HELOINDONESIA.COM - Layanan transportasi Uber di Arab Saudi dengan UberTaxi yang beroperasi akan menggunakan jasa pengemudi wanita di negeri kerajaaan Islam itu.
Wacana itu sudah dikumandangkan. Ini juga akan menunjang kemandirian finansial dan memperhatikan keamanan sebagai isu utama.
Data menunjukkan hasil optimis pemberdayaan perempuan di Kerajaan dengan lebih dari 76 persen peserta menyebutkan kemandirian finansial sebagai alasan mereka mengemudi menggunakan Uber. Upaya Uber ini untuk menyerap tenaga kerja.
Angka-angka ini mengikuti survei yang dibagikan oleh Uber di antara pengemudi wanita di Arab Saudi dan Mesir.
Lebih dari 56 persen peserta menyebutkan menggunakan Uber untuk menghidupi keluarga mereka secara finansial, dengan 46,89 persen pengemudi berhasil meningkatkan stabilitas keuangan.
Sebagian besar menyoroti rasa kebersamaan yang dibangunnya, dengan 77 persen responden mengatakan mereka merasa aman mengemudi dengan Uber.
Fitur yang dilokalkan seperti "tampilan yang disukai wanita" — produk yang dibuat Uber secara eksplisit untuk Arab Saudi sebelum berekspansi ke pasar lain — memungkinkan pengemudi wanita memilih untuk terhubung dengan pengendara wanita.
Baca juga: Fix Pertanda Kuat Bu Susi Cawapres Anies, Tapi Ada yang Bilang Pendekatan Mau Pinjam Pesawat
Lebih dari separuh peserta ingin melanjutkan perjalanan mereka bersama Uber dan maju secara profesional.
Sejalan dengan komitmennya terhadap tujuan Visi Kerajaan 2030, Uber terus terhubung, memberdayakan, dan mendukung kemajuan wanita di Arab Saudi dengan memberikan peluang finansial, fleksibilitas, dan langkah-langkah keselamatan lanjutan untuk pengemudi wanita.
Wusool, program pemberdayaan perempuan bersubsidi yang diluncurkan Uber pada 2017, telah mendukung lebih dari 120.000 perempuan melakukan 20 juta perjalanan ke dan dari tempat kerja mereka pada 2021.
Ini telah memainkan peran penting dalam mendorong partisipasi tenaga kerja perempuan Arab Saudi, yang meningkat menjadi 37 persen pada pertengahan 2022.
Mohammad Al-Juraish, manajer umum di Uber Saudi Arabia, mengatakan: “Kami bangga memainkan peran kunci dalam mendukung kemandirian dan pemberdayaan keuangan perempuan di Kerajaan. Kami melihat bahwa usia pengemudi wanita berkisar antara 21-46 tahun, menunjukkan keragaman profil pengemudi yang mengemudi menggunakan aplikasi Uber, baik untuk pemberdayaan diri, melampaui hambatan budaya maupun dukungan finansial.”
“Kami berharap dapat terus menciptakan solusi inovatif dan membangun secara lokal menggunakan pengalaman global kami, untuk menjembatani masalah mobilitas bagi pengendara kami,” katanya. (*)
(Winoto Anung)