Helo Indonesia

Caleg PKB Tertipu Sabun Cuci Piring Berbau Air Comberan, Ribuan Botol Sudah Tersebar ke Masyarakat Kota Tangsel

Jumat, 12 Januari 2024 17:30
    Bagikan  
Caleg PKB Tertipu,
Foto: ist

Caleg PKB Tertipu, - Produsen sabun berbau air comberan dan stiker Caleg PKB DPRD Provinsi Banten Dapil Kota Tangsel.

HELOINDONESIA.COM - Seorang Caleg dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bernama Lili Erawati harus menelan pil pahit.

Niat baiknya membagikan sabun cuci piring sebanyak 2000 pcs ke masyarakat Kota Tangerang Selatan malah bermasalah.

Pasalnya, ribuan botol sabun yang sudah diberi label fotonya untuk sosialisasi pencalegan ternyata semuanya berbau busuk seperti air got atau air comberan.

Akibat kejadian tersebut, Lili merasa tertipu dan dirugikan. Bukan cuma materi tapi juga ia dibuat sibuk harus klarifikasi ke banyak orang untuk menjelaskan tentang produk yang telah dibagikannya.

Baca juga: Drama Korea My Demon Episode 13 Sub Indo

Kronologis bermula ketika caleg DPRD Provinsi Banten dari Dapil Tangsel ini memesan 1500 sabun merek Twinlight melalui online sekitar 5 bulan lalu.

"Pesan 1500 tapi dikirim 2000 pcs. Dan yang 500 saya dipaksa untuk membayar. Padahal saya pesan sesuai invoicenya 1500 pcs, dengan harga Rp 3.500 per pcs-nya" terangnya saat dikokfirmasi pada Jumat (12/1/2024).

Setelah barang pesanan datang, lanjutnya, dia pun langsung membagikan ke masyarakat tempat daerah pemilihannya melalui posko pemenangan di RT 01 RW 11, Pondok Cabe Udik, Pondok Cabe, Tangerang Selatan.

Lili pun mengakui kalau ia tidak membuka lebih dahulu untuk mencek apakah produk sabun itu bermasalah atau tidak.

"Langsung saya bagikan melalui posko. Setelah empat hari, ketua RT memberitahu ke saya kalau sabun berbau air comberan," katanya.

Baca juga: Kemen PPPA Kecam Oknum Guru yang Lakukan Kekerasan Seksual kepada 15 Orang Murid SD di Yogyakarta

Bahkan salah satu produk tersebut sempat disimpannya selama tiga hari di rumahnya.

"Sampe saya coba tes yang masih ada di saya dan saya buka sampe tiga hari bau comberannya terngiang-ngiang di otak saya," terangnya, kesal.

Jadi, menurut Lili, bukan cuma satu dua botol saja yang bau comberan, tapi ribuan botol yang dikirim dari CV Berkah Mitra Karya yang berada di kawasan Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.

"Saya coba acak dengan mengambil dari dus lain dan membukanya, juga tetap bau yang sama. Sampe saya nggak sanggup mencium bau itu," ujarnya.

Warga Pondok Cabe Udik, Pondok Cabe, Tangerang Selatan itu pun mencoba kontak ke produsen sabun dengan label Twinlight.

Karena tidak direspon oleh produsen sabun itu, Lili pun langsung mendatangi pabriknya.

"Penjelasannya mau diganti. Ditunggu seminggu dua minggu ternyata belum diganti barangnya. Alasannya botolnya belum ada. Alasannya ibunya sakit lah," tambahnya.

Baca juga: Menggunakan Akal dan Emosi dalam Demokrasi

Lantaran ditunggu lama tak diganti, Lili pun meminta pihak Twinlight untuk mengembalikan uang sebagai ganti rugi.

"Sampai detik ini, uang penggantinya belum diterima. Saya rugi segalanya, karena barangnya sudah tersebar ke masyarakat. Belum lagi nama baik saya," terangnya.

Disinggung mengapa tidak memilih produk yang bermerek saja, Lili mengungkapkan kalau yang bermerek tidak bisa ditempel dengan stiker caleg.

Menurutnya, produsen itu juga sudah bilang bahwa ini produk bagus dan bisa dipasang stiker.

"Kalau misalnya produk bermerek kan bisa bebas dibeli di mana saja, tapi gak bisa pasang stiker langsung di botolnya. Kedua, saya berfikir bahwa produsen itu UMKM. Misi saya kan membesarkan UMKM. Kalau memang produsen itu posisinya UMKM kalau bisa kita bantu, kenapa nggak. Saya juga sudah promosikan ke teman-teman saya. Teman saya juga mau pesan 2000 botol, untung gak jadi," tandasnya.

Baca juga: Sukseskan Program Kerja, Ditjen Bina Adwil Gelar Kick Off Meeting di Awal Tahun

Lili sengaja membagikan informasi ini untuk mencegah agar peristiwa buruk ini tidak menimpa orang lain.

Pemilik sabun pencuci piring dengan merek Twinlight Ahmad Tadfiul Amin saat dikonfirmasi dalam rekaman video yang diterima redaksi mengakui kalau ribuan sabun yang dikirimnya kepada Caleg Lili memang bermasalah dan merupakan produk gagal.

Bahkan dalam video itu, ia juga membenarkan kalau ribuan botol yang dikirim ke Caleg Lili merupakan produk buatannya.

Terlihat dia juga mencium isi dua botol yang baru dibuka dan memang berbau tak sedap.

"Beliau pesan 1500, saya kirim 2000 pcs. Ini produk gagal saya yang tentunya bukan kesengajaan. Bisa terjadi dari faktor produksi," katanya.

Baca juga: Panglima TNI Mengecek Perlengkapan Operasi Dalam Negeri 2024

Menurutnya, saat ini dirinya sedang mencari jalan keluar dari masalah yang menimpa CV Berkah Mitra Karya yang memproduksi sabun itu.

"Masalahnya sudah tersebar di masyarakat. Sehingga sudah dipakai untuk masyarakat. saya merasa bersalah dengan kualitas seperti ini. Terus terang kondisinya lagi nggak mampu untuk menyelesaikan. Saya menyesal," tuturnya.