HELOINDONESIA.COM - Kasus kehilangan sepeda motor rasanya sudah semakin banyak jumlahnya, khususnya di Kota Surabaya.
Hampir setiap hari kasus kehilangan sepeda motor selalu muncul dipermukaan, seperti yang dilaporkan di Radio Suara Surabaya FM, hampir setiap hari menerima laporan kehilangan dari para pendengarnya.
Terbaru sejumlah warga kembali melaporkan kehilangan sepeda motornya melalui radio yang paling dikenal bagi para pengemudi di Surabaya ini, Kamis (11/7/2024).
Pada hari itu setidaknya ada empat laporan dari pendengar radio yang diterima meja redaksi Radio Suara Surabaya yang diterima sejak pukul 11:00-22:00 WIB.
"Mohon bantuannya, Kawan. Beberapa pendengar Radio Suara Surabaya melaporkan kehilangan sepeda motor hari ini (11/7/2024) pk. 14.00-22.00 WIB," tulis akun resmi Suara Surabaya FM di akun facebook E100, dengan rincian sebagai berikut:
1. Honda Beat, warna abu-abu doff, L 2988 DAG.
Hilang di cafe daerah Jalan kartini sekitar pukul 05.40 WIB. Sudah lapor ke Polsek Tegalsari.
2. Honda Scoopy, 2017, warna biru putih, AG 4087 EN. Hilang sejak Rabu (10/7) di SPBU daerah HR Muhammad.
3. Beat, 2023, warna silver, L 2310 CAL.
Hilang kemarin (10/7) di kos daerah Jalan Keputih Tambak.
4. NMax, 2019, warna abu-abu, L 5870 LV.
Hilang diduga tertukar di tempat fitness daerah Sepanjang, Sidoarjo sekitar pukul 16.30 WIB.
Baca juga: Warga Tewas Tertembak Pistol Anggota DPRD Lamteng Saat Pesta Sambut Besan di Seputih Surabaya
Namun unggahan itu mendapat tanggapan negatif dari para netizen yang sudah merasa apastis dengan aparat kepolisian.
"Bagi institusi seragam coklat, seolah² kasus ini menjadi hal yg lumrah dan lazim.. selama tidak menimpa kaum Borjuis dan pejabat, hiraukan saja..," tulis akun Abram Dimas Prakoso.
"Abram Dimas Prakoso udah gak usah disinggung lg.....mereka cuma main aman saja...gajian lancar tanpa potongan????????," tulis Hadi Purwanto.
Baca juga: Geger Geng Remaja Surabaya Hendak Tawuran Membawa Senjata Tajam Sepanjang Satu Meter
"Lalu sampek kapan aparatnya bangkit?
Kok begitu lumpuhnya polisinya.kemana mereka ya?apa yg mereka lakukan ya?gaji yg mereka terima dari kita.knp kita tdk dapat kompensasi berupa rasa aman ya?knp ya pak polisi yg terhormat,kok kayak mati suri menghadapi maling maling ini.sperrti kita hidup tanpa ada polisi.tidak ada rasa aman....ayoh pak polisi bangkit,kami ada dibelakang anda,kami cinta anda pak....," tulis Sanggar Seni Lukis Pakapur.
"Yang lagi viral di sosmed pengakuan mantan polwan yang pernah tugas di reskrim bahwasanya petugas mau bertindak kalau kasus tsb menghasilkan uang banyak, untuk curanmor rasanya uang dari mana? Paling maling ketangkap motornya sudah dijual dan penadah pun sulit dilacak kalau gak ada info valid dari cepu cepu kepolisian," Djudjuk P Surjanto. **
