Helo Indonesia

Tokoh Taekwondo Jateng Alex Harijanto Terima Penghargaan dari Kemenpora

Ajie - Olahraga
Minggu, 22 Oktober 2023 09:55
    Bagikan  
Tokoh Taekwondo Jateng Alex Harijanto Terima Penghargaan dari Kemenpora

Alex Harijanto menerima penghargaan dari perwakilan Kemenpora Luluk Hadiyanto dan perwakilan BRI.

SEMARANG, HELOINDONESIA.COM - Ketua Umum Pengprov Taekwondo Indonesia (TI) Jawa Tengah Master Alex Harijanto menerima Penghargaan Pelaku Olahraga Berprestasi kategori Penggerak dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI.

Bagi Alex, ini merupakan penghargaan pertama yang diterimanya dari Kemenpora. Namun sebelumnya, Pemerintah di era Presiden Soeharto telah memberinya Bintang Tanda Jasa atas kiprahnya membawa Tim Taekwondo Indonesia di Olimpiade Barcelona 1992 dengan capaian 3 perak dan 1 perunggu.

Baca juga: Ketua PWI Jateng Amir Machmud Terima Penghargaan dari Kemenpora

Penghargaan berupa piagam yang ditandatangani oleh Menpora Ario Bimo Anindito Ariotedjo itu diserahkan oleh Ketua Tim Bidang Olahraga Wisata, Petualangan dan Tantangan Bidang Wisata Olahraga pada Asisten Deputi Olahraga Masyarakat Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Luluk Hadiyanto, di Hotel Louis Kienne Pandanaran Semarang, Sabtu 21 Oktober 2023.

Selain Alex, tokoh olahraga Jateng yang meraih penghargaan Kemenpora yaitu Ketua PWI Jateng Amir Machmud NS untuk kategori Wartawan Olahraga.

Alex Harijanto menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Menpora Dito Ariotedjo yang telah memberi penghargaan. Pria yang berlatih taekwondo sejak 1978 di Semarang itu tak menyangka mendapat pengakuan dari Kemenpora atas dedikasinya, baik sebagai pelatih dan pembina taekwondo.

''Setelah hampir 40 tahun mengabdi di cabang olahraga taekwondo, baru kali ini saya mendapatkan piagam penghargaan Kemenpora. Bagi saya, ini akan lebih memompa saya untuk lebih baik lagi membantu pembinaan taekwondo dalam skala nasional,'' kata pria yang pernah memimpin Tim Indonesia meraih tiga perak di Asian Games Seoul 1986 dan tiga emas di Eropa Open, Belgia tahun 1992 itu.

Baca juga: PB Arista Juara Umum Bulutangkis Setyo Budi Open Piala Rektor USM-PWI Jateng 2023

Menurut Alex, pihaknya ingin memberikan sumbangan pemikiran kepada dunia olahraga taekwondo di Tanah Air. Pasalnya dia melihat, sistem pembinaan taekwondo perlu diubah agar melahirkan atlet-atlet yang disegani seperti era Amalia Kurniasih Palupi dan Juana Wangsa Putri.

''Dulu, di arena SEA Games taekwondo, begitu lawan bertemu ketemu Indonesia saja sudah keder. Saya berharap taekwondo Indonesia kembali menjadi negara yang diperhitungkan di kancah internasional,'' bebernya.

Cabang taekwondo Jateng di era kepemimpinan Alex Harijanto meroket setelah menyumbangkan 4 emas, 6 perak, 5 perunggu di PON XX 2021 di Papua.

Tetap Membina

Dia mengatakan, sampai kapan pun, dirinya akan tetap akan mengabdikan diri di dunia taekwondo. Bahkan sesekali dia memotivasi para atlet yang menghuni Pemusatan Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLOP) di Gelora Jatidiri.

''Mereka adalah generasi emas yang disiapkan Jateng menuju Olimpiade. Maka saya pun ikut cawe-cawe untuk memantau kondisinya, sarana prasarana latihan. Sejak dulu saya berprinsip ''Taekwondo Jateng Menuju Pentas Dunia'','' tandas sosok inspirator yang pernah meluncurkan buku biografinya, Tak Kaya Harta Namun Berjiwa itu.

Baca juga: Atlet Panjat Tebing dan Bola Voli Nyatakan Fight Hadapi Pra-PON

Sementara itu, perwakilan dari Kemenpora Luluk Hadiyanto mengatakan, penghargaan ini sebagai bentuk kehadiran dan apresiasi Pemerintah kepada pelaku-pelaku olahraga hebat di zamannya.

''Mungkin penghargaan ini tak seberapa, namun ini bentuk perhatian Pemerintah agar jasa-jasa pelaku olahraga yang berkontribusi bagi kemajuan olahraga selalu diingat. Termasuk Master Alex ini yang telah memberikan sumbangsih tak sedikit untuk negara,'' kata mantan pebulutangkis nasional itu.

Luluk menyebut, penghargaan dalam memperingat Haornas 2023 ini diberikan kepada 53 pelaku olahraga yang terdiri atas atlet, pelatih, mantan atlet, mantan pelatih, wartawan olahraga, dan mereka yang berjasa tidaknya hanya berkecimpung di olahraga prestasi tapi juga olahraga masyarakat. (Aji)