HELOINDONESIA.COM - Indonesia menyambut baik fasilitas e-visa (visa elektronik) Arab Saudi, kata utusan Jakarta (Indonesia) di Jeddah, Rabu, menyusul peluncuran terobosan baru-baru ini di tujuh negara.
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arab Saudi meluncurkan terobosan minggu lalu untuk meningkatkan kualitas layanan konsulernya, mengganti stiker visa dengan e-visa (visa elektronik) yang memungkinkan data jemaah dibaca melalui kode QR.
Tahap pertama terobosan ini telah dilaksanakan di tujuh negara, termasuk UEA, Bangladesh, dan Indonesia, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
“Saya menghargai terobosan pemerintah Saudi untuk memiliki e-visa untuk negara-negara, dan kemudian mereka mulai dengan negara-negara tertentu seperti Indonesia,” kata Eko Hartono, konsul jenderal Indonesia di Jeddah, kepada Arab News.
Tentu ini langkah yang bagus, ini langkah penting bagi (pemerintah) Saudi untuk digitalisasi penerbitan visa,” ujarnya. “Saya akan mengatakan penerbitan e-visa akan menguntungkan pergerakan orang dari Indonesia.”
Berharap orang Indonesia dari seluruh nusantara akan bersemangat untuk mendapatkan manfaat dari inisiatif baru ini, Hartono menyoroti pengunjung potensial yang tinggal di luar kota besar di Indonesia.
“Saya berharap ke depan mereka akan menemukan cara untuk memudahkan orang mendapatkan e-visa karena jika mereka harus pergi ke Kedutaan Besar Saudi (di Jakarta) atau VFS (Layanan Fasilitasi Visa), itu memakan waktu, itu sangat mahal dan tentunya tidak nyaman bagi masyarakat,” ujarnya.
Perkembangan terbaru datang ketika Kerajaan mengubah prosedur visa dan memudahkan aturan visa, karena bertujuan untuk menarik lebih banyak turis dan bisnis asing.
Dewan Kerjasama Teluk, di mana Arab Saudi menjadi anggotanya, dilaporkan sedang dalam pembicaraan untuk meluncurkan visa "gaya Schengen" bagi para pelancong yang bertujuan untuk meningkatkan pariwisata di wilayah tersebut. (*)
(Winoo Anung)