mereka yang sering terpapar asap rokok.

3. Mengidap penyakit jantung

Penyakit jantung dan stroke memang bisa dibilang memiliki hubungan yang erat.

Pasalnya, orang yang mengidap penyakit ini lebih rentan terserang stroke, dibanding yang tidak.

Hal ini tak terlepas dari fungsi jantung yang sangat vital, yaitu memompa darah ke seluruh tubuh.

Berbagai gangguan pada jantung yang dimaksud dalam hal ini termasuk fibrilasi atrium, kerusakan katup jantung, detak jantung yang tidak teratur, dan arteri yang tersumbat karena timbunan lemak.

Baca juga: Potret Park Seo Joon Jadi Pangeran Yan di The Marvels Tuai Banyak Komentar

4. Genetik

Faktor ini cukup berpengaruh pada risiko stroke seseorang.

Artinya, jika kita memiliki anggota keluarga dengan riwayat stroke, risiko kamu untuk bisa mengalami kondisi serupa akan meningkat.

Oleh karena itu, penting untuk membiasakan diri dan keluarga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.

5. Obesitas

Jika obesitas menjadi salah satu penyebab stroke.

Hal ini diperkuat dengan pernyataan yang tertuang dalam Obesity and Stroke Fact Sheet dari Obesity Action Coalition, yang menjelaskan bahwa peluang untuk terkena stroke dapat meningkat pada orang yang kelebihan berat badan, tidak peduli pria ataupun wanita.

Selain itu, obesitas juga menjadi faktor risiko untuk hipertensi, yang jika tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan stroke.

6. Kolesterol tinggi

Kolesterol yang kadarnya terlalu tinggi akan membentuk lapisan pada dinding-dinding pembuluh darah.

Akibatnya, pembuluh darah menjadi sempit, sehingga sel-sel darah pun menjadi sulit mengalir ke seluruh tubuh.

Jika aliran darah terhambat, risiko penyakit berbahaya seperti stroke pun meningkat.

7. Mengidap diabetes

Diabetes bisa dibilang penyebab tidak langsung terjadinya stroke.

Hal ini karena orang yang mengidap penyakit ini biasanya lebih rentan mengalami tekanan darah tinggi dan cenderung obesitas.

Kedua kondisi itu dapat meningkatkan risiko stroke. Terlebih, diabetes dapat membuat pembuluh darah menjadi rusak, sehingga stroke jadi lebih mungkin terjadi.

Baca juga: Siapkan Bajet dari Sekarang! Inilah Daftar HP yang Akan Diluncurkan Menjelang Akhir Tahun 2023

Itulah beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya stroke.

Cegah penyakit ini dengan menerapkan gaya hidup sehat.

Jika Anda merasa berisiko mengalami penyakit ini, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.