Helo Indonesia

Hampir Terlupakan, Tiwul Disulap Jadi Makanan Kekinian

Sabtu, 9 Desember 2023 18:48
    Bagikan  
Hampir Terlupakan, Tiwul Disulap Jadi Makanan Kekinian

Tiwul Ayu Pandansari yang dijual di Taman Kota Weleri banyak digemari. Foto: AniK

KENDAL, HELOINDONESIA.COM - Ditengah gempuran makanan masa kini, outlet Tiwul Ayu Pandansari yang terletak di Taman Kota Weleri masih menyuguhkan makanan tradisional berupa tiwul, yakni makanan yang terbuat dari tepung gaplek, atau singkong yang dikeringkan lalu ditumbuk.

Namun yang menarik di outlet tersebut, tiwul yang biasanya hanya diolah dengan cara tradisional dicampur gula jawa, disulap dengan konsep yang berbeda. Sehingga dapat disukai seluruh kalangan, baik anak-anak, muda maupun orangtua.

Tiwul2

Owner Tiwul Ayu Pandansari, Rica Kartika Dewi, mengaku ide tersebut muncul saat dirinya mencicipi tiwul ayu di daerah Wonosobo.

Baca juga: Debat akan Jadi Ajang Uji Program Capres-Cawapres, Para Pemilih Diminta Cermat dalam Menilai

"Jalau orang tua mungkin sudah familiar, tapi mungkin banyak ya anak muda sekarang yang tidak tahu makanan tiwul itu apa. Jadi disini saya menciptakan konsep sedemikian rupa agar tiwul ini berbeda dengan tiwul yang biasa disajikan, tetapi tanpa merubah cita rasa dari tiwul itu sendiri," terangnya.

Aneka Toping

Dengan menambahkan aneka toping dan rasa seperti gula jawa, coklat, keju, red velvet, green tea, dan taro, kini Tiwul Ayu Pandansari menjadi tiwul kekinian pertama di Kendal yang kini sangat digemari seluruh kalangan.

"Awalnya kita memang topingnya gula jawa, tapi karena disini kita ingin anak muda juga tertarik dan menyukai tiwul akhirnya kita kolaborasikan dengan aneka rasa. Sekarang yang best seller tetap gula jawa dan rasa keju dan coklat," ungkap Rica Kartika Dewi.

Baca juga: Mereview Olahraga Nasional, Jadi Prioritas atau Terpinggirkan?

Rica menyebut satu porsi tiwul ayu dibandrol dengan harga sekitar Rp 10 ribu - Rp 15 ribu. Dan setiap harinya Warung Tiwul Ayu Pandansari yang juga telah membuka cabang di Rowosari tersebut bisa menjual 250 box tiwul ayu perhari di setiap outletnya. Dirinya juga mengajak seluruh anak muda agar lebih mencintai makanan tradisional seperti tiwul tersebut.

"Harapannya masyarakat kita lebih aware dengan makanan tradisional yang hampir terlupakan. Karena kan ini juga bisa membantu para petani-petani lokal," tutupnya. (Anik)