Helo Indonesia

Mengapa Manejemen Arema Masih Ragu Singo Edan Kembali Homebase di Sekitar Malang ini Jawabannya

Kamis, 16 November 2023 09:38
    Bagikan  
ALTERNATIF
instagram @jelajahblitar

ALTERNATIF - Stadion Supriadi Blitar menjadi alternatif kedua home base Arema FC di Jawa Timur

HELOINDONESIA.COM - Rencana Arema akan meninggalkan Stadion Kapten I Wayan Dipta, Giayan Bali, terus diwacanakan namun hingga saat ini belum segera direaliasikan.

Bahkan manajemen Arema terkesan ragu-ragu jika Arema FC kembali pulang kandang, meskipun kini Arema terus mempertimbangkan segala resikonya.

Seperti kita ketahui pasca Tragedi Kanjuruan 1 Oktober 2022, hingga laga pekan ke-20 putaran kedua Liga 1 2023/2024, Arema FC bermarkas di Gianyar bali.

Baca juga: Arema FC Segera Pindah Homebase, Mengintip Stadion di Sekitar Malang, Gelora Delta Sidoarjo dan Supriadi Blitar Bisa Jadi Opsi

Sebelumnya memang sempat ada wacana, jika Arema FC bakal kembali ke kandang di Stadion Gajayana Malang.

Rencana itu gagal karena hingga sekarang Gajayana belum juga direnovasi, hingga muncul opsi bermarkas di Stadion Spepriadi, Kota Blitar.

Pada hal dengan bermarkas di Gianyar, Bali tentu saja biaya operasional Arema akan lebih besar, belum lagi efisiensi dari latihan Arema terganggu.

Soal jam latihan Arema menjadi berkurang sudah pernah diutarakan oleh pelatih Fernando Valenti sebelumnya, jika banyak waktu latihan Arema hilang di jalan karena bermarkas di jauh dari homebase.

Baca juga: Manajemen Arema Ngebet Pindah Homebase, Selain Gajayana Dulu Pernah Disebut Stadion Supriadi Blitar

Namun mengenai hal itu semua Genaral Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi terkait rencana hombase dari bali ke Jawa Timur banyak pertimbangan.

Menurutnya banyak hal yang harus menjadi pertimbangan manajemen Arema termasuk risiko jika bermarkas di wilayah Jawa Timur.

"Semua jadi pertimbangan bagaimana plus minusnya jika main di Jatim, semua masih kita pertimbangkan matang-matang," ujar Yusrinal kepada wartawan, Selasa (14/11/2023).

Dikatakan Yusrinal jika kandang Arema dipindahkan ke wilayah Jatim, pasti ada risikonya.

"Oke, setidaknya pengeluaran lebih rendah, tetapi ada risikonya juga," tambah Yusrinal.

Baca juga: Alternatif Homebase Arema Selain Stadion Gajayana, Juga Sempat Melirik Stadion Supriadi Blitar

Menurut Inal sapaan akrap GM Arema ini mengatakan bila disetiap pertandingan ada penonton yang datang, ketika bermain di Jawa Timur.

Tetapi di sisi lain, manajemen Arema juga masih ragu jika memilih kandang di Jatim, apakah akan memenui dana operasional Arema.

"Ada yang bilang kalau bermain di Jatim pasti suporter yang datang akan lebih banyak. Tapi apakah ada yang menjamin hal itu?," tanya Inal.

Menurut Inal kalau tidak penuh kan dia tetap mengeluarkan dana operasional pertandingan.

Baca juga: Tinggalkan Arema FC, Evan Dimas Gabung PSIS Semarang, Hal Menyedihkan dia Ucapkan

Wacana awal
Seperti telah diberitakan sebelumnya, selain Stadion Gajayana Kota Malang ada stadion lain yang pernah diwacanakan yakni Stadion Soepriadi Kota Blitar.

Namun Stadion Gajayana Kota Malang rupanya yang menjadi alternatif pertama setelah home base Arema sementara ini di Stadion I Wayan Dipta, Giannyar, Bali.

Namun sayangnya Stadion I Wayan Dipta merupakan homebase yang tidak efektif bagi pelatih kepala Arema yang baru, Fernando Falente.

Sementara Stadion Soepriadi Kota Blitar sempat menjadi alternatif untuk kandang Arema FC selain stadion Gajayana Kota Malang.

Baca juga: Terlilit Masalah Finansial Arema FC Terpaksa Harus Tukar Untung, Ini Daftar Pemain yang Dipinjamkan

Ketua PSSI Kota Blitar, Yudi Meira pernah mengungkap rencana tim Arema berkandang di Blitar usai terjadi trageri Kanjuruan itu.,

Berita lama ini mengungkap jika saat itu PSSI Pusat mencari stadion alternatif untuk menggelar kompetisi liga 1.

Dan Stadion Soepriadi dan Gajayana sebagai opsi yang dipilih, tentu dengan melakukan renovasi untuk menyesuaikan dengan standar ketentuan PSSI.

"Kemarin ada kasus Kanjuruhan dan stadion Kanjuruhan juga akan dibangun PSSI mencari Stadion alternatif untuk liga 1 pertimbangannya ya stadion Gajayana dan Stadion Soepriadi Kota Blitar," kata Yudi seperti dilansir beritajatim.com, Sabtu (3/6/2023).

Baca juga: Prihatin! Laga Arema Rata-rata Hanya Ditonton 164 Orang, Pada Hal Singo Edan Butuh Motivasi Dari Suporternya

Terkait wacana itu, ternyata Dispora dan PSSI Kota Blitar juga menawarkan ke investor yang mau mengelola Stadion Supriyadi Blitar itu.

"Namun investor tersebut masih akan melakukan pengecekan baik di stadion Soepriadi maupun stadion Gajayana untuk mempertimbangkan biaya rehab yang paling ringan," ujarnya.

PSSI Kota Blitar juga mengklaim jika Stadion Soepriyadi memenuhi standar kompetisi Liga 1, hanya ada beberapa yang harus dibenahi.

Yudi Meira mengatakan jika pihaknya belum mampu melakukan pembenahan Stadion Supriyadi, apalagi pasca Covid19. Makanya pengelolakaan atadion ditawarkan kepada pihak ketiga.

Baca juga: Pelatih Fernando Valente Minta Aremania Memberikan Dukungan Optimis, Jangan Jadi Orang Bermental Pesimis

"Apalagi di satu sisi jika Stadion Supriadi dipakai untuk liga 1, ikutannya ekonomi masyarakat sekitar juga ikut meningkat," ujarnya.,

Menurut Kepala Dispora Kota Blitar, M Aminurcholis mengungkapkan jika ada investor yang akan mengelola stadion, namun masih menimbang biaya paling sedikit untuk renovasi antara Stadion Gajayana dan Supriadi Kota Blitar.

Namun dari hasil evaluasi mereka, jika Stadion Soepriyadi menang dari sisi kualitas rumput, yang belum memadai.

Baca juga: Sampai Kapan Skuad Singo Edan Bermain Tanpa Dukungan Penuh Suporter Aremania

Namun dari sisi tempat parkir dan tribun, Stadion Soepriadi masih kalah dibandingkan Stadion Gajayana Malang.

"Akhirnya investor memilih stadion Gajayana padahal investor tersebut berani membangun 12.000 single sip di stadion Soepriadi sekarang masih kami tawarkan lagi ke investor lainnya,” tandasnya.

Dua stadion baik Soepriadi maupun Gajayana masih menjadi opsi terdekat yang bisa dijadikan kandang bagi skuad Singo Edan sampai sekarang. **