Helo Indonesia

Potensi Rumput Laut Besar, Perusahaan StarUp Australia ULUU akan Dirikan Pabrik di Jatim

Edo - Ekonomi
Minggu, 6 Agustus 2023 12:14
    Bagikan  
EKSPOR
humas pemprov jatim

EKSPOR - Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa bersama Co Founders ULUU Australia, Julia melepas ekspor rumput laut, Jumat (5/8/2023).

HELOINDONESIA.COM - Potensi rumput laut di Jawa Timur yang tinggi menarik perhatian salah satu perusahaan StarUp Australia ULUU yang akan membuka pabrik rumput laut di Jawa Timur (Jatim).

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyambut baik rencana StarUP ULUU Australia ini, karena program hiliriasi menjadi fokus program di pemerintahannya, dengan pendirian pabrik pengolahan rumput laut di kawasan raw material.

"Apalagi jika dibangun dekat dengan sumber bahan baku (raw material). Ini adalah berita yang bagus bagi kita semua," Jelas Gubernur Khofigah, Jumat (5/8/2023).

Co Founders ULUU Australia, Julia saat bersama Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawawansa di Sidoarjo akan mendirikan pabrik di Jatim pada tahun 2024 mendatang, dengan nama Seasea Indonesia.

Baca juga: Gubernur Jelaskan Budidaya Rumput Laut di Tambak Metode Tumpang Sari Bisa Hasilkan Ratusan Juta

Julia menjelaskan perusahan start up-nya, rumput laut akan digunakan sebagai bahan pengganti plastik dan berupaya untuk mengatasi masalah iklim sekaligus memberdayakan para petani tambak.

"Kami akan mendirikan pabrik di Jatim yang bernama Seasae Indonesia pada 2024 mendatang. Tidak hanya mengekspor bahan baku saja, tapi kami juga mendukung program hilirisasi produk dari Pemerintah," kata Julia.

Julia juga mengaku sangat beruntung bisa bekerjasama dengan koperasi yang menangani masalah rumput laut di Sidoarjo, Jatim ini.

"Kami sangat bersyukur bahwa adanya hubungan bersama Koperasi Agar Makmur Sentosa menjadi lebih erat dan kami sangat menantikan kerja sama kedepannya," jelas Julia.

Baca juga: ISMI Jatim Bangun Sinergitas dengan Bank Jatim Syariah, Ada PR Melayani Kebutuhan Pangan Jemaah Haji Indonesia

Sementara Ketua Koperasi Agar Makmur Sentosa, Herry Sudarmono menyampaikan bahwa dirinya optimis dengan rencana pendirian pabrik itu, yang akan memperluas pengembangan Koperasi Agar Makmur Sentosa sendiri.

"Pabrik yang didirikan oleh ULUU nantinya, bahan baku akan disupport oleh kami. Harapan kami kedepannya setelah revitalisasi yang akan kami lakukan, koperasi kami tidak hanya ekspor melainkan juga bisa memproduksi tepung agar yang mampu meningkatkan nilai jual yang berdampak pada kesejahteraan anggota koperasi serta petani tambak," jelas Herry.

Oleh karenanya, menurut Herry dengan kerja sama bersama ULUU Australia, mampu mengembangkan koperasi ini yang saat ini 82 orang bisa bertambah menjadi 150 orang.

Seperti kita ketahui rumput laut merupakan komoditi yang potensial yang dimiliki oleh Jatim dan telah menjadi salah satu komoditas yang semakin menarik perhatian dalam perdagangan internasional.

Baca juga: Gubernur Jatim Tetapkan Tarif Ojol, Dengan Standar Sebesar ini

Diharapkan Koperasi Agar Makmur Sentosa dapat menjadi champion bagi para pembudidaya rumput laut di kawasan Jabon dan sekitarnya, untuk menampung hasil produksi mereka dan membantu pemasarannya baik di dalam maupun luar negeri.

Dalam 4 (empat) tahun terakhir ini saja (2019-2022), usaha petani rumput laut dan pelaku industri telah memberikan kontribusi terhadap sektor ekspor Jatim yang mencapai US $106, 89 juta atau sebesar 68.996,29 ton dan terus tumbuh positif sebesar 19,30 persen.

Adapun komoditi rumput laut dari Jatim selama ini telah merambah ke 23 negara, utamanya ke negara China, Korea, Filipina, Vietnam dan Amerika Serikat.

Jenis rumput laut yang dikirim selama ini meliputi rumput laut Eucheuma cottonii kering, Eucheuma spinosum kering, rumput laut jenis lain untuk konsumsi baik segar maupun kering.

Baca juga: Jembatan Kaliregoyo dan Kloposawit Putus Saat Banjir Lahar Dingin, Gubernur Jatim Mengaku Akan Bertangunggjawab

Selain itu rumput laut digunakan sebagai bahan baku pewarna, penyamakan, wewangian, insektisida, fungisida baik segar, beku, dan kering.

Sementara Dirjen Budidaya KKP Tb, Haeru Rahayu menjelaskan jika budidaya rumput laut di Sidoarjo ini sejalan dengan strategi KKP menuju Blue Economy.

Menurutnya, saat ini ada lima komoditas budidaya yang tengah menjadi fokus KKP, yakni udang, kepiting, lobster, tilapia, dan rumput laut.

Sedangkan terkait rencana ULUU membuka pabrik rumput laut di Jatim, ia berpesan agar memaksimalkan tenaga kerja lokal.

Sehingga tidak hanya petani yang berdaya, namun warga sekitar juga bisa merasakan manfaatnya. "Kemudian perhatikan juga lingkungan dengan membuat IPAL yang baik," tandasnya. **