Helo Indonesia

Peta 48 Hari Jelang Pendaftaran Paslongub Lampung Tanpa Gula

Herman Batin Mangku - Opini
Rabu, 10 Juli 2024 10:37
    Bagikan  
X
Helo Lampung

X - HBM

Oleh Herman Batin Mangku*

PILGUB Lampung "agak" keren tahun ini. Setelah pas satu dasawarsa demokrasi pemilihan gubernur (pilgub) adu tebal dompet, kali ini seperti main tebak-tebakan buah manggis hingga 48 hari lagi pendaftaran pasangan calon (paslon), 27-29 Agustus 2024.

Sampai Rabu, 10 Juli 2024, jangankan terlihat siapa yang paling siap dan kuat, para calon saja masih kasak-kusuk cari jodohnya. Lebih serunya lagi, badan sendiri saja sebagai bakal calon gubernur belum ada satu pun yang memastikan sudah cukup kursi (minimal 17) dan bahan bakarnya. 

Para media massa ikut bengong karena tak ada satu pun bakal calon yang berani kontrak kerja sama publikasi. Para juru bicara para kandidat semuanya seragam menjawab tunggu kepastian bisa berlayar.

Berbeda dengan Pilgub Lampung 2014 dan 2019, jauh-jauh hari, bahkan setahun sebelumnya, awak media dan advertaising sudah merasakan manisnya pesta demokrasi. Bahkan, banyak wartawan yang ketiban pulus terlibat eventorganiser (EO)-nya.

Pilgub Lampung 2024, calon yang konon satrio piningitnya kebon, Umar Ahmad, saja harus bekerja keras sendiri mendongkrak elektabilitasnya. Semakin dekat hajatan, partainya, PDIP malah galau hingga menyodorkan beberapa kader jadi wagubnya Partai Gerindra (Ahmad Mirzani Djausal).

Calon Partai Golkar yang sempat naik daun dapat dukungan pengusaha (kontraktor) sosialisasi 60 titik dengan panggung megah dan hotnya penyanyi pantura, Hanan A Rozak lagi-lagi langsung melempem begitu partainya merekomendasi petahana (Arinal Djunaidi) yang konon bermain dengan elite partainya. 

Pilgub Lampung 2024 semakin ganyeng, seru, asyik, petahana yang sempat pamit ketika awal munculnya Hanan A Rozak pada saat upacara kembali sumringah dapat tugas mencari partai koalisi dan calon wakilnya. Partai ini hanya punya 11 kursi, perlu tambahan minimal 6 kursi lagi.

Tapi, Arinal juga belum teruji nyalinya bertarung sendiri pakai tabungannya tanpa didampingi Bu Lee. Bisa gak dirinya meyakinkan PKS yang punya 7 kursi, PAN dengan 8 kursi, atau Demokrat dengan 9 kursi bergabung bersamanya?

Munculnya Arinal Djunaidi kembali jadi bacagub, indikasi Koalisi Indonesia Maju (KIM) selesai di tingkat Pilpres 2024. Pilkada 2024, nego ulang. Apa mau calon dari partai pemenang, 16 kursi, Gerindra mau jadi wakilnya Arinal? Jika dibalik, masak mantan gubernur jadi wagub, piil geh.

Mirza yang cuma kurang satu kursi lagi dan didukung Prabowo Subianto, pemenang Pilpres 2024 berpeluang besar, tinggal gandengannya, Sutono atau Umar dari PDIP. 

Herman HN yang sudah beberapa kali nyalon gubernur kembali penuh percaya diri maju lagi di Pilgub Lampung 2024. Dia sampai ngadep -- bisa juga dipanggil -- Surya Paloh terkait pencalonannya dan konstelasi politik nasional. Bisa jadi Ketua DPW NasDem Lampung ini punya harapan besar belum terlihat ada yang tabur gula hingga 48 hari lagi pendaftaran.

Mantan Wali Kota Bandarlampung dua periode ini selalu teratas hasil surveynya pada Pemilu 2014 dan 2019. Namun, sosialisasinya yang pas-pasan ludes dilindas sosialisasi calon berdompet tebal yang didukung kebon.

Saya mendapatkan bocoran untuk Pilgub Lampung 2024, elektabilitas Herman HN masih tertinggi, kedua petahana, dan seterusnya dan seterusnya. Agaknya, masyarakat Lampung masih mengenalnya sebagai kepala daerah yang sukses membangun Kota Bandarlampung.

Walau sempat beberapa kali ribut, marah-marah, dan pelit senyum, warga merasakan kebijakan-kebijakannya berpihak kepada rakyat. Tinggal bahan bakarnya, sudah pada laku belum propertinya buat modal karena waktunya makin mepet.

Kemenangan Prabowo-Gibran agaknya membawa angin segar demokrasi di Lampung. Jika Demokrat tak jadi gabung petahana, peluang bagi NasDem dengan kompensasi ketuanya sebagai wagub.

Namun, lagi-lagi, di-48 hari ini, masih ada gak yang tiba-tiba nyalip di tikungan? Lokak gelek segalo jimat.

*Jurnalis


 -