Helo Indonesia

Masuk Musim Kemarau, Pemprov Jateng Mulai Antisipasi Dampak Kekeringan

Selasa, 7 Mei 2024 14:39
    Bagikan  
Masuk Musim Kemarau, Pemprov Jateng Mulai Antisipasi Dampak Kekeringan

Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno. Foto: Dok

SEMARANG, HELOINDONESIA.COM -Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mulai mengantisipasi dampak kekeringan yang berpotensi terjadi pada musim kemarau 2024. “Untuk kesiapan daerah-daerah kekurangan air, kita sudah koordinasi dengan pemerintah kabupaten/ kota, dalam upaya memenuhi kebutuhan air di musim kemarau,” ujar Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno, seusai menghadiri rapat paripirna DPRD Jateng di Gedung Berlian, Senin (6/5/2024).

Dia mengungkapkan, berdasarkan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), beberapa daerah di Jateng mulai memasuki musim kemarau pada bulan Mei 2024. Oleh karena itu, baik pemerintah maupun masyarakat diminta mulai melakukan antisipasi.

Sumarno meminta peran aktif pemerintah kabupaten/kota untuk mengantisipasi musim kemarau ini dengan meminta masyarakat lebih displin beraktivitas. Terutama juga aktivitas yang lebih baik, jika membuang punting rokok jangan sembarangan. Apalagi dibuang di tempat kering di mana berpotensi menimbulkan kebakaran.

Pada musim kemarau, lanjut Sumarno, berpotensi terjadi kekeringan, kekurangan air bersih, hingga berdampak terhadap pola tanam di sektor pertanian. Meskipun demikian, dia optimistis target produksi pangan Jateng akan tercapai. Apalagi, Jateng sebagai penumpu pangan nasional.

Produksi Pangan

“Ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama, terlebih Jateng menjadi penopang pangan nasional. Sehingga semua harus benar-benar menyiapkan untuk menjaga produksi pangan kita,” ujarnya.

Sumarno mengaku, mendapat masukan dari para petani, terkait dengan masalah distribusi pupuk, waktu tanam, dan sebagainya. “Alhamdulillah dari pusat sudah ada alokasi pupuk untuk Jateng, dan sudah kita tindaklanjuti alokasinya,” ujarnya.

Dengan adanya alokasi pupuk dari pusat untuk Jawa Tengah, diharapkan pada waktu masa tanam tidak ada kelangkaan. Apalagi dengan menjadi daerah penopang nasional, permasalahan pupuk sangat penting. (ADE)