Helo Indonesia

Keluarga Almarhum Ngatimin Ikhlas, Menantu: Ayah Kami Sudah Pikun

Kamis, 11 April 2024 07:15
    Bagikan  
Keluarga Almarhum Ngatimin Ikhlas, Menantu: Ayah Kami Sudah Pikun

EVAKUASI: petugas kepolisian bersama BPBD, Damkar, relawan Kabupaten Semarang dan warga sekitar mencoba melakukan evakuasi. Foto: Dok

BAWEN, HELOINDONESIA.COM -Keluarga korban tenggelam di Sungai Tuntang, Bawen, Kabupaten Semarang menyatakan ikhlas dengan kejadian yang menimpa keluarganya. Pernyataan tersebut disampaikan menantu korban, Rusmiyanto saat pengambilan jenazah, setelah mendapat kabar dari pihak kepolisian.

Disampaikan Rusmiyanto, ayahnya sudah pikun dan sering meninggalkan rumah tanpa pamit. ‘’ Kami atas nama keluarga mengucapkan terimakasih kepada Polsek Bawen dan instansi terkait, telah membantu evakuasi terhadap orang tua kami dan memberitahukan kepada kami,’’ kata Rusmiyanto menantu korban, mewakili pihak keluarga.

Seperti diketahui sebelumnya, di saat takbir berkumandang, umat muslim merayakan Idul Fitri 1 Syawal 1445 H, warga Dusun Sumurup Asinan, Kecamatan Bawen, Rabu (10/4/2024) digegerkan penemuan seorang laki-laki lansia dalam kondisi meninggal dunia terapung di Sungai Tuntang. Korban ditemukan pertama kali oleh warga sekitar saat melintas dilokasi.

Kapolres Semarang AKBP Achmad Oka Mahendra SIK MM melalui Kapolsek Bawen AKP Solekhan SH MH menyatakan, mayat terapung secara tidak sengaja ditemukan pertama kali oleh warga sekitar saat melintas dilokasi.

Sungai Tuntang

"Sekitar pukul 12.00 WIB, Polsek Bawen menerima laporan dari saksi yang melihat pertama kali adanya jenazah mengapung di Sungai Tuntang. Suharto (60 Th) warga Sumurup RT 14 RW 04 Asinan Bawen, melihat ada seorang diperkirakan laki-laki lansia mengapung tersangkut patok kayu dermaga kapal milik warga." ungkapnya.

Mendapatkan laporan dari warga, petugas kepolisian bersama BPBD, Damkar, relawan Kabupaten Semarang dan warga sekitar mencoba melakukan evakuasi. Personel Polsek Bawen yang hadir dilokasi langsung mengevakuasi korban dari tepi sungai.

"Korban ditemukan menggunakan jaket dan celana berwarna coklat dan biru, saat pemeriksaan awal tidak ditemukan identitas pada tubuh korban, hanya uang tunai Rp. 25.700 ,- (Dua Puluh Lima Ribu Lima Ratus Rupiah),” jelas Solekhan

Namun demikian, setelah unit Inafis Polres Semarang melakukan identifikasi, diketahui korban warga Kota Salatiga bernama Ngatimin (88 Th). Dari pemeriksaan autopsi luar oleh dokter RSUD dr Gunawan Mangunkusumo Ambarawa, dokter  Kumalasari diperoleh kesimpulan awal korban meninggal karena tenggelam dan meninggal diperkirakan lebih dari 24 Jam serta tidak ada tanda tanda kekerasan pada tubuh korban," papar AKP Solekhan.

Sering Makan

Kapolsek juga menjelaskan bahwa menurut keterangan warga sekitar, korban sering melintas di lokasi dan sering makan di warung milik warga di Dusun Asinan Kecamatan Bawen. Dan saat ini korban sudah dijemput oleh pihak keluarga dari Salatiga, dan pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi dengan menyertakan surat pernyataan menolak. Dan pihak Polsek Bawen juga menyerahkan barang bukti yang ditemukan di pakaian korban.

"Kami sudah menerima peristiwa ini, dan memang beliau pak Ngatimin sudah pikun dan sering pergi dari rumah tanpa pamit. Kami atas nama keluarga mengucapkan terimakasih kepada Polsek. Bawen dan instansi terkait, telah membantu evakuasi terhadap orang tua kami dan memberitahukan kepada kami." Tandas Rusmiyanto menantu korban, mewakili pihak keluarga. (ADE)