Helo Indonesia

Indonesia Bersama Negara-negara BRICS Tolak Tandatangani Deklarasi KTT Swiss

Aris Mohpian Pumuka - Internasional
Senin, 17 Juni 2024 21:34
    Bagikan  
KTT Ukraina
Ist

KTT Ukraina - Indonesia Bersama Negara-negara anggota BRICS abstain dalam KTT Ukraina di Swiss.

SWISS, HELOINDONESIA.COM - Indonesia bersama negara-negara BRICS dan negara lain yang hadir pada pertemuan puncak mengenai Ukraina yang diselenggarakan di Swiss, tidak mendukung deklarasi kolektif mengenai hasil perundingan. 

Hal ini ditunjukkan oleh daftar negara penandatangan. Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menegaskan bahwa teks deklarasi telah selesai dan sudut pandang Kiev telah dipertimbangkan.

Dari 91 negara yang hadir, 79 negara menandatangani dokumen tersebut. Namun Armenia, Bahrain, Brazil, Holy See, Indonesia, india, Libya, Meksiko, Arab Saudi, Afrika Selatan, Thailand, dan UEA memilih untuk tidak menandatanganinya. 

Kremlin pada Senin (16/6/2024) mengatakan, KTT Perdamaian Ukraina yang digelar pada akhir pekan lalu tidak membuahkan hasil. "Jika kita berbicara mengenai hasil dari pertemuan ini, maka hasilnya adalah nol," ujar juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, dikutip dari AFP. Para pejabat dari lebih dari 90 negara telah berkumpul di kompleks Burgenstock, Swiss dan mendukung kemerdekaan Ukraina.

Baca juga: Pelatih Bertanggung Jawab Atas Penyalahgunaan Doping pada Atletnya

Meski begitu, KTT Ukraina ini telah meninggalkan pertanyaan-pertanyaan kunci tentang bagaimana mengakhiri konflik yang belum terselesaikan.

Rusia sendiri tidak diundang dalam KTT tersebut. Sementara, delegasi dari puluhan negara telah bersepakat bahwa Ukraina harus berdialog dengan Rusia.

"Kami percaya bahwa mencapai perdamaian memerlukan keterlibatan dan dialog antara semua pihak," ungkap pernyataan komunike akhir yang didukung oleh sebagian besar negara yang menghadiri KTT Ukraina. Hanya sedikit negara yang tidak menandatanganinya, termasuk Arab Saudi, India, dan Uni Emirat Arab (UEA).

Banyak negara memahami kurangnya perspektif dari diskusi serius tanpa kehadiran negara kami," tanggap Peskov. Ia sendiri memastikan Presiden Rusia Vladimir Putin masih terbuka untuk berdialog dan berdiskusi secara serius.

Baca juga: Resep Cara Membuat Pepes Ayam Meresap dan Enak

Putin pekan lalu mengatakan Moskwa hanya akan bergabung dalam pembicaraan damai apabila Ukraina menyerahkan empat wilayahnya, yang secara efektif menuntutnya untuk menyerah. Kremlin meluncurkan serangan skala penuh terhadap Ukraina pada 24 Februari 2022.

Konflik di Ukraina bermula dari bentrokan kekerasan pada tahun 2014 yang menyebabkan banyak korban jiwa dan mendorong Presiden Yanukovych untuk meninggalkan Ukraina, yang berujung pada kudeta dan pembentukan pemerintahan sementara yang didukung Barat.

Swiss saat ini menjadi tuan rumah konferensi tingkat tinggi mengenai Ukraina, yang berlangsung selama dua hari pada tanggal 15-16 Juni. Sebanyak 91 negara dan delegasi organisasi  ikut serta dalam KTT tersebut. 

Sumber: Al-Mayadeen