Helo Indonesia

Setelah Membakar Suaminya Polisi Jombang, Polwan Mojokerto Menyesali Perbuatannya, Sudah Terlambat Kematian itu Terjadi

Senin, 10 Juni 2024 14:10
    Bagikan  
ILUSTRASI
istimewa

ILUSTRASI - Ilustrasi polisi bakar suaminya yang juga polisi karena masalah gajian yang dibuat judi online

HELOINDONESIA.COM - Kasus seorang istri membakar suaminya Bintara Polisi Jombang Briptu RDW, benar-benar membuat geger kampung halamannya usai pemakaman di Desa Sumberejo, Kecamatan Palandaan, Kabupaten Jombang, Minggu (9/9/2024) sore.

Briptu RDW merupakan seorang polisi yang bertugas di Jombang tewas di bakar istrinya sendiri yang juga seorang Polwan anggota Polres Mojokerto, Jawa Timur setelah tewas setelah mendapat perawatan selama 24 jam sejak Sabtu (8/6/2024) siang.

Korban meninggal setelah mengalami luka bakar lantaran disiram dengan bensin dengan posisi tangan diborgol oleh istrinya Briptu FN (28) yang berdinas di SPKT Polres Mojokerto.

Baca juga: Kecelakaan Menyeramkan Hari ini Tewaskan Warga Malang dan Jombang, Melibatkan Warga Ponorogo

Almarhum dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU), 300 meter dari rumah duka di Dusun Sambong, Desa Sumberjo, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, secara kedinasan.

Pemakaman dilakukan sesuai tatacara kedinasan kepolisian Republik Indonesia, korban perlahan dikebumikan ke liang lahat di saksikan para pelayat yang mengiringi di pemakaman.

Kasi Humas Polres Jombang, Iptu Kasnasin mengatakan Polres Jombang melakukan upacara secara dinas dari anggota Polres Jombang yang ada kaitannya dengan masalah di Mojokerto.

Baca juga: KRONOLOGI LENGKAP Polwan Bakar Suami di Mojokerto Karena Gaji ke-13 Habis ! Diborgol, Disiram Bensin dan Dibakarlah

Almarhum merupakan anggota Satsamapta Polres Jombang, selama ini korban dikenal sosok yang baik dan pendiam, tidak ada yang mengetahui ada masalah di dalam rumah tangganya.

Korban dikenal baik, pendiam dalam kesehariannya, sehingga membuat teman-teman korban merasa kaget jika ada peristiwa seperti menimpa dirinya.

Bahkan sebelum kejadian itu terjadi, korban masih terlihat normal-normal saja dan berdinas di Polres Jombang, sehingga tak dipungkiri peristiwa itu mengagetkan teman-teman kantor korban.

"Tidak ada tanda-tanda jika sedang ada masalah, kita tidak melihatnya. Karena anaknya (korban) pendiam, sebenarnya diajak komunikasi juga bagus," ujar Iptu Kasnasing kepada wartawan surya yang menemuinya.

Baca juga: Kematian Terjadi Lagi di Mojokerto, Seorang Remaja Tertabrak Mobil Lantaran Tidak Hati-hati Saat Hujan

Sementara pelaku istri korban Briptu FN kini masih trauma dan menyesali perbuatannya, ia pun tak menyangka kejengkelannya kepada sang suami hingga sejauh itu.

Pada hal ia pun kini harus menghidupi ketiga anaknya sendirian, apalagi Briptu FN sudah jelas menjadi tersangka dalam kasus KDRT.

Seperti kita ketahui kini Briptu FN telah ditetapkan sebagai tersangka dengan kasus dugaan tindak pidana dalam rumah tangga (KDRT), setelah menjalani pemeriksaan Ditreskrim Polda Jatim, Minggu (9/6/2024).

Sementara motig pembunuhan seperti diungkapkan Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto jika istrinya, Briptu FN emosional karena suaminya selalu menghabiskan gajinya untuk judi online.

Baca juga: Kematian Terjadi Lagi di Mojokerto, Kini Warga Gresik Terbakar di Pabrik Pengolahan Minyak Kelapa

Sementara korban meninggal dunia setelah menjalani perawatan medis lebih dari 24 jam di RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto, Jawa Timur.

Sementara dalam pemeriksaan juga terungkap jika uang tabungan dari gaji tersebut dianggap oleh Briptu FN seharusnya dapat digunakan untuk membiayai hidup keluarganya termasuk 3 anaknya.

Jadi pemicunya istri emosional lantara gajinya digunakan untuk judi online dan korban sering menghabiskan uang belanja yang harusnya digunakan untuk ketiga anaknya.

Sehingga atas persitiwa itu, muncul rasa jengkel dari pelaku Briptu FN, yang juga suami korban, Briptu RDW sendiri mengaku masih membutuhkan biaya untuk kebutuhan hidup anak-anaknya.

Seperti kita tahu ketiga anak korban saat ini masih di bawah lima tahun, sehingga masih membutuhkan banyak biaya hidup, anak pertama berusia 2 tahun, anak kedua dan ketiga kembar berusia 4 bulan.

Baca juga: Kematian Terjadi Lagi di Mojokerto Kini Korbannya Pejalan Kaki Lansia Ditabrak Pengendara Vixion dari Kediri

Dalam aksi pembakaran anggota polisi ini terjadi pada siang hari, dan merupakan kejadian pertama kali terjadi di lingkungan kepolisian.

Mengenai penanganan hukum antara prosedur penanganan kode etik Polri dab tindak pidana umum dengan konstruksi pasal berkaitan KDRT.

Penyidik tetap mempertimbangkan dalam penanganan kasus ini terkait faktor kemanusiaan terhadap pihak yang terlibat.

Sementara pelaku Briptu FN ini dalam keadaan sangat syok dan trauma atas kejadian tersebut, meski demikian petugas terus memeriksa sambil memperhatiak faktor traumatik korban.

Baca juga: Tragis Nasib ABG Mojokerto ini, Menyalip Truk Tronton Dari Kiri Sepeda Motor Selip Masuk Kolong dan Terlindas

Pihak kepolisian juga memanfaatkan tim psikiatri dan kedokteran kesehatan untuk memberikan pendampingan Briptu FN dan ketiga anaknya.

Menurut infor masi peristiwa yang memicu kasus pembakaran suami ini berawal dari Briptu FC mengecek ATM milik suaminya Briptu RDW, yang didapati gaji ke-13 korban seharusnya Rp2,8 juta hanya tersisa 800 ribu.

Pelaku pun kemudian menghubungi suaminya agar segera pulang untuk dilakukan klarifikasi terhadap sisa uang yang ada di ATM dari gaji 13 yang diterimanya.

Namun sayang sebelum suaminya pulang sang istri sudah membeli bahan bakar kemudian memasukkan ke dalam botol air menieral terlebih dahulu.

Bahan bakar pun sudah disiapkan di dalam botol dan diletakkan di atas almari di teras rumahnya, bahkan FN sempat mengirimkan foto bahan bakar sebagai ancaman terhadap suaminya.

Baca juga: Kecelakaan Menyeramkan Hari ini Tewaskan Warga Malang dan Jombang, Melibatkan Warga Ponorogo

Sebelum korban sampai di rumah Briptu FN meminta asisten rumah tangganya Marfuah untuk membawa ketiga anaknya itu diminta untuk bermain di luar rumah.

Sekitar pukul 10:30 WIB, tak lama kemudian Briptu RDW tiba dan langsung diajak masuk ke dalam rumah oleh istrinya itu.

Bahkan pintu rumah pun dikunci dari dalam, korban juga sempat diminta untuk berganti baju dengan kaos pendek dan lengan pendek, entah apa yang menyelimuti pikiran korban saat itu.

Keduanya sempat terlibat cek cok, kemudian tangan kiri korban diborgol kemudian dikaitkan dengan tangga rumah di garasi.

Baca juga: Percikan Api Velk Ban Penyebab Kebakaran Bus Pahala Kencana di Tol Jombang Mojokerto KM 705

Dalam keadaan duduk kemudian korban langsung disiram dengan bahan bakar bensi yang sudah disiapkan sebelumnya di atas almari.

Sekujur tubuh korban kemudian disiram, namun korbannya merasa salah dan tak berbuat apa-apa kecuali hanya diam saja.

Kemudian pelaku menyalakan korek dan membakar tisu yang dipegangnya kemudian menggunakan tangan kanan sambil berkata: Ini lo yang lihaten iki, korban hanya diam saja.

Naas api yang membakar tisu itu pun kemudian membakar tangan FN dan menjalar ke tubuh Briptu RDW yang kondisinya basah berlumuran bensin.

Baca juga: Prilaku Konyol Selfie Saat Kereta Lewat Santri Jakarta Mondok di Jombang Terkapar di Pinggir Rel KA Hingga Tewas

Korban sempat berteriak minta tolong dan merota-ronta berusaha menyelamatkan diri, namun terhalang mobil dan tangannya terborgol di tangga lipat.

Salah satu saksi Bripka Alvian mendengar teriakan itu, kemudian langsung masuk dan mencoba memadamkan api, hingga akhirnya korban di bawa ke rumah sakit.

Baca juga: Polres Jombang Siapkan Bar Nyoblos Wareg, Makan Siang Gratis Mulai Rawon Sampai Ayam Geprek

Baru setelah kejadian itu saksi melaporkan kepada pimpinannya dan mendatangkan ambulan pertolongan untuk kemudian di bawa ke rumah sakit.

Polidi telah mengumpulkan barang bukti berupa satu buah motol mineral, 1,5 liter, korek api, bensol, borgol dan tangga, kemudian baju judogi dan satu bungkus serpihan sisa baju korban yang terbakar. **