Helo Indonesia

Alquran Dibakar di Momen Idul Adha, Turki Balas Bakar Bendera Hingga Jegal Swedia Gabung NATO

Drajat Kurniawan - Internasional
Kamis, 29 Juni 2023 11:37
    Bagikan  
Demo di Luar Kedutaan Besar Turki Stockholm Atas Aksi Pembakaran Alquran Oleh Warga Swedia
Foto : Ist

Demo di Luar Kedutaan Besar Turki Stockholm Atas Aksi Pembakaran Alquran Oleh Warga Swedia - (Ist)

HELOINDONESIA.COM - Aksi pembakaran Alquran di luar masjid di Stockholm, Rabu (28/6), yang dilakukan tepat di Hari Raya Idul Adha menuai kecaman keras.

Parahnya, aksi tersebut malah dibela pemerintah Swedia dengan alasan sebagai kebebasan. Bahkan polisi Swedia mengatakan, pihaknya memang memberikan izin terhadap aksi tersebut, dengan alasan kebebasan berbicara.

"Lagipula, demo itu tidak menimbulkan risiko keamanan langsung,” ujar polisi Swedia.

Pelaku sudah diketahui identitasnya. Pria asal Iran dan telah lama menjadi warga negara Swedia bernama Salwan Momika. Demikian dilaporkan CNN.

Aksi tersebut menuai kecaman dunia khusunya negara-negara Islam. Salah satunya yaitu Turki yang mengutuk keras aksi tersebut.

Baca juga: Jelang Salat Idul Adha 1444 H, 3 Pekon Kebanjiran di Semaka, Tanggamus

“Sungguh, itu adalah tindakan keji,” kata Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan, seperti dilansir CNN.

Menurut dia, tindakan anti-Islam tersebut tidak dibenarkan meskipun dengan alasan kebebasan berekpresi. "Menutup mata terhadap tindakan keji seperti itu, berarti ikut terlibat di dalamnya,” imbuhnya.

Direktur Komunikasi Pemerintah Turki Fahrettin Altun mengaminj pernyataan tersebut. Islamofobia di Swedia yang terus terjadi kadung membuat geram.

"Kebencian terhadap agama kami terus terjadi di pihak otoritas Eropa, terutasma di Swedia. Kami muak dan lelah karena Islamofobia," cuitnya via Twitter.

Baca juga: 10 Manfaat Kesehatan yang Tak Terduga dari Tanaman Senna Alata alias Pohon Kurap

Aksi pembakaran Al Quran itu, membuat Turki semakin keras berupaya menjegal rencana Swedia yang ingin menjadi anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

"Sekutu kami di NATO, sudah pasti adalah negara yang tidak membiarkan dan mentolelir perilaku destruktif teroris Islamofobia dan xenofobia,” kata Hakan Fidan.

Turki telah mengeluarkan pernyataan Swedia membebaskan perilaku Islamofobia tersebut, denmgan begitu Turki menolak keras Swedia, untuk menjadi anggota NATO.

Baca juga: Tes Kepribadian, Haus Pujian, Suka Pamer dan Berbohong, Berarti Kamu Pengidap NPD

Turki punya peran strategis sebagai anggota NATO karena lokasi geografisnya di Timur Tengah dan Eropa. Selain itu, negara tersebut juga merupakan kekuatan militer terbesar kedua dalam aliansi tersebut.

Hubungan Turki-Swedia akhir-akhir ini terus memburuk menyusul pecahnya aksi demo di luar Kedutaan Besar Turki Stockholm.

Aksi tersebut sebagai protes atas aksi pembakaran Al Quran yang dilakukan seorang politisi anti-imigran Rasmus Paludan. Pada aksi tersebut demonstran ikut membakar bendera Swedia.

Baca juga: Wali Kota Eva Kurban 73 Sapi dan 31 Kambing untuk Tunanetra dan Mustahiq

 Kantor Berita Anadolu melaporkan, Menteri Luar Negeri Turki, menuduh pemerintah Swedia telah berpartisipasi dalam kejahatan tersebut, dengan membiarkan tindakan keji itu.

Meski begitu, seorang diplomat Eropa Timur menanggapi hal tersebut kepada CNN, upaya Turki untuk menghalangi Swedia masuk NATO, akan betrisiko adanya opini Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berkuasa atas aliansi.