Helo Indonesia

Chatingan WA Saat Masih Akrab Berteman Dibuka, Luhut Marah Disebut Lord, Haris Azhar Nangis Minta Maaf di Persidangan

Kamis, 8 Juni 2023 18:29
    Bagikan  
lbp dan chatingan,
Foto: tangkapan layar

lbp dan chatingan, - Tangkapan layar chatingan antara Haris Azhar dan Meno Marves Luhut Binsar Panjaitan.

HELOINDONESIA.COM - Beredar pesan tangkapan layar chatingan WhatsApp antara Haris Azhar dengan Menko Marves Luhut Binsar Pangaribuan (LBP) di media sosial Twitter.

Chatingan antara LBP dan Haris Azhar terjadi sebelum adanya laporan LBP ke polisi lantaran nama baiknya merasa dicemarkan oleh Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanty hingga perkara ini sampai ke persidangan.

Dalam chatingan pada 28 Februari 2021 itu tak terlihat kalau Haris Azhar dan LBP memiliki masalah. Karena Haris Azhar dengan lugas meminta tolong ke LBP setelah sebelumnya saling bertelepon tentang pertemuan ketua adat dari masyarakat asli di sekitar Freeport, wilayah Tembagapura.

Intinya dalam percakapan itu, Haris meminta bantuan LBP untuk membantu memberikan saham buat masyarakat adat tersebut dengan memberikan waktu untuk bertemu.

Baca juga: Sebuah Jembatan yang Sedang Dibangun di India Runtuh untuk Kedua Kalinya

"Saya berharap bapak bisa desiakan waktu untuk temui mereka. Terima kasih dan saya tunggu kabar baiknya dari Bapak Luhut," kata Haris.

"Silakan saja," jawab LBP singkat.

"Hari apa pak baiknya" lanjut Haris lagi. "Lagi diatur," jawab LBP. "Siap," jawab Haris.

Bahkan, satu setengah tahun sebelumnya atau 19 Oktober 2019, Haris sempat mengucapkan selamat kepada LBP dan minta bantu segala urusannya. Haris meminta bantuan urusan karyawan Freeport.

Dalam persidangan sebagai saksi, LBP mengatakan kalau ia sudah minta tolong ke Kapolda agar memediasi masalah ini.

"Walau pun saya jengkel sekali karena saya dituduh sebagai apa namanya punya bisnis di Papua yang saya tidak pernah melakukan itu. Dan kemudian saya disebut lord dan penjahat itu menurut saya kata-kata yang sangat menyakitkan," kata LBP.

Baca juga: Lionel Messi akan Jalani Misi Sulit Inter Miami yang Hadapi Kondisi Berat

LBP pun bercerita kalau ia punya banyak anak buah di banyak berbagai daerah operasi sudah gugur dan dia kemudian dituduh sebagai penjahat yang membuatnya sakit hati.

"Tapi itu pun saya mau yang mulia ya sudah damai dia minta maaf terbuka. Jadi saya lakukan jadi saya lakukan saya minta dua kali mesti bagaimana saya ini 76 tahun hampir tidak ada daerah operasi militer yang saya tidak ikuti," kata LBP.

LBP menegaskan bahwa dengan adanya persidangan ini menjadi pembelajaran bahwa tidak ada kebebasan aboslut.

"Semua kebebasan harus bertanggungjawab,"tegas LBP.

Menurut LBP, dia sangat-sangat sakit karena menyangkut kepada anak cucunya. Karena jejak digital itu tidak akan pernah hilang.

Baca juga: Polda Lampung Tangkap Pencuri BRI Link Gedongtatan di Pelabuhan Bakauheni

"Jadi jangan dipermainkan. Kalau saya punya salah kan bisa dilihat apakah saya punya perusahaan apakah saya punya bisnis? Apa yang tidak transparan di negeri ini yang mulia," jelas Luhut.

Saat memberikan di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Timur (PN Jaktim), Kamis (8/6/2023) saat momen memberikan kesaksian itulah Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti meminta maaf kepada LBP.

Permintaan maaf ini bermula ketika Ketua Hakim Cokorda Gede Arthana menawarkan Haris dan Fatia menyampaikan permohonan maaf ke Luhut.

"Ada yang mungkin ingin disampaikan ke saudara saksi, misalnya kan selaku manusia kita kan ada khilaf sesuatu. Ya semua orang ada kekhilafan, ya mungkin pada kesempatan, ada keinginan untuk meminta maaf kepada saudara saksi, kalau ada," Hakim Cokorda menawarkan kepada Haris dan Fatia.

Baca juga: Bupati Dendi Ramadhona Lepas 130 Jamaah Calon Haji

Haris pun mengiyakan permintaan hakim. Haris pun memohon maaf kepada LBP kalau merasa nama baiknya dicemarkan.

"Saudara saksi Pak Luhut, saya nggak ada niat untuk menyerang pribadi bapak. Bahwa bapak merasa bahwa terserang secara pribadi, ya saya minta maaf sampai di situ," kata Haris.

Menurut Haris, peristiwa itu bermula ketika ia baru saja pulang dari Kabupaten Intan Jaya, Papua. Setelah video beredar Haris mengaku baru sadar, tuduhan terhadap Luhut di dalam video akan merusak hubungannya selama ini.

"Saya memberanikan diri untuk memberikan pertimbangan saya tahu bahwa hubungan saya sama bapak secara perkawanan, secara komunikatif rusak," tutur Haris.

Baca juga: Pernah Tersandung Skandal, Gerindra Calonkan Lagi ES

Haris menegaskan bahwa dirinya tidak ingin bermusuhan dengan Luhut. Dia mengaku hanya prihatin melihat nasib orang Papua.

"Saya bukan cari musuh sama bapak, ini saya sedih lihat orang Papua," ucap Haris sambil menangis.

Haris menegaskan bahwa momen persidangan ini menjadi panggungnya menyuarakan keresahan orang Papua. Haris menegaskan bahwa dia akan siap apabila harus dihukum.

"Buat Anda semua yang menganggap saya nangis, saya bukan minta ampun. Silakan hukum saya, saya menganggap panggung ini adalah tempat saya untuk menyuarakan," tegas Haris.