Helo Indonesia

Dianggap BRIN Tak Masuk Akal Air Jadi Bahan Bakar, Aryanto Diundang Lamborghini dan Ducati

Nabila Putri - Teknologi
Selasa, 4 Juli 2023 13:25
    Bagikan  
Aryanto Misel di Italia

Aryanto Misel di Italia - (Foto Ist)

LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM - Dianggap BRIN tak masuk akal, penemu alat konversi air menjadi bahan bakar hidrogen dari Indonesia malah menandatangani kerja sama dengan rekanan produsen Lamborghini hingga Ducati.

Aryanto Misel asal Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, mendapatkan undangan ke Italia untuk meningkatkan kerja sama dalam adopsi teknologi alat konversi yang dinamakan Nikuba pertengahan Juni lalu.

Selama delapan hari di Italia, Aryanto bertemu dengan sejumlah teknisi otomotif untuk bertukar pikiran mengenai pengembangan alatnya. Sebelumnya, BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) menganggap tak masul akal.

Aryanto yang mendapatkan dukungan penuh dari Kodam III Siliwangi berharap dapat mengembangkan penemuannya lebih lanjut Nikuba. Lamborghini dan Ducati memberikan peluang memperkenalkan teknologi tersebut ke pasar global.

Baca juga: Tulangbawang Barat Gelar STQ ke-IV Tingkat Kabupaten

Selama 13 hari, Ariyanto Missel melakukan uji coba Nikuba di Lamborghini serta kendaraan roda dua yang rencananya akan dijadikan satu sebagai komponen penting dalam kendaraan pabrikan mobil terkenal ini.

Dalam klausul kerjasama, Nikuba juga rencananya akan dipasarkan di Brazil dan Afrika saat sudah menjadi satu produk supercar.

Aryanto menyebut bahwa sepeda motor yang digunakan mesin tersebut tidak perlu lagi dimodifikasi terlebih dahulu, hanya saja hanya ditambah alat pengubah air menjadi hidrogen dengan berat kurang dari 5 kilogram.

Pangdam III/Slw Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo S.I.P. bersama Aryanto telah menyiapkan tim untuk memenuhi undangan tersebut. Tim diberangkatkan pada Jumat, 16 Juni dari Jakarta menuju Milan.

Terkait hal tersebut, Mayjen Kunto mengatakan di tengah situasi yang ada, inovasi tersebut merupakan sebuah peluang untuk mengembangkan teknologi yang tidak ada hentinya dan akan terus berkembang.

Baca juga: Kepala Bappeda Lampura Andi Bantah Lecehkan Dua Wartawan

Berbagai peluang terhadap sumber energi baru, sekecil apapun mesti terus dikembangkan. “Tiba saatnya Nikuba sebagai alternatif solutif akan mencoba terbang untuk dipresentasikan pada dunia. Meski memerlukan proses, namun ide, tindakan, komitmen dan keyakinan terhadap Nikuba sebagai alternatif energi terbarukan dapat menjadi peluang di masa yang akan datang,” ujarnya, dikutip dari tni ad.mil.id, pada Selasa (4/7).

Dia berharap perjalanan jauh Nikuba sebagai inovasi anak bangsa dari Kodam III/Slw akan menjadi secercah harapan terhadap solusi energi alternatif dunia di masa mendatang.

Cara Kerja Alat Nikuba

Nikuba merupakan akronim dari ‘Niku Banyu’ atau ‘Ini Air’ yang dapat mengkonversi air melalui sistem pemisahan hidrogen dan oksigen pada kandungan air yang telah dielektrolisis menjadi hidrogen yang digunakan sebagai bahan bakar.

Baca juga: Si Kembar Rihana-Rihani Ditangkap Tipu Jual iPhone Senilai Rp87 M

Aryanto Misel, melalui inovasinya bersama Mayjen Kunto, menggagas Nikuba yang dapat mengubah air menjadi energi mesin pembakaran dalam Internal Combustion Engine (ICE) di kendaraan.

“Nikuba ini memiliki fungsi memisahkan antara hidrogen (H2) dan oksigen (O2) yang terkandung di dalam air (H2O). Hidrogen yang telah terpisah kemudian dialirkan ke dalam ruang pembakaran dari mesin kendaraan bermotor,” ujar Aryanto.

Nikuba dalam prosesnya terus disempurnakan sehingga lebih efisien saat digunakan untuk kendaraan dengan kemungkinan bisa menghemat 100% bahan bakar minyak.

Sementara itu, kolaborasi dan komitmen terhadap inovasi nikuba terus berjalan dengan baik melalui rangkaian beberapa model uji coba. Banyak sepeda motor babinsa Kodam III/Slw yang telah operasional dengan Nikuba. Dari hal tersebut didapatkan data-data untuk terus dilakukan penyempurnaan terhadap inovasi tersebut.

Nikuba pada berbagai acara dan kesempatan terus ditampilkan melalui berbagai ragam pameran atas inisiasi Pangdam III/Siliwangi untuk mendapatkan input dalam rangka penyempurnaan sebagai sebuah karya teknologi yang dimungkinkan dapat dikembangkan untuk energi masa depan. (HBM)