HELOINDONESIA.COM - Pelatih Arema FC, Fernando Valente terus berusaha mengembalikan mental para pemainnya dengan cara mengubah rasa pesimis Aremania terhadap nasib skuad Singo Edan di Liga 1 2023/2024.
Sejauh ini pelatih asal Portugal berusia 64 tahun ini sangat optimis bisa menyelamatkan Arema FC dari keterpurukan di Liga 1 Indonesia.
Seperti kita ketahui Fernando tiba di Arema FC dipekan ke-10 Liga 1 Indonesia musim kompetisi 2023/2024 berjalan.
Ia datang untuk memperbaiki keterpurukan Arema FC dibawah kendali pelatih Joko Gethuk Susilo saat itu, harapan pun muncul untuk memperbaiki posisi Arema di klasemen Liga 1.
Sejak Fernando mengarsiteki skuad Singo Edan setidaknya sudah 7 laga dilakoni namun posisi Arema FC masih saja berada di tiga besar zona degradasi klasemen sementara Liga 1.
Peringkat Arema FC berada diposisi peringkat ke-16 dengan perolehan 13 poin, dengan melakoni laga sebanyak 16 kali.
Dari laga yang pernah dilakoni selama ini Arema FC, 3 kali laga menang, 9 kali kalah dan 4 kali imbang.
Selama diarsiteki Fernando Arema FC telah melakoni sebanyak 7 kali laga, dengan menghasilkan 3 kali kemenangan, 1 kali imbang dan 3 kali kalah.
Di sisi lain pelatih Fernando juga mengungkapkan jika kedatangannya di klub Arema FC dia sudah menerima dengan materi pemain yang ada.
Sebelumnya dia pernah mengatakan jika dirinya di Arema untuk menyelesaikan masalah dan mencari solusi dari apa yang dialami Arema FC.
Dengan pemain yang dimiliki Arema, Fernando selalu mencari pilihan terbaik untuk membangun skuad Singo Edan agar lebih kompetitif.
Baca juga: Pelatih Arema Fernando Saksikan Anaknya Ze Valente Kecewa, Setelah Persebaya Dibantai Persib Bandung
Kini para suporter Aremania sedang menunggu-nunggu laga kemenangan skuad Singo Edan agar segera lolos dari kemelut zona degradasi klasemen sementara yang masih mereka selimuti.
Posisi Arema FC yang berada di zona degradasi juga menimbulkan rasa pesimis sebagian Aremania hingga putaran pertama Liga 1, yang akan tetap di zona merah.
Tak sedikit pesimistis itu muncul dari Aremania yang lainnya, jika Arema FC sekarang sedang menuju jalan kembali ke Liga 2 Indonesia.
Melihat situasi ini Fernando Valente seperti yang pernah diungkapkan kepada wartawan mengatakan di Malang jika dirinya memahami situasi itu.
"Kita harus memahami apa keuntungan menjadi orang pesimis dan apa keuntungan menjadi orang optimis," kata Fernandi bali bertanya seperti dilansir wearemania.net, Jumat (27/10/2023).
Selanjutnya Fernando menjelaskan jika selama ini semua orang tidak ada yang pernah tahu dari hasil pertandingan itu, karena kita tidak bisa mengontrolnya.
Baca juga: Sudah Dibilang Arema Dalam Ancaman Borneo FC, Pelatih Fernando Mengakui Sangat Sulit Bobol Gawangnya
Namun ia mengatakan jika dirinya selalu tetap optimis dengan proses dan apa yang dikerjakan untuk terus memperbaiki kualitas skuad Singo Edan.
Untuk itu Fernando ingin mengubah rasa pesimis Aremania itu menjadi rasa optimis dengan kerja lebih keras, dengan dukungan yang lebih optimis.
Sebab selama ini pelatih berlisensi UEFA A Pro ini masih menyimpan keyakinian bisa membawa Arema FC ke arah yang lebih baik dari pengalaman yang dia miliki selama ini.
Baca juga: Pelatih Fernando untuk Menang Lawan Borneo FC, Arema FC Butuh Kebersamaan Seluruh Pemain di Lapangan
Fernando menjelaskan jika pengalamannya berkata hasil buruk tidak akan berpengaruh apapun, begitu juga dengan hasil bagus.
Tetapi menurut Fernando kita harus lebih seimbang, agar kita jangan sampai kalah lagi.
"Saya merasa para pemain paham, kita sedang berada di jalan yang bagus untuk mengubah situasi ini dan mengubah dari rasa pesimis menjadi optimis dengan kerja keras," ujar Fernando memberi semangat.
Menurut Fernando jika orang-orang memberikan lebih dalam memberikan dukungan, mungkin akan mendapatkan hasil yang lebih baik.
Untuk itu jika kita lebih mudah menjadi orang pesimis, namun diyakininya orang bermentalitas baja akan memelihara sifat pesimis seperti itu.
Fernando menganggap normal jika seseorang manusia punya sifat pesimis, karena memang sangat mudah untuk menjadi seorang yang pesimis.
"Lebih mudah menyerah ketika ada masalah. Tetapi itu hanya akan dilakukan oleh orang-orang yang bermentalitas lemah," katanya. **
