Helo Indonesia

Tomo Reklamasi Ganggu Nelayan dan Permukiman, Ini Tuntutan Warga

Nabila Putri - Nasional -> Peristiwa
Jumat, 15 September 2023 13:14
    Bagikan  
Tomo Reklamasi Ganggu Nelayan dan Permukiman, Ini Tuntutan Warga

Reklamasi Tomo dan Camat Panjang M. Supriyadi (Foto Ist/Hajim/Helo)

LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM - Reklamasi pantai telah "menyingkirkan" 30-an nelayan tradisional Teluk Lampung. Perahu mereka tak lagi bisa mencari ikan tergusur reklamasi Sutomo atau Tomo di Pantai Karang Maritim, Kecamatan Panjang, Kota Bandarlampung.

PT Sinar Jaya Inti Mulya (SJIM) milik Sutomo mereklamasi pantai tersebut diduga sudah seizin Gubernur Lampung Arinal Djunaidi. Ada juga yang mengatakan reklamasi buat tanki-tanki penampungan crude palm oil (CPO) atau minyak kelapa sawit itu belum mengantongi izin.

"Gara-gara reklamasi, kami tak bisa melaut," kata seorang nelayan kepada Helo Indonesia Lampung, Jumat (15/9/2023). Mereka juga menyoal debu bungkil sawit yang mengganggu permukiman warga.

Baca juga: OSO Pilih Mukti Shoheh Pimpin Partai Hanura Lampung

Para nelayan dari Lingkungan I, II, III, Kelurahan Karang Maritim meminta kepada pihak perusahaan tak mereklamasi dan mencegah debu bungkil yang bertebaran dan mengganggu kesehatan permukiman warga.

Namun, menurut Camat Panjang M. Supriyadi, sudah ada beberapa kesepakatan antara perusahaan dengan perwakilan warga terkait dampak reklamasi. Pengembang harus memenuhi kesepakatan dengan warga, katanya.

"Pihak perusahaan menyanggupi usulan perwakilan nelayan Karang Maritim dan akan segera memasang rambu-rambu untuk keluar masuk perahu motor nelayan selama pekerjaan reklamasi," katanya.

Termasuk, ujarnya, membuat alur masuk perahu dengan kedalaman 2,5 meter dari dasar laut, melebarkan jalur hingga 25 meter, juga pembuatan patok atau tambatan perahu nelayan.

Baca juga: Parade Defile Kontingen Jamnas YJI di Lampung Meriah

Soal debu bungkil, perusahaan akan menyemprot untuk meminimalisir debunya hingga penghentian aktivitas jika angin kencang sekaligus pelayanan kesehatan terhadap nelayan.

Perusahaan akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung terkait pengadaan klinik buat pengobatan gratis bagi masyarakat sekitar perusahaan.

Warga juga meminta pemerataan program CSR dari pihak perusahaan untuk Lingkungan I, II, III. Pihak perusahaan juga memberikan bantuan beras dan akan membuatkan enam titik sumur bor buat kebutuhan air bersih warga Kelurahan Karang Maritim. (Hajim)