KPK Beri Wawasan ke Wartawan Soal Jurnalisme Data, Investigasi, dan Pencegahan Korupsi

Rabu, 10 Juli 2024 22:06
KPK Beri Wawasan ke Wartawan, Soal Jurnalisme Data, Investigasi, dan Pencegahan Korupsi

SEMARANG, HELOINDONESIA.COM - Di tengah tuntutan kepercayaan publik kepada media, wartawan didorong untuk bisa melakukan jurnalisme data, termasuk bagaimana mencari data dalam investigasi dan mengolahnya menjadi berita yang lengkap.

Ajakan kepada wartawan untuk menulis berita dengan mengedapankan data, disampaikan narasumber dalam Workshop Konten Kreatif dan Jurnalistik Antikorupsi, yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI bekerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah, di Gradhika Bhakti Praja, Rabu 10 Juli 2024.

Baca juga: Mbak Ita Jamin Pendidikan Anak Pasutri Tunanetra yang Tertolak PPDB SMA

Pemateri dari Katadata, Aria Wiratma Yudhistira, mengakui, di era digital seperti sekarang, masyarakat dibanjiri data dan informasi. Meskipun demikian, informasi yang ada cenderung disajikan cepat, tanpa kedalaman, bahkan terkadang simpang siur atau mengandung hoaks. Padahal, perkembangan teknologi membuat akses data semakin mudah.

Karenanya, menurut Aria, jurnalisme data menjadi penting. Sebab, data dapat merepresentasikan fakta, bukan sekadar angka. Selain itu, memberikan interpretasi yang lebih independen dari informasi resmi, serta memperkuat kredibilitas informasi dan si pembawa pesan.

Dia mengatakan, yang penting adalah mengerti permasalahan. Dengan begitu, akan mudah memahami struktur dan kaitan antardata atau informasi. Hal itu juga sangat diperlukan saat melakukan investigasi.

Baca juga: Catat dan Ramaikan! Ini Rangkaian Rawa Pening Performing Art and Festival 2024 di Kabupaten Semarang

Melalui kegiatan itu, Arya berharap para jurnalis dapat membuat karya yang lebih baik. Dia pun mendorong insan media untuk lebih kreatif. Bagaimana mereka menggunakan sumber-sumber atau data yang ada untuk memperkaya tulisannya. Dalam hal ini, keterampilan jurnalis dalam menggunakan dan mengolah data, sangat diperlukan.

“Workshop ini diharapkan bisa memberikan dampak bagi penulis, wartawan. Itu bisa menghasilkan karya yang lebih baik lagi,” kata Aria.

Selain Aria, narasumber lainnya adalah Mawa Kresna, Redaktur Project Multatuli yang mengupas seluk beluk jurnalisme investigasi. Mengutip pendapat Dandy Dwi Laksono, bahwa elemen jurnalisme investigasi itu, yaitu mengungkapkan kejahatan terhadap kepentingan publik, atau merugikan kebanyakan orang. Selain itu punya skala kasus yang luas dan sistematis, analisis yang mendalam, dan identifikasi aktor yang terlibat.
Hal penting dalam jurnalisme investigasi, lanjutnya, adalah verifikasi data.

''Kalau liputan gosip artis, meskipun digali secara mendalam itu bukan liputan investigasi karena tak berhubungan dengan kepentingan orang banyak,'' katanya.

Baca juga: Mahasiswa Ilkom USM Gelar Seminar Masalah Gender di Kampung Jawi

Sebelumnya di awal sesi, Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri mengakui, pemberitaan media tentang KPK selama ini berkutat dengan tumpukan uang, penyitaan barang-barang mewah, dan penangkapan. Padahal, sosialisasi KPK untuk mencegah KKN dan kampanye bahayanya gratifikasi dan suap tak kalah seksi untuk sebuah bahan pemberitaan.

Dengan bahasa yang lugas, mantan jubir lembaga antirasuah itu menerangkan perbedaan antara suap menyuap dan gratifikasi, termasuk hukuman yang menjeratnya. Ali juga memberikan wawasan kepada wartawan, mengapa korupsi terus menggejala padahal sudah ada berbagai penindakan.

Membantu

Peserta workshop, Marni Utami menyampaikan, ilmu yang diberikan kali itu, dapat membantu para wartawan dalam membuat karya jurnalistik. Tetutama, tips bagaimana cara melakukan investigasi dan mengolah data.

Baca juga: Sedekah Desa, 16 Gunungan Diarak dan Diperebutkan Warga Pakuncen Kendal

“Sangat bermanfaat bagi saya. Karena tadi saya bisa menanyakan bagaimana sih investigasi sebuah berita yang bagus,” ungkap Marni.

Hal senada disampaikan peserta asal Banjarnegara, Kiki Kadarwati. Dalam kesempatan itu dia bisa mendapatkan pengetahuan soal investigasi data, yang akan membantunya dalam membuat karya.

“Acara ini sangat bagus, apalagi untuk nanti disebarkan yang diikuti perwakilan dari kabupaten se-Jawa Tengah. Ini upaya penting pencegahan korupsi lewat pendidikan, sosialisasi, workshop, bimtek, dan sebagainya,” tutur Kiki.

Workshop dibuka oleh Kadinas Kominfo Jateng Riena Retnaningrum, dan dihadiri Karo Humas KPK Yuyuk Andriati Iskak.

Dalam sambutannya Riena berharap dengan adanya kegiatan ini, wartawan dan penulis konten kreatif dari Diskominfo Kabupaten/Kota se-Jateng bisa meliterasi masyarakat sehingga mereka akan cerdas bermedia. Selain ikut mencegah sehingga tak ada lagi celah untuk melakukan suap, korupsi, gratifikasi, dan sebagaianya. (Aji)

Berita Terkini